Sumpah Serapah Warga ke Pembunuh Driver Ojol Wanita di Cakung: Pengangguran, Mabuk, Bunuh Orang Lagi
Warga sekitar yang berkerumun sejak awal rekonstruksi dimulai pukul 15.22 WIB meradang saat Jemi memperagakan adegan kedua.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Pelaku memang mengaku motifnya sakit hati. Tapi kita tetap dalami lagi, apa motifnya hanya itu saja atau ada motif lainnya sehingga pelaku membunuh," kata Hery di Mapolrestro Jakarta Timur, Kamis (14/11/2019).
Menurutnya ada kemungkinan Jemi yang kini mendekam di sel tahanan Mapolrestro Jakarta Timur menutupi sejumlah fakta karena alasan tertentu.
Dalam berbagai kasus tindak pidana, Hery menuturkan penyidik butuh waktu melakukan pemeriksaan karena pelaku tak begitu saja buka mulut.
"Apalagi korban ini tinggalnya kan sendiri dan kita juga enggak mengenalnya. Harus dipastikan apa benar korban sering mengejek sehingga pelaku sakit hati," ujarnya.
Lazimnya orang, pembunuh sekalipun memiliki karakter berbeda sehingga proses pemeriksaan antara satu pelaku dengan pelaku lainnya tak sama.
Hery menyebut ada pelaku yang banyak bicara namun keterangannya bohong, dan yang irit bicara tapi keterangan yang disampaikan benar.
"Bisa saja ada yang ditutupi karena merasa kalau dia cerita nanti merugikan dia. Ada pelaku yang introvert, ada karakter masing-masing. Untuk membuat pelaku mengaku caranya berbeda," tuturnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan Jemi membunuh Rieke karena sakit hati kerap diejek hitam dan jelek.
Sekira pukul 03.00 WIB, Jemi masuk lewat jendela belakang dan menusuk Rieke secara bertubi-tubi hingga tewas kehabisan darah.
"Setiap (tersangka) bertemu dengan korban, korban selalu mengejek hitam dan jelek. Dia (tersangka) sakit hati sehingga dia punya rencana menghabisinya untuk balas dendam," kata Argo, Senin (11/11/2019).
Pembunuh Driver Ojol Penghuni Rusun Cakung Yakin Perbuatannya Tak Diketahui, Ini Alasannya
Setelah menikam Rieke Andrianti (43) sebanyak 11 kali hingga tewas kehabisan darah pada Jumat (8/11/2019) dini hari, Jemi Oppier (27) tak berniat melarikan diri.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan Jemi yang masih tetangga Rieke justru ditangkap pada Sabtu (9/11/2019) saat hendak menuju rumah temannya.
"Ditangkap pas mau pergi main ke rumah temannya di Tanjung Priuk, bukan mau kabur. Kenapa, karena dia yakin perbuatannya enggak ketahuan, jadi mikir buat apa kabur," kata Hery di Mapolrestro Jakarta Timur, Kamis (14/11/2019).
Jemi yakin perbuatannya tak diketahui karena saat beraksi dia masuk dan keluar dari kamar Rieke lewat jendela belakang sehingga tak tersorot CCTV.
Saat diringkus sekira pukul 14.00 WIB di gerbang Rusun Griya Tipar Cakung, Kelurahan Cakung Barat tempat Rieke dan Jemi tinggal Jemi pun tak melawan petugas.
"Dia bilang 'Kan enggak ada yang melihat saya pak kenapa saya harus kabur'. Kurang lebih dia bilang seperti itu pas diperiksa," ujar Hery menirukan ucapan Jemi.
• Praktisi Kesehatan Ungkap Penyebab Seseorang Melakukan Seks Anal dengan Pasangan, Waspadai Resikonya
• Pengamanan Jemaah Umrah di Bandara Soekarno-Hatta Diperketat Pengecekan Buku Kuning
Usai meninggalkan jasad Rieke dalam keadaan tertutup karpet, Jemi sendiri tak kembali ke unit kamar kerabatnya tempatnya menumpang tinggal.
Hery menuturkan Jemi bermalam di unit kamar satu temannya yang masih penghuni Rusun Griya Tipar Cakung namun berbeda tower dengan Rieke.
"Memang beberapa pelaku pembunuhan enggak langsung kabur, biar enggak menimbulkan kecurigaan orang sekitar. Kalau dia kabur kan orang langsung curiga," tuturnya.
Jemi yang kini mendekam dalam sel tahanan Mapolrestro Jakarta Timur dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan 338 KUHP tentang pembunuhan.
Alasannya Jemi terbukti sudah menyiapkan pisau dapur yang digunakan menikam Rieke sebelum naik ke lantai lima tempat unit kamar Rieke.