Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangis Haru Orang Tua Bocah 7 Tahun yang Meninggal Tersengat Listrik, Minta PLN Tanggung Jawab!

Jenazah GR (7), bocah yang tewas karena tersengat listrik PLN di kawasan Rusun Penjaringan, Jakarta Utara dibawa ke masjid dekat rumah korban.

Editor: Asytari Fauziah
zoom-in Tangis Haru Orang Tua Bocah 7 Tahun yang Meninggal Tersengat Listrik, Minta PLN Tanggung Jawab!
Tribunnews
Ilustrasi tersengat listrik: Banjar Pasedana, Desa Bona Kaja, Blahbatuh harus kehilangan satu warganya yang tewas akibat tersengat listrik pada Senin (14/1/2019). Dari informasi yang diperoleh, korban tewas bernama Pande Nyoman Sampun Suparta. Korban meninggal saat ikut membantu mengevakuasi pohon tumbang di wilayahnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Jenazah GR (7), bocah yang tewas karena tersengat listrik PLN di kawasan Rusun Penjaringan, Jakarta Utara dibawa ke masjid dekat rumah korban pada Kamis (5/11/2019) malam.

Jenazah GR tiba dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang diiringi rombongan keluarga korban.

Saat jenazah GR digotong menuju masjid, kedua orangtua GR yakni Sumitro dan Suhaeni tak kuasa menahan air matanya.

Bahkan Suhaeni sempat pingsan hingga dituntun oleh warga menuju kediamannya di Tanjung Wangi, Penjaringan, Jakarta Utara.

 Kepala Sekolah di Tasikmalaya Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil Tak Menggunakan Celana

Sementara Sumitro duduk bersimpuh di samping keranda jenazah anak semata wayangnya didampingi dua orang warga lain yang berusaha menguatkan dirinya.

Madrofik (64), paman dari GR mengatakan, pihak keluarga meminta PLN agar bertanggung jawab terhadap kasus tersebut.

"Kita minta bertanggung jawab pihak PLN. Jangan sampai terulang lagi, sama dari perusahaan, rumah susun," kata Mardofik kepada awak media Kamis.

Jenazah GR (7), bocah korban tersengat listrik di Rusun Penjaringan, Jakarta Utara dipulangkan ke rumah keluarga sebelum dimakamkan
Jenazah GR (7), bocah korban tersengat listrik di Rusun Penjaringan, Jakarta Utara dipulangkan ke rumah keluarga sebelum dimakamkan (KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI)
Berita Rekomendasi

Menurutnya, warga sama sekali tidak tahu bahwa di lokasi pembongkaran gedung rusun lama itu masih ada listrik aktif yang bisa membahayakan nyawa.

Seharusnya, lokasi tersebut diberi semacam pembatas agar tidak ada warga terutama anak-anak yang bisa menjangkau lokasi itu.

"Biasanya kan dibongkar gitu ditutup pakai seng, kok ini nyablak begitu, kan keteledoran dia orang," ujar Mardofik.

HALAMAN SELANJUTNYA ==============>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas