Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Adi, yang Tetap Setia Menjadi Tukang Semir Sepatu Keliling

Adi, salah salah satu tukang semir sepatu yang tetap setia dengan pekerjaannya, sampai saat ini.memberikannya kepada pelangannya

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Cerita Adi, yang Tetap Setia Menjadi Tukang Semir Sepatu Keliling
TRIBUNNEWS.COM
Adi, yang tetap setia dengan profesinya sebagai tukang semir sepatu 

Laporan wartawan magang Yosi Vaulla Virza
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Adi, salah salah satu tukang semir sepatu yang tetap setia dengan pekerjaannya, sampai saat ini. Ia sudah menekuni pekerjaan sebagai tukang semir sepatu ini dari saat ia masih remaja.

Siang itu, di Halte bus Pariwisata Kota Tua, Pria berkulit coklat ini dengan teliti menyikat sepatu pelangannya, terkadang gerakan tangan pria itu berhenti untuk mengambil minyak semir di dekatnya, dan kembali menyikat sepatu tersebut dengan cekatan.

Setelah selesai menyemir sepatu tersebut, buru-buru ia berdiri dan memberikannya kepada pelangannya yang seorang pekerja di Bus Transjakarta.

Ia pun tampak berterima kasih dan sangat senang sekali karena di kasih bayaran lebih untuk jasanya saat itu. " Terimasih mas, ini kelebihan tapi. Terima kasih yahh mas," ujarnya sambil tersenyum.

Adi memang tidak menetapkan tarif untuk jasanya ini. Ia membebaskan para pelanganya untuk seiklasnya memberikan bayaran atas jasanya ini. "Untuk bayaran bebas neng, mau di kadih berapa saya iklas. Kadang 3 ribu, 5 ribu saya terima saja. Ada yang baik kadang di kasih 10 ribu," ujarnya.

Pria bertubuh tambun ini tidak mempunyai pelangan yang setia, karena hal tersebut ia tidak mempunyai tempat mangkal yang tetap. Ia hanya berjalan-jalan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Pagi hari di Kota Tua, Siangnya di masjid Istiqal Jakarta, dan terkadang di stasiun Tanah Abang.

Adi bercerita, ia paling suka jika hari Jum'at ketika ia mangkal di sekitar Masjid Istiqal. Banyak pegawai kantoran yang salat Jumat, uang yang dihasilkannya akan lebih dari hari biasanya.

BERITA TERKAIT

 "Saya ngider (berkeliling) saja neng, jalan-jalan. Siap dari sini saya ke (masjid) Istiqal, kadang di dekat Stasiun Tanah Abang. Kalau diam aja di tempat gini mana ada pelangannya. Di Jum'at seperti ini kalau di Istiqal lumayan hasilnya, banyak orang kantoran. Bisa dapat 2 sampai 3 pasang sepatu untuk disemir," ujarnya.

Melihat kondisi yang semakin sulit saat ini, sebenarnya Adi ingin melakukan pekerjaan yang lain. Tapi sayangnya, fisiknya sudah tidak sesempurna pada saat ia masih muda.

Beberapa tahun yang lalu matanya terkena suatu penyakit. Ia tidak tahu pasti itu kenapa, karena tidak pernah memeriksakannya ke dokter.

Baca: Camat: Penimbunan di Depan Rotterdam Kebijakan Wali Kota

Matanya tampak merah, dan sedikit ada yang menutupi dibagian bola matanya. Ia mengaku pada awalnya sakit, tapi saat ini sudah tidak lagi.

Hanya saja karena hal tersebut penglihatannya tidak seperti orang normal lainnya. Penglihantannya terlihat sangat buram. Sesekali ia hanya menteskan obat tetes ke matanya agar penglihatannya sedikit jenih untuk melihat. 

Baca: Penjual Sepatu Ini Dibuat Susah dengan 3 Mobil Mewah yang Tak Dimiliki, Edi Hartono Ingat KTP Hilang

"Saya tidak tahu pasti ini kapan, udah lupa. Pokoknya udah lama, udah bertahun-tahun lalu. Saya tidak ada uang buat berobat. Sekarang juga tidak sakit lagi, cuman ia kabur banget kalau melihat. Kadang saya tetesin obat mata, nantik lumayan jelas sedikit lihatnya," katanya.

Baca: Namanya Dicatut untuk Kepemilikan 3 Mobil Mewah, Penjual Sepatu Keliling ini Khawatirkan KJP Anaknya

Selain menjadi tukang semir sepatu, sudah satu bulan Pria asal Cianjur ini mencoba mengamen. Ia baru saja membeli kotak musik dari seorang temannya.

Ia melakukan ini semata-mata karena ingin mendapatkan penghasilan yang lebih agar tidak terlalu membebani istrinya yang saat ini menjadi penjual tisu keliling.

" Saya baru-baru ini coba ngamen aja di pinggir jalan sana, cuman Sabtu- Minggu, masih malu-malu Sih. Tapi saya lakuin karena tidak mau terlalu membebani istri saya yang tiap hari jualan tisu," katanya lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas