Sejumlah Mahasiwa dari Luar Jakarta Terpisah dari Rombongan Setelah Ricuh di Gedung DPR
TribunJakarta.com menemui tiga mahasiswa yang mengenakan almamater berwarna ungu, Fikri, Hilmi dan Fajar.
Editor: Hasanudin Aco
"Tapi kalau ada demo sih aku mau ikut lagi," ujar Irsyaad.
Ia penasaran bagaimana jika ia benar-benar berdiri di bagian terdepan massa unjuk rasa dan menyuarakan aspirasinya.
Meski masih mahasiswa baru, Irsyaad bukan dengan pikiran kosong berangkat demo, melainkan ia sudah tahu apa yang ingin disuarakan.
"Sudah tahu dong, kita ingin RKUHP dibatalkan, cabut RKUHP," ujarnya.
Sementara temannya, Wiwik merasa kapok ikut demo meskipun awalnya ia merasa senang bisa ikut demo.
"Baru pertama kali, ya asik juga degdegan juga," ujar Wiwik.
Ia mengatakan, alasan mau ikut demo karena temannya dan mahasiswa lain ramai ikut demo tersebut.
Terlebih dosen mata kukiahnya hari ini sudah memberi izin bagi mahasiswa yang ingin ikut berangkat ke Jakarta.
"Tadi karena diajak, ayo ayo yang mau ikut demo. Tapi karena dosen ngizinin juga sih," ujarnya.
Namun, Wiwik mengaku ogah ikut lagi jika diajak demo untuk ke dua kalinya.
Wiwik merasakan sendiri situasi panasnya cuaca saat demo di tengah jalan. Belum lagi situasi chaos berhadapan dengan aparat.
Bahkan temannya yang lain tidak sedikit yang harus dilarikan ke rumah sakit karena pingsan.
"Kan aku perempuan ya, jadi mikir-mikir lagi," ujarnya sambil tersenyum. (*)