Banjir Jakarta, Fahri Hamzah Singgung Kepadatan Penduduk: Jawa & Sumatera Harusnya Disambung
Banjir Jakarta, Fahri Hamzah sebut wacana Jembatan Selat Sunda yang pernah dicanangkan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
"Dulu zaman pak SBY ada yg ingin bikin jembatan selat Sunda sekitar 30 KM, banyak yg gak percaya tapi sekarang jembatan penghubung Makau-Zuhai-Hongkong sudah sepanjang 55 KM," ujarnya.
Maka dari itu Fahri Hamzah menilai Jawa dan Sumatera memang harus disambung.
Hal ini guna mendorong pergerakan penduduk dari keluar dari Pulau Jawa, khususnya Sumatera.
"Jawa dan Sumatra seharusnya disambung agar pergerakan penduduk ke luar Jawa khususnya ke pulau Sumatera yang lebih besar dan lebih kosong dapat terjadi secara mudah."
"Disertai pembangunan transportasi sampai ke Sabang maka mobilitas ke barat akan semakin cepat dan mudah," ujar Fahri Hamzah.
Menumpuk di Jawa
Fahri Hamzah menyebut hingga saat ini Pulau Jawa menjadi pulau yang dipenuhi harapan indonesia.
Mulai dari ekonomi, pendidikan, politik, hingga pemerintahan disebut Fahri Hamzah berada di Pulau Jawa.
"Harapan Indonesia sampai hari ini masih nampak menumpuk di Jawa. Di Jawa dan Jakarta khususnya, ada kekayaan ekonomi, ada kemajuan pendidikan, ada pergaulan global, ada karier politik dan pemerintahan dan secara umum ada pengaruh bagi masa depan pribadi dan kelompok," tulisnya.
Respons Jokowi terhadap Banjir
Menanggapi kejadian tersebut, Presiden Jokowi meminta fasilitas-fasilitas umum di Jakarta dan sekitarnya segera dinormalisasi.
Dilansir Kompas.com dari live streaming Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi menyampaikan hal tersebut menyusul ditutup sementaranya sejumlah fasilitas publik, seperti Bandara Halim dan beberapa titik tol.
"Karena ini sudah masuk di Jakarta, sudah masuk ke Halim, beberapa sudah masuk ke Tol Cikampek kemudian juga di beberapa obyek vital."
"Saya kira ini harus segera dinormalisasi sehingga fungsi-fungsi itu kembali menjadi normal," kata Jokowi di Gedung Agung Yogyakarta, Rabu (1/1/2020).