Polisi Pukul Mundur Massa Pendemo, Jalan Tentara Pelajar Mulai Bisa Dilalui Kendaraan
Pantauan Tribunnews.com, saat ini massa sudah mulai mundur dan membuka akses jalan sehingga dapat dilalui beberapa kendaraan.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa pendemo berhasil dipaksa mundur hingga pasar dan stasiun Palmerah.
Pantauan Tribunnews.com, saat ini massa sudah mulai mundur dan membuka akses jalan sehingga dapat dilalui beberapa kendaraan.
Namun, terlihat perjalanan commuterline masih terganggu dan kereta tertahan di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat.
Baca: Murka Uya Kuya Saat Sepatu Dibakar Nino Kuya, Suami Astrid Ungkap Alasan Beli Sepatu Seharga Mobil
Baca: Fotografer Abadikan Momen Langka Bayi Zebra Albino. Motifnya Tak Bias!
Baca: Klasemen Liga Italia - AC Milan bak Bumi dan Langit dengan Inter Milan
Masa pengunjuk rasa pun memenuhi jembatan penyebarangan yang terhubung dengan stasiun Palmerah.
Pihak kepolisian masih membentuk barikade, dan memberikan arahan agar pendemo mundur dan pulang ke rumah.
Bentrokan ini terjadi pada pukul 16.35 dan sempat terjadi pelemparan batu dari massa pendemo ke arah barikade petugas kepolisian.
Kericuhan
Kericuhan pecah di Jembatan Slipi, Jakarta Barat, Senin (30/9/2019) sore.
Pantauan TribunJakarta.com pukul 17.25 WIB, kepolisian terus menembakan gas air mata ke arah massa.
Tak hanya di jembatan, saat ini gas air mata juga sudah mengarah hingga Jalan Gatot Subroto dan jalur arteri arah Semanggi.
Kendati demikian, massa yang mayoritas pelajar belum mau membubarkan diri dan masih berusaha melawan.
Baca: Sekelompok Mahasiswa dan Ojek Online Berusaha Redam Kericuhan di sekitar Gedung DPR RI
Baca: Kronologi Meninggalnya Satia Putra, Bocah 7 Tahun Derita Obesitas Asal Karawang, Sempat Minta Mainan
Akibat kejadian ini, arus lalu lintas di lokasi lumpuh total.
Beberapa kendaraan yang tertahan di Tol Dalam Kota arah Slipi terpaksa berputar arah di dalam tol.
Sementara itu, untuk aksi unjuk rasa yang di depan Restoran Pulau Dua atau sekitar 300 meter dari gerbang utama DPR saat ini telah kembali kondusif setelah sempat memanas beberapa saat lalu.
Peringatkan pelajar
Massa pelajar yang terlibat dalam unjuk rasa di sektar Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, mencoba melakukan provokasi terhadap polisi dengan merusak beton barrier dan melempari aparat dengan batu.
Merespons hal itu, dari atas mobil komando, polisi memperingatkan massa pelajar untuk tidak merusak beton barrier.
Selain itu, polisi juga mengungkapkan pihaknya sudah menempatkan anggotanya yang berpakaian preman di tengah massa pelajar.
Baca: Inilah Resor Mewah Tempat Pernikahan Justin Bieber dan Hailey Baldwin
"Adik-adik (pelajar) yang saat ini ada di atas beton, jangan melakukan perusakan pada barrier yang disiapkan petugas. Kami peringatkan, di tengah-tengah kalian kami sudah meletakan polisi berpakaian preman," ujar seorang polisi dari atas mobil komando, Senin (30/9/2019).
"Mereka sudah merekam aksi adik-adik yang melempar batu dan merobohkan beton barrier," lanjutnya.
Setelah itu, polisi juga mengingatkan massa pelajar untuk tidak melewati batas aksi yang sudah ditetapkan.
Massa pelajar dilarang melewati barrier beton tersebut.
Baca: Awam sebagai Anggota DPR RI, Mulan Jameela Banyak Tanya kepada yang Pengalaman
Kemudian, polisi meminta agar massa pelajar tetap tertib dan segera kembali ke barisan mahasiswa.
Pihak keamanan juga menegaskan, jika imbauan mereka tidak diindahkan, massa pelajar akan ditangkap.
"Kami imbau adek-adek untuk tidak melewati barrier itu. Jangan provokasi kami, kembali ke barisan mahasiswa. Kami ingatkan lagi, ada polisi berpakaian preman yang siap menangkap adik-adik," ujarnya.
Sejumlah pelajar yang memasuki jalan tol juga diminta kembali ke lokasi yang ditetapkan.
"Itu batas yang diberikan. Jangan memasuki jalan tol. Tolong kembali ke batas beton," imbau polisi.