Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta dan Informasi Unjuk Rasa Hari ini: LSM Hingga Pelajar Turun ke Jalan dan Rekayasa Lalu Lintas

Seputar aksi unjuk rasa hari ini, masih dihadiri pelajar hingga rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Fakta dan Informasi Unjuk Rasa Hari ini: LSM Hingga Pelajar Turun ke Jalan dan Rekayasa Lalu Lintas
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ribuan mahassiswa dari berbagai kampus dan organisasi memenuhi jalan di sekitar gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Demonstrasi tersebut lanjutan dari aksi sebelumnya yang menolak revisi UU KPK, RKUHP, RUU Pertanahan, dan Minerba. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unjuk rasa menolak sejumlah RUU akan kembali digelar di sekitar Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).

Unjuk rasa kali ini bertepatan dengan Rapat Paripurna terakhir anggota DPR RI masa kerja 2014-2019.

Berikut sejumlah fakta dan informasi yang dirangkum Tribunnews.com dari Kompas.com dan TribunJakarta.com terkait aksi unjuk rasa hari ini:

Massa mulai berkumpul di sekitar DPR, termasuk pelajar

Sejumlah orang yang mengenakan pakaian seragam terlihat sedang berkumpul di beberapa sudut jalan Gatot Subroto, mulai dari Hotel Sultan hingga ke JCC Senayan arah Slipi.

Terlihat pemuda-pemudi sedang duduk di halte bus yang ada di depan Hotel Sultan. 

Baca: Dilarang Ikut Demo, Massa Pelajar Mulai Kumpul di Belakang Gedung DPR, Merasa Punya Hak Berpendapat

Mereka tampak mengenakan pakaian yang seragam, kaus putih dengan beragam tulisan yang melekat di kaus tersebut.

Berita Rekomendasi

Bahkan, ada juga segerombol pria yang mengenakan seragam putih abu-abu sudah berkumpul di trotoar belakang Gedung DPR RI.

Padahal, sebelumnya Mendikbud Muhadjir Effendy telah memberi peringatan agar pelajar tidak usah berunjuk rasa.

Massa pelajar ini tergabung dari beberapa kawasan, yakni Karawang, Sukabumi, Tangerang, Bogor, dan Depok.

"Saya dari SMK di wilayah Karawang. Saya ke sini (dekat gedung DPR-MPR RI) bersama teman-teman naik kereta," ujarnya.

Fulan melanjutkan, tujuan mendatangi sekitaran gedung DPR-MPR RI ingin kembali menyampaikan pendapatnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

"Meskipun saya pelajar, tapi saya diajarkan sama guru saya bahwa saya punya hak untuk berpendapat," katanya.

Menyoal Rancangan Undang-Undang KUHP dan hasil revisi KPK, Fulan menyebut hal itu kurang baik saat disahkan.

"Kemarin saya ngobrol sama mahasiswa yang demo di sini. Dikasih tahu RUU KUHP dan KPK itu seperti apa. Intinya ada UU yang bermasalah," ucapnya.

Satu poin yang dikatakan Fulan, yakni soal pelemahan KPK.

Kata Fulan, UU hasil revisi KPK, misalnya, seperti meminta izin saat menyadap kepada penghuni yang ingin disadap.

Menurutnya, hal tersebut seperti memberi tahu kepada seorang yang sedang diintai.

"Kalau kayak begitu, seorang yang sedang diintai tidak mengizinkan, bagaimana? Aneh, menurut saya," katanya.

Fulan menambahkan, massa pelajar ini berangkat setelah mengikuti tes semester di sekolahnya masing-masing.

"Kami janjian berkumpul di area Stasiun Palmerah. Semoga saja aksi nanti berjalan damai dan jangan memakan korban lagi," ujarnya.

 Kesal Suami Selingkuh, Seorang Ibu di Cianjur Biarkan Bayi 3 Bulan Tewas Tenggelam di Bak Mandi

 Polisi Amankan Puluhan Pelajar di Depok yang Hendak Ikut Aksi Demo di DPR RI

 Beri Amanah Ini ke Atta Halilintar, Titiek Puspa Ingin Cita-citanya Diteruskan: Itu Tiketmu ke Surga

 Tak Ada Palang Pintu, Sepasang Suami Istri Meninggal Setelah Mobil yang Ditumpanginya Diseruduk KRL

Orang tuanya, lanjut Fulan, telah diberitahukan ihwal kegiatannya ini.

"Sudah izin sama orang tua dan yang penting jangan berbuat yang aneh. Salat jangan ditinggalkan," kata Fulan.

Sementara, pengamatan TribunJakarta.com di lokasi pada sekira pukul 11.00 WIB, beberapa massa pelajar telah kembali menuju tempat asal.

Baca: Kisah di Balik G30S: Wafatnya Pierre Tendean dan Pertemuan Terakhirnya dengan sang Adik

Mereka terpantau telah membeli tiket kereta di Stasiun Palmerah.

"Mau pulang ke Bogor," ucap satu di antara massa pelajar, di area Stasiun Palmerah.

LSM akan turun ke Jalan

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat akan ikut menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (30/9/2019), di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Salah satu lembaga masyarakat yang ikut aksi, yakni Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Baca: Lihat Iklan Mie Instan Choi Siwon Nongol di Jalanan Jakarta, Donghae Bereaksi Begini

Seorang anggota LBH Jakarta, Oky Wiratama mengatakan, pihaknya akan bergabung dengan lembaga masyarakat lainnya.

"Isinya ada berbagai NGO (Non Govermantal Organization), paralegal, aktivis, nelayan,” ujar Oky, saat dikonfirmasi, Senin.

“Massa aksinya dari aliansi bisa ratusan. Ada juga dari temen-teman gerakan buruh untuk rakyat kalau digabung bisa ribuan,” tambah Oky.

Selain LBH, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) nantinya akan turun ke jalan.

Baca: Jurnalis Indonesia Veby Mega Indah Terluka Usai Kena Peluru Saat Meliput Demo di Hong Kong

Rivanlee Anandar, Peneliti Kontras mengatakan, pihaknya akan menurunkan sekitar puluhan anggotanya untuk ikut dalam aksi itu.

Ia mengatakan, massa akan kumpul sekitar pukul 12.00 WIB di depan Gedung DPR.

Personel polisi yang diterjunkan jumlahnya lebih banyak dibanding aksi sebelumnya

Jumlah personel yang dikerahkan tersebut meningkat jika dibandingkan dengan aksi unjuk rasa yang digelar 24-25 September lalu yang mencapai 18.000 personel gabungan.

Sejumlah elemen mahasiswa dijadwalkan akan menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI hari ini.

Mereka merupakan aliansi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta. 

Agenda demo kali ini tetap menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).

"Sementara (akan ada) seribuan (massa menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI)," tutur Argo.

Rekayasa lalu lintas

Polisi melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI untuk mengantisipasi adanya demo pada Senin (30/9/2019).

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir mengatakan, polisi menurunkan 232 polisi lalu lintas untuk mengatur arus lalu lintas.

Selain itu, polisi telah menutup akses jalan menuju gedung DPR RI.

"Penutupan disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pengamanan menggunakan movable concrete barrier (MCB) atau beton pembatas, security barrier/kawat berduri, dan water barrier," kata Nasir, Senin.

Rekayasa lalu lintas yang diterapkan Ditlantas Polda Metro Jaya adalah:

1. Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi ditutup di bawah fly over Ladokgi, diarahkan ke Gerbang Pemuda.

2. Jalan Gerbang pemuda yang arah ke kiri ke Jalan Gatot Subroto ditutup, diputar balik ke Gerbang Pemuda di kolong Ladokgi atau lurus ke Jalan Gatot Subroto arah timur atau ke Bendungan Hilir.

3. Jalan Gerbang Pemuda yang arah ke kiri ditutup, dibelokkan ke kiri ke arah Jalan Asia Afrika ke Jalan Senayan dan Jalan Pakubuwono.

4. Jalan Asia Afrika ke barat bisa lurus ke Jalan Tentara Pelajar atau ke arah Jalan Gerbang Pemuda lalu putar balik di bawah Ladokgi.

5. Jalan Tentara Pelajar dari arah Manggala Wanabakti di Traffic Light Palmerah diluruskan ke Permata Hijau dan Kebayoran Lama dan belok kiri ditutup.

6. Jalan Tentara Pelajar pojok Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto ditutup untuk mencegah lawan arus dan putar balik kendaraan. (Kompas.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas