Dugaan Makar Terhadap Jokowi, Pendukung Anies Baswedan Dipolisikan Terkait Demo di Balai Kota
Advokat Peduli Perdamaian melaporkan adanya dugaan makar terhadap Presiden Joko Widodo saat aksi unjuk rasa di Balai Kota, Selasa (14/1/2020).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
Untuk itu, pihaknya lantas yakin untuk membuat laporan ke pihak kepolisian.
Suhadi juga menegaskan, pihaknya sudah memiliki barang bukti berupa video dan pamflet kardus yang berisi tulisan yang dianggap sebagai dugaan makar.
"Video dan gambar-gambar seperti pamflet yang terbuat dari kardus dan di situ ada tulisan."
"Kemudian juga ada video dimana orang tersebut juga berbicara di video itu yang mengatakan sama seperti yang ada di tulisan itu," papar Suhadi.
Bahkan, Suhadi mengklaim polisi sudah mempunyai video yang sama dengan yang ia miliki.
"Asli, bahwa tadi polisi juga mengakui bahwa ini sudah viral dan mereka juga memiliki video yang sama," ungkap Suhadi.
Oleh sebab itu, Suhadi yakin bahwa alat bukti yang ia ajukan sangat valid keberadaannya.
"Sehingga saya sudah tidak meragukan lagi, bahwa ini sangat valid keberadaan alat bukti yang kami ajukan itu," tegas Suhadi.
Dalam telewicaranya dengan KompasTV, Suhadi lantas mengklarifikasi dan menyebutkan inisial dari perempuan yang ia laporkan.
"Tadi saya juga sudah nanya, saya klarifikasi aja, polisi mengizinkan saya untuk memberitahu inisial."
"Inisialnya AHS, dari akun facebook, dia seorang guru di daerah Pilangan Jakarta Timur," kata Suhadi.
Suhadi juga menegaskan, bahwa laporan tersebut tidak ditujukan hanya untuk satu orang.
"Ini laporan bukan hanya satu orang ini, itu tadi yang kita gambarkan ada tiga orang."
"Tapi yang lain saya nggak perlu sebutkanlah karena saya pikir nggak terlalu penting sekali," ungkapnya.