Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pascabanjir di Jakarta, Pasokan Listrik Kembali Normal

Seluruh gardu listrik yang dipadamkan akibat banjir pada hari ini, Sabtu (8/2/2020), saat ini telah kembali normal.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pascabanjir di Jakarta, Pasokan Listrik Kembali Normal
Dok PLN
Pengecekan gardu listrik - Seluruh gardu listrik yang dipadamkan akibat banjir pada hari ini, Sabtu (8/2/2020), saat ini telah kembali normal. 

TRIBUNNEWS.COM - Seluruh gardu listrik yang dipadamkan akibat banjir di Jakarta pada hari ini, Sabtu (8/2/2020), saat ini telah kembali normal.

Sebanyak 163 gardu listrik di Jakarta dan sekitarnya dipadamkan karena banjir sejak pagi.

Dari rilis yang diterima Tribunnews.com, wilayah yang terakhir dinyalakan yakni Perumahan Gading Ayu, Jakarta Utara.

PLN pun kini menormalkan aliran listrik setelah kondisi rumah penduduk maupun gardu PLN dinyatakan aman dari genangan air.

Gardu Listrik
Gardu Listrik (Ist)

Warga dan petugas PLN sebelumnya memastikan bahwa jaringan listrik di rumah warga kering dan aman sebelum listrik kembali dinyalakan.

Kemudian PLN bersama warga menandatangani berita acara penyalaan listrik kembali.

"Kami mohon masyarakat tetap waspada apabila sewaktu-waktu air kembali naik. Segera laporkan kepada PLN melalui Contact Center 123 atau langsung ke kantor PLN terdekat agar petugas segera melakukan pemadaman untuk keselamatan," ungkap Ikhsan Asaad, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya.

BERITA TERKAIT

PLN mengharapkan kerja sama dari warga untuk segera melaporkan bila terjadi banjir.

Hal tersebut dilakukan agar PLN bisa segera mematikan aliran listrik untuk keamanan.

PLN juga mengimbau bagi masyarakat, bila terjadi banjir, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mematikan listrik di rumah masing-masing sebelum petugas pln mematikan gardu listrik.

"Terima kasih bagi warga masyarakat yang sudah aktif melaporkan kepada kami untuk memadamkan listrik saat wilayahnya terkena banjir. Keselamatan jiwa adalah yang utama," tambah Ikhsan.

Anies Baswedan Disebut Tak Bisa Kerja dan Pimpin Anak Buah

Banjir yang kembali menerjang sejumlah wilayah DKI Jakarta membuat Gubernur Anies Baswedan kembali mendapat sorotan.

Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, menyebut Anies tidak bisa bekerja dan memimpin anak buah.

Hal ini lantaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dinilai terlambat dalam memberi respons bantuan maupun peringatan pada warga Jakarta.

Kondisi underpass Kemayoran pada Sabtu (8/2/2020) pagi ini yang kembali diterjang banjir. Underpass tertutup air yang sampai 5 meter.
Kondisi underpass Kemayoran pada Sabtu (8/2/2020) pagi ini yang kembali diterjang banjir. Underpass tertutup air yang sampai 5 meter. (Twitter TMC Polda Metro Jaya)

"Perilaku selalu terlambat dalam mempersiapkan banjir Jakarta ini menunjukan bahwa aparat Pemprov Jakarta tidak bisa bekerja baik."

"Tidak bekerjanya aparat pemprov itu membuktikan bahwa Gubernur Jakarta tidak bisa bekerja dan tidak bisa memimpin anak buahnya," ungkap Tigor kepada Tribunnews melalui keterangan tertulis, Sabtu (8/2/2020).

Menurut Tigor, sebagai pimpinan daerah Anies tidak memberi contoh baik.

"Gubernur tidak memberi contoh baik dan tidak bisa tegas terhadap anak buahnya yang tidak bekerja karena mereka semua sama-sama tidak bekerja untuk melayani warga Jakarta," ungkapnya.

Keterlambatan Pemprov

Tigor menyebut warga tetap saja tidak mendapatkan informasi peringatan dini dan bantuan darurat sebagaimana mestinya agar bisa lebih ringan kerugian akibat banjir yang terjadi.

"Selalu terlambat dan tidak berbuat apa-apa untuk warganya, itulah perilaku Pemprov Jakarta dalam setiap kejadian banjir Jakarta di 2020," ungkap Tigor.

Tigor menyebut Pemprov DKI Jakarta belum ada perubahan signifikan, terutama dari segi persiapan.

"Melihat banjir Jakarta hari ini, ternyata belum ada perubahan signifikan kesiapan Pemprov Jakarta. Masih saja warga Jakarta jadi korban, pemprov tetap tanpa persiapan secara baik," ujarnya.

Banjir setinggi 40-60 cm terjadi di Jl. Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020) pukul 08.37 WIB
Banjir setinggi 40-60 cm terjadi di Jl. Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020) pukul 08.37 WIB (Twitter/@TMCPoldaMetro)

Tigor menyebut paling tidak banjir telah terjadi sebanyak empat kali di tahun 2020 ini.

"Tempat atau titik banjirnya pun selalu sama," ungkapnya.

Pemprov DKI disebut Tigor tidak memberi peringatan dan bantuan darurat.

"Aparat Pemprovnya pun sama saja tidak melakukan tugas memberikan informasi peringatan dini (early warning system) dan bantuan darurat (emergency response system) secara baik," ujarnya.

Hal ini membuat warga Jakarta kembali menjadi korban banjir tanpa ada pertolongan dan bantuan dari pemprovnya.

Baca: Jakarta Banjir Lagi, Ketua FAKTA: Perilaku Pemprov DKI Tak Ada Perubahan, Selalu Terlambat

Respons Anies

Sementara itu Anies Baswedan tampak mengunjungi Pintu Air Manggarai, Sabtu.

Anies pun mengungkapkan jajarannya telah siaga sejak Jumat (7/2/2020) sore melalui unggahan Instagramnya, Sabtu.

"Sejak Jumat sore kita menyiagakan semua jajaran yang relevan. Curah Hujan yang tinggi di kawasan hulu terlihat dari ketinggian air di Bendung Katulampa di Bogor," ujarnya.

Gubernur Anies Baswedan dan tantangannya selesaikan masalah banjir Jakarta
Gubernur Anies Baswedan dan tantangannya selesaikan masalah banjir Jakarta (Facebook Anies Baswedan)

Anies menyebu ketinggian air di Bendung Katulampa Bogor mulai pukul 16.00 WIB terus meningkat.

Puncaknya, pada pukul 22.00 WIB ditetapkan level Siaga 3 atau Waspada.

"Seluruh jajaran mengabarkan ke kampung-kampung sepanjang bantaran sungai untuk bersiaga," ungkap Anies.⁣

"Sejak tengah malam, tim UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI mulai berjaga dengan semua alat berat untuk membersihkan 'debris' yang terbawa aliran sungai masuk ke Jakarta dan ditahan di pintu air manggarai," tambahnya.

Sementara itu pada Sabtu dini hari, alat berat mulai bekerja menindahkan debris dari badan sungai ke truk-truk.

"Dalam waktu 5 jam saja terangkut sekitar 200 ton sampah (25 truk)," ungkap Anies. ⁣

Lebih lanjut, ia mengungkapkan ketinggian normal di Pintu Air Manggarai pada musim hujan adalah 600 cm.

"Dengan kiriman air dari hulu sejak dini hari ini, ketinggian itu terus meningkat hingga mencapai posisi tertinggi di 925 (naik 3,25m) dengan status siaga 2 pada pukul 8 pagi. Pukul 9.00 pagi ini telah turun hingga 895 dan terus menerus surut," ungkapnya.⁣

Anies pun memberikan apresiasi kepada seluruh petugas.

"Apresiasi pada semua petugas yang bekerja non-stop sejak kemarin sore hingga saat ini!⁣," ujarnya.

Kondisi Banjir

Berdasar informasi dari Twitter TMC Polda Metro Jaya, pagi tadi hingga puku 08.32 WIB underpass Kemayoran, Jakarta Pusat mengalami banjir 5 meter.

Hal tersebut membuat semua jenis kendaraan bermotor tidak dapat melintasi underpass tersebut.

Sementara itu banjir setinggi hampir satu meter terjadi di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.

Dilansir Kompas.com, hingga pukul 10.40 WIB, banjir yang hampir setinggi pinggang orang dewasa ini terjadi di sepanjang Jalan Yos Sudarso, tepatnya dari PT Astra Honda Motor Sunter hingga kampus Kwik Kian Gie.

Banyak kendaraan memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan ke arah Tanjung Priok.

Mayoritas memilih memutar di putaran balik sebelum Gerbang Tol Sunter.

Namun, ada juga kendaraan yang memaksa menerjang hanya untuk masuk ke dalam pintu tol.

Mayoritas kendaraan yang menerjang banjir hanya jenis truk.

Sementara itu, banjir juga terpantau terlihat di wilayah Kelapa Gading.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Walda Marison)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas