Rieke Diah Pitaloka Ajak Semua Kerjasama Benahi DAS Citarum
Penanaman 1.500 bibit pohon yang dilakukan sebagai bentuk peringatan perayaan HUT PDI Perjuangan ke-47 tahun PDI Perjuangan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Gerakan penanaman bibit pohon serentak yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Kampung Sambo, Desa Karang Harja, Kecamatan Pebayuran, Bekasi, Jawa Barat, (2/2/2020).
Kegiatan tersebut dihadiri Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Bekasi dan ribuan kader.
Penanaman 1.500 bibit pohon yang dilakukan sebagai bentuk peringatan perayaan HUT PDI Perjuangan ke-47 tahun PDI Perjuangan dan ucapan syukur atas bertambah usianya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, pada 23 Januari lalu yang ke-73 tahun.
"Hari ini adalah penanaman pohon serentak, di daerah yang sebetulnya sangat penting bagi peradaban terutama Provinsi Jawa Barat, tanah parahyangan, tanah Sunda," kata Rieke Diah Pitaloka dalam keterangan pers, Senin (3/2/2020).
"Karena ini adalah muara Sungai Citarum, maka itu Ibu Megawati sekarang sedang berada di Kabupaten Bandung di hulunya Sungai Citarum. Sungai ini juga sejarah peradaban dari Tarumanegara dan Padjajaran," tambah dia.
Baca: Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP Soroti Anggaran Puluhan Miliar untuk Jalur Sepeda di Jakarta
Baca: Achmad Purnomo Tak Ikut Dipanggil PDI Perjuangan ke Jakarta, Ini Alasannya
Baca: Hari Ini 36 Pengurus PDI-P Solo Dipanggil ke Jakarta, Berkaitan Rekomendasi Pilkada Solo 2020?
Rieke mengatakan, Kabupaten Bekasi yang memiliki kawasan industri terbesar 8 kawasan industri dan terdapat ribuan perusahaan justru semakin subur.
Apalagi, tidak disertai penambahan untuk tumbuhnya pohon. Sehingga, penanaman bibit pohon jangan dijadikan sebagai simbolis.
"Rakerda PDI Perjuangan mendatang pada tanggal 7-9 Februari, akan ada rekomendasi, yaitu pemulihan atau konservasi terhadap daerah aliran Sungai Citarum. Mudah-mudahan kita juga bisa melibatkan industri-industri yang ada, CSR nya untuk membantu kehidupan masyarakat di sekitar kawasan sungai citarum," jelas dia.
Rieke yang juga saat ini menjadi Pimpinan Badan Legislasi DPR RI juga mencatat beberapa perihal penting terkait garis sepadan sungai.
Apalagi, sering ditemukan adanya oknum yang melakukan galian C, untuk kepentingan bisnis dan merusak alam.
Baca: Luskisan Banteng Karya Ridwan Kamil untuk Megawati Soekarnoputri, Ini Maknanya
Baca: Sekjen PDIP Nilai Pemerintahan Jokowi-Maruf Responsif Hadapi Persoalan Bangsa
"Melihat kondisi sungai saat ini sangat miris. Kasihan warga yang mungkin sebagian orang mendapatkan keuntungan ekonomi, tapi kerusakan ekonomi dan kerusakan psikologis. Karena warga yang nantinya terkena bencana itu lebih banyak yang di korbankan," ucap RDP.
Rieke menambahkan, persoalan kerusakan alam, pihaknya akan membentuk agenda untuk membenahi Sungai Citarum dengan mengajak diskusi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
"Kebetulan Pak Herviano di Komisi V DPR RI. Kita akan berdiskusi di DPR RI, saya di Komisi VI dan Pak Ananta Wahana anggota komisi VI, beliau di komisi bidang industri. Kita akan bekerjasama untuk membenahi Sungai Citarum, karena ini sungai yang penting bukan hanya untuk Jawa Barat," katanya.