Viral Video Pemotor Plat Merah di Cengkareng Ngamuk ke Petugas di Jalur Busway
Seorang pengendara sepeda motor viral karena tidak terima ditegur petugas ketika memasuki jalur Busway di daerah Cengkareng.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pengendara sepeda motor viral karena tidak terima ditegur petugas ketika memasuki jalur Busway di daerah Cengkareng.
Peristiwa itu direkam penumpang dari dalam Transjakarta.
Video tersebut kemudian diunggah oleh akun @fakta.indo pada Rabu (29/1/2020) lalu.
Dalam video berdurasi 28 detik tersebut, pengendara motor dengan helm merah dan jaket hitam berdebat dengan dua petugas penjaga jalur bus TransJakarta.
Pemotor juga menggunakan sepeda motor plat merah, motor dinas.
Usai berdebat dengan dua petugas, pengendara itu berusaha melarikan diri dengan menyalakan sepeda motornya.
Namun, salah satu petugas kemudian mengambil kunci kontak motor pengendara.
Pria tersebut terlihat marah lalu menghampir petugas.
Kepala Divisi Sekretaris dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo mengatakan, peristiwa itu terjadi di jalur Busway Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Nadia mengatakan, kejadian bermula saat pengendara motor langsung memotong laju armada bus Transjakarta yang sedang melintas.
Petugas yang berada di lokasi mencoba mensterilkan jalur dengan menghentikan pengendara tersebut.
"Tapi saat dihentikan si pengendara justru marah dan hampir melakukan kekerasan kepada petugas kami,” kata Nadia, Rabu (29/1/2020).
Petugas tidak tinggal diam.
Seorang petugas menyita kunci kontak motor pengendara.
Kini pihak TransJakarta sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.
"Karena telah masuk jalur Transjakarta dan berniat melakukan tindakan kekerasan kepada petugas sterilisasi jalur yang berjaga sebagai upaya efek jera terhadap penerobos jalur Transjakarta,"
Di kesempatan lain, Kasatlantas Polres Metro Jakarta Barat Kompol Hariadmoko mengatakan, pihaknya menyelidiki kasus tersebut.
"Saya masih cari info ke TransJakarta karena yang terlihat di video adalah petugas TransJakarta bukan polantas. Masih kami selidiki," ucap Hari.