Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Elite PKS: Nurmansyah Lubis Layak Jadi Cawagub DKI Jakarta untuk Jaga Keuangan Pemprov

"Dia punya kemampuan manajerial dan pengelolaan keuangan yang prudent," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Elite PKS: Nurmansyah Lubis Layak Jadi Cawagub DKI Jakarta untuk Jaga Keuangan Pemprov
Chaerul Umam
Mardani Ali Sera 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansyah Lubis resmi diajukan sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Melalui surat bernomor 18/B/GERINDRA-PKS/I/2020 tertanggal 2 Januari 2020, nama Nurmansyah Lubis diajukan bersama Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria.

Baca: Hanya Gerindra Umumkan Cawagub DKI yang Diusung, PKS: Kesannya Kami Enggak Kompak

PKS menilai Nurmansyah Lubis punya kemampuan managerial dan pengelolaan keuangan, sehingga cocok menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Pak Ancha, panggilan akrab Pak Nurmansyah Lubis, pernah anggota DPRD DKI dari PKS. Punya kemampuan manajerial dan pengelolaan keuangan yang prudent," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada Tribunnews.como, Senin (20/1/2020).

"Karena itu layak untuk jabatan Wagub DKI untuk dampingi Mas Anies," jelas anggota DPR RI ini.

Berita Rekomendasi

Mardani Ali Sera tetap berharap kursi Wagub DKI berasal dari PKS, seperti kesepakatan awal.

"Tentu kalau PKS tetap berharap sesuai kesepakatan awal kader PKS yang jadi (wagub). Kami hargai usulan Gerindra, siapapun itu. Kalau saya pribadi tetap berharap wagubnya kader PKS," ucap mantan Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno ini di Pilgub DKI Jakarta yang lalu.

PKS-Gerindra Sepakat Ajukan Riza Patria dan Nurmasyah Lubis Jadi Cawagub DKI

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan kader PKS Nurmansyah Lubis resmi diajukan sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Lewat surat bernomor 18/B/GERINDRA-PKS/I/2020 tertanggal 2 Januari 2020, dua partai politik pengusung Anies-Sandi pada Pilkada DKI 2017 yakni PKS dan Gerindra sepakat mengusulkan dua nama tersebut.


Keputusan ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, bersama Ketua DPD Gerindra DKI M.

Taufik dan Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020).

"Dalam surat ini juga telah menyetujui dan pengusulkan dua nama untuk dijadikan Wakil Gubernur DKI, yaitu satu saudara Nurmansyah Lubis dari PKS dan kedua adalah Riza Patria dari Gerindra," kata Dasco di lokasi.

SK tersebut ditandatangani di atas materai oleh Ketua DPD Gerindra DKI M. Taufik, Ketua DPW PKS Shakir Purnomo, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman.

Kata Dasco, SK yang berada di tangan DPP Gerindra kemudian diserahkan kepada DPD Gerindra untuk ditindaklanjuti.

Baca: Cerita Kakek Iskandar: 15 Tahun Jatuh Bangun Hingga Dagang Tape untuk Biayai Anaknya Berobat

Nantinya, kedua parpol pengusung akan menyerahkan SK ini kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Dengan demikian surat yang sudah disetujui bersama dan telah ditandatangani oleh kedua belah pihak dari unsur PKS dan Gerindra secara resmi saya serahkan kepada DPD Gerindea DKI Jakarta dan Fraksi Gerindra utnuk ditindaklanjuti," ucap Dasco.

Respon Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meyakini dua nama baru cawagub DKI yang resmi diusung PKS - Gerindra, yakni Ahmad Riza Patria dan Nurmansyah Lubis sudah melewati pertimbangan matang.

"Partai politik pasti sudah mempertimbangkan dengan matang, karena itu dari dulu saya sampaikan bahwa hak dan kewenangannya ada pada partai politik, dan saya teruskan kepada mereka," kata Anies Baswedan di kawasan Taman Puring, Kramat Pela, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020) petang.

Baca: Penjelasan PKS Mengapa Mendepak Ahmad Syaikhu dari Bursa Cawagub DKI

Mantan mendikbud ini berharap siapapun yang terpilih sebagai partnernya di kursi kepemimpinan DKI bisa mengikuti visi dan misi sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018-2022.

Sebab, dalam RPJMD itu tertuang butir-butir janji kampanye dirinya pada Pilkada DKI 2017 lalu.

Katanya, itu adalah konsekuensi bagi mereka yang tidak mengikuti kampanye pemenangan tapi mau bekerja sama dengannya membangun Jakarta.

"Jadi meskipun tidak, kalau pak Sandi kan sama-sama kampanye. Jadi meskipun tidak ikut kampanye, tapi harus ikut pada semua janji kampanye kita," ujarnya.

Lebih lanjut, setelah sendirian mengurusi Jakarta sejak ditinggalkan Sandiaga Uno pada Agustus 2018 silam, Anies seorang diri menahkodai kepemimpinan ibu kota selama kurang lebih 1 tahun 5 bulan.

Sendirian di kursi pimpinan DKI, Anies mengaku hal paling sulit dari kondisi tersebut ialah jika harus menghadiri undangan yang tak bisa diwakilkan.

Baca: Masuk Bursa Cawagub DKI, Riza Patria dan Nurmansyah Lubis Tak Menempuh Jalur Fit and Proper Test

Sedangkan soal pekerjaan, ia mengaku tak menghadapi kesulitan berarti.

"Seperti yang saya sering bilang, banyak acara-acara lebih banyak yang seremonial tidak bisa atau sulit diwakilkan. Tapi kalau dari sisi pekerjaan sih alhamdulillah sejauh ini berjalan dengan baik," ujar dia.

Diumumkan Gerindra tanpa PKS

 Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto resmi didepak oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari bursa Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat bernomor 18/B/Gerindra-PKS/I/2020 yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perihal pengusungan dua orang Cawagub DKI Jakarta.

"Surat ini menyatakan pencabutan surat yang terdahulu," ucap Wakil Ketua Umun Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Senin (20/1/2020).

 Siswa SDN Samudrajaya 04 Bekasi Repot saat Hujan, Takut Plafon Atap Sewaktu-waktu Roboh

 Sergio Farias Tunggu Komposisi Pemain Lengkap, Soroti Buruknya Lapangan Latihan Persija Jakarta

Tak hanya itu, dalam surat tersebut, disebutkan bahwa PKS dan Gerindra sepakat mengajukan dua nama baru dalam bursa Cawagub DKI Jakarta.

Kedua nama itu ialah Nurmansyah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra.

Surat tersebut ditandatangani oleh kedua partai pengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yaitu Gerindra dan PKS.

Pejabat kedua partai yang membubuhkan tanda tangan mereka dalam surat tersebut ialah Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Kemudian, dari PKS ada Ketua PDW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo dan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Dengan demikian surat yang sudah disetujui bersama dan telah ditandatangani oleh kedua belah pihak, dari unsur PKS dan Gerindra resmi saya serahkan kepasa DPD Gerindra DKI Jakarta dan Fraksi Gerindra DPRD untuk ditindaklanjuti," ujarnya.

PKS angkat bicara soal pengumuman sepihak

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) angkat bicara terkait ketidakhadirannya dalam pengumuman nama baru Cawagub DKI yang diusung bersama Partai Gerindra hari ini, Senin (20/1/2020).

Menurut PKS, Gerindra terburu-buru untuk mengumumkan nama calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.

Baca: Penjelasan PKS Mengapa Mendepak Ahmad Syaikhu dari Bursa Cawagub DKI

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo mengatakan, hal tersebut menimbulkan kesan kurang kompak antar kedua partai pengusung Gubernur Anies Baswedan.

"Kalau begini kesannya PKS dan Gerindra enggak kompak. Jadi bisa muncul dugaan-dugaan lain," ucapnya, Selasa (20/1/2020).

Diakui Sakhir, PKS baru diberi undangan pengumuman Cawagub DKI malam tadi. Bahkan, pemberitahuan itu hanya dilakukan lewat pesan singkat Wahtsapp, tidak melalui surat resmi.

"Semalam kami dapat undangan dari pak Taufik pukul 21.21 WIB. Pak Taufik WA menyampaikan undangan kepada saya sebagai Ketua DPW, pak Arifin sebagai Ketua Fraksi PKS DKI Jakarta dan pak Abdurrahman Suhaimi sebagai Wakil Ketua DPRD dari PKS," ujarnya.

Menerima undangan mendadak itu, Sakhir pun menyebut, pihaknya sempat meminta Gerindra untuk menunda pengumuman nama Cawagub DKI.

Pasalnya, para petinggi PKS saat ini sedang tidak berada di Jakarta.

"Kondisinya pak Suhaimi sedang ibadah umroh, saya dan pak Arifin juga sudah ada agenda. Kemudian kami berdiskusi via WA dan intinya menyampaikan WA balasan kepada pak Taufik," kata Sakhir.

Namun sayang, pesan singkat balasan dari para petinggi PKS itu tak juga direspon oleh Taufik hingga akhirnya Gerindra mengumumkan sendiri dua nama Cawagub DKI.

Baca: Masuk Bursa Cawagub DKI, Riza Patria dan Nurmansyah Lubis Tak Menempuh Jalur Fit and Proper Test

"Saya mewakilin pimpinan sampaikan usulan agar rencana konferensi pers untuk sampaikan pengunuman nama Cawagub kepada media ditunda karena saya dan pak Arifin tidak bisa hadir," tuturnya.

"Pesan lewat WA itu saya kirim tadi pagi pukul 06.45 WIB," tambahnya menjelaskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas