VIRAL Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar, Siapa Produsen dan Pemilik Pabriknya?
VIRAL Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar, Siapa Produsen dan Pemilik Pabriknya?
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Daryono
VIRAL Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 M, Siapa Produsen dan Pemilik Pabriknya?
TRIBUNNEWS.COM - Viral anggaran fantastis lem aibon sebesar Rp 82,8 miliar menjadi sorotan publik.
Anggaran fantastis itu tercatat dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA- PPAS).
Salah satu anggota DPRD DKI, William Aditya Sarana, mengunggah temuan tersebut melalui akun Instagram pribadinya @willsarana, Rabu (30/10/2019).
Baca: PSI Kritisi Lem Aibon Rp 82 M, Anies Baswedan Ngaku Pernah Tegur Bawahan: Saya Tak Cari Panggung
Baca: Tagar Ahok, Lem Aibon Seharga 82 Miliar Trending Twitter, Netizen Kritik Kebijakan Pemprov DKI
Dalam unggahannya itu William menuliskan jika lem aibon itu dibeli untuk 37.500 murid di DKI Jakarta.
"Artinya Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulanya.
Buat apa murid-murid kita disuplai 2 kaleng lem aibon tiap bulanya? Tolong jelaskan." tulis William.
Sebagai bukti, ia juga mencantumkan link remi situs apbdjakarta.go.id.
"Note: Jika tulisan ini viral berikut adalah link anggaran lem aibon tersebut.
Jangan sampai Pemprov DKI takedown lagi APBD nya dari website mereka," tambah William.
Namun ketika Tribunnews.com hendak menelusurinya, situs tersebut tidak dapat di akses.
Hanya ada keterangan 'Info jadwal belum ada yang dipublikasikan' dalam laman tersebut.
Pada unggahan selanjutnya, William menjanjikan akan membuka situs itu demi transparansi anggaran Jakarta hari ini, Kamis (31/10/2019).
Lem aibon diproduksi oleh PT Aica Indonesia.
Dikutip Tribunnews.com dari laman resmi PT Aica Indonesia, perusahaan ini berasal dari Jepang.
Produk PT Aica Indonesia berdisi sejak lebih dari 35 tahun, hingga kini perusahaan ini telah didukung dengan teknologi Aica Kogyo Jepang.
Tak hanya merambah pasar Indonesia, produk grup Aica telah masuk ke pasar Cina, Korea, Taiwan, Malaysia, dan Singapura.
Dilasnsir Kompas.com, salah satu pemegang saham PT Aica adalah Sofjan Wanandi (Pakarti Yoga Group).
Adapun perusahaan lainnya antara lain Metropolitan Group, Aica Kogyo Co. Ltd., dan Mitsui Group.
PT Aica memiliki beberapa pabrik di Indonesia, yakni di Bekasi dan di Cikampek.
Pabrik Bekasi merupakan kantor pusat PT Aica Indonesia.
Alamatnya di Jl. Ir. H. Juanda No.318, Bekasi 17113.
Sementara pabrik Cikampek beralamat di Sector 1A Blok K-5B, Kawasan Industri Indotaisei, Kota Bukit Indah, Kalihurip, Cikampek Karawang 41373, Jawa Barat - Indonesia.
Baca: Wali Kota Jakbar Beri Tanggapan Soal Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar yang Viral, Ini Fakta Barunya
Baca: VIRAL Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 M, KPK Beri Tanggapan hingga Anies Baswedan Salahkan e-Budgeting
Komentar KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) angkat bicara terkait polemik anggaran pengadaan lem Aibon senilai Rp82,8 miliar dalam KUA-PPAS 2020 DKI Jakarta.
KPK menyatakan DPRD harusnya menjadi mitra kritis bagi Pemda dalam menyusun APBD setiap tahunnya.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyampaikan, DPRD mesti memainkan fungsi pengawasan, fungsi anggaran, dan fungsi legislasinya secara seimbang dalam hal mengawasi masalah anggaran.
Menurut Febri, pengawasan ketat dari DPRD dapat meminimalisasi kemungkinan lolosnya anggaran-anggaran yang nilainya tak masuk akal.
"Kecuali ada negosiasi yang terjadi antara pemerintah daerah dan DPRD seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).
Febri mengatakan, KPK siap membantu mencegah kemungkinan tindak pidana korupsi dalam hal penganggaran.
Namun, ia tak menyebut secara gamblang upaya pencegahan apa yang akan dilakukan.
"Kalau penindakan kami tidak mungkin menyampaikan secara terbuka. Di semua daerah yang kami datangi, semua daerah terkait pencegahan. Kalau ada kebutuhan-kebutuhan pencegahan lebuh lanjut, KPK sangat terbuka," papar Febri.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat menyatakan, tidak ada anggaran Rp82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor 2020.
"Terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir, insya Allah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp82,8 miliar tersebut," ujar Syaefuloh di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Syaefuloh mengatakan, anggaran Rp82,8 miliar merupakan anggaran sementara yang dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting DKI Jakarta.
Anggaran itu adalah anggaran alat tulis kantor seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
Namun, anggaran tersebut kemudian disisir kembali oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Anggaran tersebut kemudian direvisi menjadi Rp22,7 miliar untuk alat tulis kantor di seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
Baca: 5 Anggaran Kontroversial DKI Jakarta, Lem Aibon, Pohon Plastik Hingga Instalasi Bambu, Twitter Ramai
(Tribunnews.com/Bunga/ Ilham Rian Pratama)(Kompas.com/Fika Nurul Ulya )