Sejumlah Pelajar SMA Ketahuan Pakai Narkoba Sebelum Berangkat Demo di DPR
Ia juga mengatakan, lima ABG itu akan menempuh prosedur hukum khusus, berbeda dari 100-an pelajar dan siswa lain yang diamankan.
Editor: Hasanudin Aco
Bolos sekolah
Sebanyak tujuh orang pelajar dari SMA dan SMK di Palembang, Sumatera Selatan, ditangkap polisi lantaran hendak mengikuti aksi demo solidaritas yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah di depan kantor Mapolda Sumatera Selatan, Senin (30/9/2019).
Awalnya, ratusan demonstran sedang menyampaikan orasi di depan kantor Mapolda Sumsel terkait tewasnya Himawan Randi (21) dan Muhammad Yusuf Qardawi Mahasiswa semester VII Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari.
Saat orasi berlangsung, puluhan pelajar yang menggunakan seragam sekolah dan pakaian bebas mendadak datang dari arah taman Polda Sumsel sembari membawa spanduk.
Namun, sebelum mereka bergabung ke rombongan mahasiswa, polisi yang mengamankan aksi langsung mencegahnya.
Para pelajar pun langsung berlari menghindari polisi.
Namun ada tujuh pelajar yang sebagian masih mengenakan seragam sekolah tertinggal hingga akhirnya diamankan di ruang Unit Kekerasan Anak dan Wanita (Reknata) Ditreskrimum Polda Sumsel untuk didata.
IP (16), salah satu pelajar yang diamankan petugas mengaku, mereka berkumpul di lokasi taman polda setelah mendengar informasi adanya aksi demo di Mapolda Sumsel.
IP bersama beberapa rekannya pun bolos sekolah dan berkumpul di sana.
Mereka juga menyiapkan berbagai sepanduk, salah satunya bertuliskan "Jangan Ben KPK".
"Teman tadi ngajak ke sini untuk demo bareng mahasiswa. Makanya kumpul di taman, buat spanduk. Pas mau gabung ditangkap," kata IP.
Namun, IP pun kurang memahami maksud aksi yang hendak mereka lakukan tersebut seperti menuliskan KPK.
"Katanya undang-undang kan," ucapnya.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan pihaknya menyiagakan 100 personel untuk mengamankan aksi solidaritas tersebut.
Selain itu, polisi juga menyiapkan kendaraan taktis seperti mobil baracuda dan meriam air (water canon).
"Kami ingin menjaga agar aksi temen-temen mahasiswa berjalan aman dan tertib tanpa diselundupi oknum yang tak bertanggung jawab," ujar Didi.
Diberitakan sebelumnya, massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah menggelar shalat gaib bersama dalan aksi solidaritas terkait tewasnya Himawan Randi (21) dan Muhammad Yusuf Qardawi, mahasiswa semester VII Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari.
Dalam aksi yang digelar di depan kantor Mapolda Sumatera Selatan itu, massa meminta agar polisi mengusut tuntas kasus tewasnya Randi dan Yusuf.
Sebab, Randi tewas setelah tertembak peluru tajam ketika menggelar aksi demo penolakan RUU beberapa waktu lalu. (TribunJakarta.com/Kompas.com)