Kecuali Anies, Tiga Gubernur DKI Sebelumnya Kantongi Izin Revitalisasi Monas
Sebab, revitalisasi tersebut belum mengantongi izin dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut dia, pohon yang ditebang itu ialah pepohonan tua dan lapuk.
Sementara, pohon yang dipindahkan ialah pepohonan yang masih mudah.
Misalnya, pohon cermai, belimbing.
"Seperti yang saya bilang tadi pohon yang masih kuat dan bagus ditanam ulang di bagian barat. Ada beberapa yang rapuh ditebang," ucap Isa saat dihubungi, Rabu (22/1/2020).
Baca: Tebang Ratusan Pohon di Monas, Pemprov DKI Bantah Terkait Gelaran Formula E
Isa tak menjelaskan secara detail ada berapa pohon yang ditebang saat itu.
"Ini sudah pengerjaannya (tebang pohon) dari bulan November 2019, tanya lebih lanjut ke Dinas Citata ya," kata Isa.
Meski demikian, Isa berjanji jika pepohonan yang ditebang itu akan ditanam kembali.
"Sebagian pohon yang dipindahkan sudah ditanam di bagian barat," tuturnya.
Sekadar pengingat janji
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Revitalisasi dimulai setelah penandatangan kontrak dengan pemenang lelang PT Bahana Prima Nusantara pada November 2019
Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta Heru Hermawanto berujar, mengacu pada desain awal kawasan Monas, sisi selatan itu harusnya berbentuk plaza, bukan ditanami pohon-pohon.
Sementara itu, menurut Kepala UPT Monas Isa Sanuri, ada 205 pohon yang ditebang di area revitalisasi pelataran sisi selatan Monas.
Rinciannya, 150 pohon ukuran besar dan 55 ukuran pohon kecil.
"Itu sebenarnya bukan ditebang begitu saja. Jadi pohon-pohon itu akan dipindahkan. Kalau tidak bisa dipindahkan akan kami buat baru (pohon-pohon)," kata Isa, Senin (20/1/2020).
Lalu pertanyaannya, ke manakah keberadaan 150 pohon besar itu?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "205 Pohon di Monas yang Akan Dipindahkan Menghilang, Ada Di Mana?" DAN "Basuki Sebut Revitalisasi Monas Dilakukan 4 Gubernur, Hanya Era Anies Tak Kantongi Izin"