Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Jatinegara Tolak Rencana Anies soal Toa Rp 4 Miliar: Pas Banjir Tak Bunyi, Panas Malah Bunyi

Ketua RW di Bidara Cina Jatinegara tolak rencana Anies Baswedan soal toa Rp 4 miliar, di daerahnya sudah 8 tahun ada toa tapi tak maksimal.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Warga Jatinegara Tolak Rencana Anies soal Toa Rp 4 Miliar: Pas Banjir Tak Bunyi, Panas Malah Bunyi
YouTube KOMPASTV
Mamat Sahroni, seorang Ketua RW di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, menolak pengadaan peralatan peringatan banjir yang di antaranya berupa toa yang membutuhkan anggaran total Rp 4 miliar. Diketahui, rencana pengadaan peralatan peringatan banjir ini dicetuskan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pidatonya pada Rabu (8/1/2020) lalu. 

"Tapi kalau misalnya banjir, itu sesuatu yang bisa dicegah."

Soal anggaran toa Rp 4 miliar, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Anthony Winza menilai adanya kegagalan prioritas Anies Baswedan yang mana seharusnya mengutamakan pencegahan, baru peringatan dini.
Soal anggaran toa Rp 4 miliar, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Anthony Winza menilai adanya kegagalan prioritas Anies Baswedan yang mana seharusnya mengutamakan pencegahan, baru peringatan dini. (YouTube KOMPASTV)

Anthony kemudian menyindir apakah pihak Pemprov Jakarta sudah menganggarkan untuk tindakan pencegahan banjir.

"Masalahnya kita lihat ada prioritas penganggaran enggak dari Pemprov untuk ini? Ada enggak yang sudah dikerjakan selama dua tahun ini?" sindirnya.

Anthony menegaskan harusnya anggaran Rp 4 miliar itu lebih diutamakan untuk pencegahan hingga tuntas.

"Jadi maksudnya Rp 4 miliar itu harusnya bukan buat toa?" tanya pembawa acara Riko Anggara.

"Saya enggak mau terjebak dalam isu seakan-akan masalah pencegahannya itu sudah beres lalu kita masuk ke masalah peringatan dini," jawab Anthony.

"Pencegahannya dulu dong diselesaikan. Peringatan dini itu menunjukkan bahwa ada pencegahan, yang seakan-akan belum selesai kok sudah main ngomongin peringatan dini," paparnya.

Berita Rekomendasi

Pembelaan Fahira Idris

Dalam tayangan yang sama, anggota DPD DKI Jakarta Fahira Idris menganggap sebutan anggaran Rp 4 miliar untuk membeli toa sebagai bahan serangan dan penyesatan informasi.

Fahira Idris mengklarifikasi bahwa anggaran sebesar Rp 4 miliar tersebut tidak hanya untuk membeli toa saja.

"Nah soal toa ini kalau menurut saya sudah terjadi misinformasi yang sengaja disebarkan pihak-pihak tertentu untuk sekali lagi men-downgrade kerja-kerja Pemprov dalam penanggulangan banjir," kata Fahira Idris.

Fahira Idris menyebut kabar anggaran Rp 4 miliar untuk membeli toa saja sebagai serangan kepada Pemprov.

"Terkait soal peringatan dini, ada beberapa poin penting yang saya sampaikan," kata Fahira Idris.

"Pertama, bahwa Pemprov ini akan beli toa seharga Rp 4 miliar, ini kan jadi bahan serangan," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas