Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Raja Keraton Agung Sejagat Ditangkap: Pernah Pinjam Rp 1,3 Miliar, Cerita Tetangga tentang Sosoknya

Toto Santoso mengaku sebagai Raja Keraton Agung Sejagat disebut pernah berhutang sebanyak Rp 1,3 miliar

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Raja Keraton Agung Sejagat Ditangkap: Pernah Pinjam Rp 1,3 Miliar, Cerita Tetangga tentang Sosoknya
Kolase TribunNewsmaker - IST/Facebook dan Tribunnews
Heboh Keraton Agung Sejagat yang Punya Ratusan Pengikut, Klaim Punya Kekuasaan Dunia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso (41) telah diamankan aparat kepolisian.

Dari hasil pemeriksaan, Toto Santoso tercatat sebagai warga DKI Jakarta yang berdomisili di kawasan Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara.

Baca: Wawancara Raja Keraton Agung Sejagat: Mulai Pendirian Kerajaan Hingga Tugas Raja dan Permaisuri

Selain itu, Toto Santoso mengaku sebagai Raja Keraton Agung Sejagat disebut pernah berhutang sebanyak Rp 1,3 miliar sewaktu tinggal di sana.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menyebutkan, uang tersebut dipinjam Toto kepada salah satu bank.

"Saudara Toto ini juga pernah melakukan peminjaman atau hutang ke bank yang saat itu diketahui oleh Ketua RT. Berdasarkan keterangannya sekitar Rp 1,3 miliar," kata Budhi di Mapolres Metro Jakarta Utara, Kamis (16/1/2020).

Toto menggunakan KTP yang ia urus sewaktu pertama kali pindah ke Kampung Bandan tahun 2011.

Selain itu, Toto menjadikan ruko yang ada di daerah Jakarta Barat sebagai jaminan.

Berita Rekomendasi

"(Kepemilikan ruko) ini sedang kami telusuri karena kami sendiri baru tahu dan baru melakukan penyelidikan setelah kejadian ini ramai," tutur Budhi.

Pascameminjam uang, Toto tidak pernah muncul kembali di kampung tersebut.

Terlebih setelah rumah kontrakannya yang ada di pinggir rel terbakar.

Budhi menyampaikan, sejauh ini belum ada laporan dari pihak bank terkait pinjaman sebesar Rp 1,3 miliar tersebut.

Lurah Ancol Rusmin sebelumnya mengatakan, Toto tinggal di bedeng kayu berukuran 2x3 meter di pinggir rel kereta Stasiun Kampung Bandan.

Sementara itu, Ketua RT 012/RW 005 Kelurahan Ancol Abdul Manaf mengatakan, Toto tinggal di sana sejak tahun 2011.

"Jadi dia bikin surat pengantar bikin KTP 2011. 2012 balik lagi, bikin KTP," kata Abdul kepada wartawan.

Abdul mengatakan, selama tinggal di sana, Toto tidak begitu menyita perhatian warga sekitar.

Ia hanya sekedar bertegur sapa dengan warga sekitar tanpa komunikasi yang intens.

Selama tinggal di sana, Toto juga jarang ada di rumahnya.

Abdul menyampaikan, Toto kemudian pindah setelah kawasan Kampung Bandan, termasuk rumah yang ditinggalinya, terbakar pada 2016.

Rumah yang pernah dihuni Toto saat ini sudah rata dengan tanah.

Sebab rumah itu berdiri ilegal di pinggiran rel kereta api. Keraton Agung Sejagat yang didirikan Toto di Desa Pogung, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jateng, membuat resah masyarakat.

Baca: Peringatan Dini Banjir Pakai Pengeras Suara Dinilai Tak Efektif, Anies Disarankan Pakai Warisan Ahok

Sang raja dipanggil Sinuwun Toto Santosa Hadiningrat (42).

Sementara sang ratu adalah Fanni Aminadia (41) yang memiliki gelar Kanjeng Ratu Dyah Gitarja.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kapolres Jakut: Raja Keraton Agung Sejagat Pinjam Rp 1,3 Miliar Sewaktu Tinggal di Ancol

Tak pernah sebarkan pengaruh sewaktu tinggal di Kampung Bandan

Lurah Ancol Rusmin (kiri) saat mengunjungi RT 12/RW 05 Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (15/1/2020) malam
Lurah Ancol Rusmin (kiri) saat mengunjungi RT 12/RW 05 Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (15/1/2020) malam (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Baca: Jejak Sinuhun Totok Santoso di Kampung Bandan: Tidur di Bedeng Pinggir Rel, Buka Kelontong di Angke

Raja Keraton Angung Sejagat Toto Santoso (41) tidak pernah menyebarkan pengaruh apapun kepada warga selama tinggal di bantaran rel Stasiun Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT 12/RW 05 Kelurahan Ancol Abdul Manaf.

"Enggak pernah sama warga sini mah, " kata Abdul kepada wartawan di lokasi, Rabu (15/1/2020) malam.

Abdul mengatakan, Toto tinggal di lokasi tersebut sejak tahun 2011 sampai kebakaran melanda rumahnya pada tahun 2016.

Selama tinggal di sana, Toto cenderung tidak menonjol dibandingkan warga-warga lainnya.

"Orangnya sih biasa memang, kalem. Kenal lah sama orang-orang, kalau ketemu palingan 'wey dari mana'," ujar Abdul.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua RW 005 Puji Haryati.

Ia menyebut, jangankan menyebarkan pengaruhnya, Toto justru jarang terlihat.

"Boro-boro, orang dia termasuk numpang alamat doang ini," ujar Puji.

Puji menjelaskan, Toto yang mengaku sebagai pedagang di Kawasan Muara Angke sangat jarang menempati rumah kontrakan yang ada di bantaran rel kereta api tersebut.

Baca: Jika Tak Jadi Pengikutnya, Totok Santoso Raja Keraton Agung Sejagat Ancam Bisa Kena Malapetaka

Pascakebakaran Kampung Bandan 2016, Toto pun menghilang.

"Semenjak kebakaran dia udah nggak keliatan lagi," ujar Puji.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Raja Keraton Agung Sejagat Tak Pernah Sebarkan Pengaruh Selama Tinggal di Ancol

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas