Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bos Hotel di Jakarta Disekap Komplotan Debt Collector, Kapolda Metro Beri Atensi

Pada kesempatan yang sama, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Hariyadi, menyebut akan mencari dalang penyekapan Engkos Kosasih.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Bos Hotel di Jakarta Disekap Komplotan Debt Collector, Kapolda Metro Beri Atensi
Danang Triatmojo/Tribunnews.com
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono 

Hengki pun mengimbau kepada masyarakat jasa penagihan utang agar tak bertindak sembarangan.

"Artinya, untuk jasa-jasa penagihan utang yang sekarang ada jangan sembarangan," ucap Hengki.

Karenanya, Hengki juga mengimbau kepada masyarakat sebaiknya tak menggunakan jasa penagihan utang.

"Masyarakat harus dirubah cara berpikirnya. Jangan menggunakan jasa penagihan hutang. Kami akan urut siapa yang menyuruh melakukan sebagainya nanti," kata Hengki.

Sekap Bos Hotel, Anggota Debt Collector Ini Peras Korban Rp 5 Juta Sebagai Uang Tunggu

Polisi menunjukan barang bukti dari para debt collector yang menyekap EK.
Polisi menunjukan barang bukti dari para debt collector yang menyekap EK. (TribunJakarta/Elga Hikari Putra)

Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat menangkap para debt collector yang mengancam dan menyekap Direktur Utama PT Maxima Interindah Hotel, Engkos Kosasih.

Delapan orang telah diamankan dan empat lainnya masih diburu.

Berita Rekomendasi

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan, para pelaku ini berasal dari PT HSSJ yang bergerak di bidang penagihan utang.

Adapun kedelapan pelaku yang telah diamankan yakni Arif Boamona selaku direktur PT HSSJ serta para anak buahnya yakni Arie, Juarman, Moksen, Husin, Fajar, Fisal dan Farid.

Dalam kasus ini, saat menyekap dan mengancam korban, para debt collector juga menaikkan total utang yang harus dibayar dari semula Rp 100 juta menjadi Rp 250 juta.

Selain itu, mereka juga meminta Rp 5 juta sebagai uang tunggu lantaran Engkos belum bisa membayar utang tersebut.

"Para tersangka ini kemudian meminta uang Rp 5 juta kepada korban untuk uang tunggu karena korban minta kebijaksanaan waktu selama lima hari," kata Edy di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (28/10/2019).

Lantaran terancam, korban pun memberikan uang tersebut kepada Arif selaku ketua kelompok debt collector tersebut.

"Oleh AB, uang tersebut dibagikan kepada para anggotanya dengan nilai berbeda-beda. Untuk tersangka A (Arie) diberikan Rp 500 ribu. Sedangkan yang lainnya diberikan Rp 250 ribu," kata Edy.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas