Cerita Penjaga Sekolah soal Tumbuhnya Bunga Bangkai di Halaman Belakang SDN di Bekasi
Seingatnya, satu tahun silam ia pernah menebar bibit tanaman Suweg yang termasuk jenis umbi-umbian yang dapat dikonsumsi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Padahal, selama 14 tahun mejaga sekolah, ia baru pertama melihat ada tanaman tersebut tumbuh.
"Pas waktu muncul kaya jantung pisang itu saya masih belum tahu itu apa, cuma dua hari terkahir pas mekar aja baru kelihatan kaya gini, paling saya siramin aja," ujarnya.
Tanaman ini kata Nana juga kerap menimbulkan bau tidak sedap, bahkan tidak jarang serangga seperti lalat mengermuni pucuk bunga.
Pihak sekolah sempat menanyakan perihal fenomena itu ke dirinya dan dia langsung memberitahu kalau bau tidak sedap berasal dari tanaman bunga bangkai.
"Kalau sore mulai baunya, kaya bau bangkai aja kecium sekitaran sekolah, terus banyak lalat juga kalau udah muncul bau, kalau siang gini enggak bau dia, biasa aja," kata Nana.
Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Sekolah Bekasi, Guru Manfaatkan Jadi Sarana Edukasi
Bunga bangkai tumbuh di halaman SD Negeri Kayuringin Jaya 2, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Kehadiran bunga berukuran besar ini dimanfaatkan guru sebagai sarana edukasi.
Siti Suhartini, salah satu guru SD Negeri Kayuringin Jaya 2 Bekasi, mengatakan, kehadiran bunga bagkai ini awalnya sempat membuat heboh siswa. Diantara mereka bahkan penasaran dengan bentuk bunga yang memiliki ukuran cukup besar dibanding bunga kebanyakan.
"Kemarin pas belum tahu emang ada yang iseng, bahkan di atas (kuncupnya) ada nyobek karena dia (siswa) enggak tahu, malah ada yang hampir dipacul mau dia cabut karena penasaran," kata Siti kepada TribunJakarta.com, Jumat (4/10/2019).
Pihak sekolah kemudian mencari tahu tentang bunga bangkai itu. Menurut Siti, jenis bunga yang tumbuh di halaman SD Negeri Kayuringin Jaya 2 Bekasi ini merupakan jenis bunga bangkai Suweg.
"Terus guru-guru ada yang tahu sedikit tentang tanaman itu, masih keluarga bunga bangkai yang besar yang ada di Kebun Raya Bogor," kata Siti.
Dari situ kata dia, siswa mulai diedukasi, dikenalkan dengan jenis bunga tersebut meski secara ilmiah, keterangan dari guru cukup tebatas. Siswa diajak untuk menjaga bunga itu agar tidak dirusak dan dibiarkan tumbuh secara alami.
"Anak-anak jadi, ini mungkin bunga langka, dikasi tahu kalau tumbuhnya itu lama bisa 4 tahun sekali, termasuk koleksi yang ada di kebun raya (Bogor), Alhamdulillah di sini ada, anak-anak bisa lihat langsung," jelas dia.
Nana (56), penjaga yang setiap hari tinggal di lingkungan sekolah mengatakan, bunga bangkai itu baru benar-benar merekah sejak dua hari lalu. Sebelumnya, di lokasi tumbuhnya bunga tersebut hanya sepetak tanah bekas pembakaran sampah.