Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Azas Tigor Heran Anies Sebut Banjir Kiriman Padahal Bogor Tak Hujan: Jokowi Harus Evaluasi Gubernur

Azas Tigor Nainggolan heran Anies Baswedan salahkan pemerintah pusat dan Bogor soal banjir kiriman. Desak Jokowi evaluasi kinerja Anies.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Daryono
zoom-in Azas Tigor Heran Anies Sebut Banjir Kiriman Padahal Bogor Tak Hujan: Jokowi Harus Evaluasi Gubernur
YouTube Talk Show tvOne
Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan menyebut kemampuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah stuck atau tak bisa berkembang, terutama dalam masalah pencegahan dan penanganan banjir. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan heran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap menyebut banjir Jakarta adalah kiriman dari Bogor.

Padahal, Azas Tigor menyebut saat banjir terakhir Jakarta pada Sabtu (8/2/2020), Bogor sebagai hulu malah tidak hujan.

Untuk itu, Azas Tigor mengkritik kinerja Anies Baswedan dan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi sang gubernur.

Dilansir Tribunnews.com, hal tersebut diungkapkan Azas Tigor dalam APA KABAR INDONESIA MALAM unggahan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (9/2/2020).

Menurut Azas Tigor, untuk penanganan banjir di wilayahnya, Anies Baswedan tak perlu menunggu komando dari pemerintah pusat atau menyalahkan pemerintah pusat.

Ia memberi contoh jika banjir terjadi di sebuah kelurahan tempat tinggal Anies Baswedan, maka lurah di wilayah itu harus bertanggung jawab tanpa menunggu aba-aba dari Anies.

Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan yang mengawal sebagian korban banjir untuk menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara terkait banjir yang kembali terjadi.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan yang mengawal sebagian korban banjir untuk menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara terkait banjir yang kembali terjadi. (YouTube Talk Show tvOne)

Baca: Jakarta Banjir Lagi, Azas Tigor: Kemampuan Anies Baswedan Sudah Stuck, Selalu Salahkan Orang

"Oh enggak (perlu pemerintah pusat). Walaupun misalnya gubernur, tinggalnya di daerah Menteng rumah dinasnya, penguasa wilayahnya bukan gubernur tapi lurahnya," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

"Itu logikanya, jadi enggak harus menunggu lurahnya bergerak menunggu komando dari gubernurnya, yang notabene dia warganya."

Azas Tigor meyakini bahwa Anies Baswedan yang mempolitisasi keadaan banjir Jakarta.

"Pemerintah pusat di sini kan warganya Jakarta, bagian dari Kota Jakarta," kata Azas Tigor.

"Justru gubernur ini yang mempolitisasi situasi kacau ini," imbuhnya.

Azas Tigor menyinggung pernyataan Anies Baswedan soal banjir kiriman dari hulu yang padahal saat itu tidak terjadi hujan.

Baca: Jakarta Banjir Lagi, Azas Tigor Penggugat Anies Posting di Medsos dan Dapat Respons Lucu soal Toa

"Dia juga salahkan hulu. Saya dari Bogor kemarin, dari kemarin sore sampai tadi jam 3 itu enggak ada hujan. Tapi Jakarta banjir," ungkap Azas Tigor.

"Artinya bukan banjir kiriman?" tanya pembawa acara Putri Viola.

"Tidak selalu. Artinya klaim dia selalu hulu," jawab Azas Tigor.

Untuk ke depannya, Azas Tigor berharap Jokowi bisa menggunakan wewenangnya untuk mengevaluasi kinerja Anies Baswedan.

"Dia sebagai Gubernur Jakarta, sudah stuck seperti ini, dan saya berharap ini harus dievaluasi," ujar Azas Tigor.

"Presiden harus mengevaluasi kinerja Gubernur DKI Jakarta. Kan itu ada otoritas presiden juga untuk mengevaluasi," imbuhnya.

Baca: Jakarta Banjir, Azas: Kemampuan Pemprov Stuck, Meski Sudah Diteriaki Masyarakat sampai Anies Digugat

Sempat Posting di Medsos

Azas Tigor menegaskan bahwa gugatan ke Anies Baswedan dan Pemprov Jakarta soal banjir pada Januari lalu masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Azas Tigor menjelaskan gugatannya adalah mengenai sistem peringatan dini dan sistem tanggap bencana dari Pemprov Jakarta yang tidak berjalan baik.

"Dasar gugatannya adalah early warning system, dan juga emergency response yang tidak jalan," tegas Azas Tigor.

Azas Tigor kemudian membeberkan kisah saat dirinya mengantar sang anak untuk les dan sempat menyaksikan banjir.

"Sabtu yang kemarin nih, banjir yang terakhir, Sabtu pagi, saya kebetulan habis mengantar anak ke tempat bimbel," ungkap Azas Tigor.

"Saya mampir ke Jatinegara, kan itu salah satu indikator banjir Jakarta, Kampung Pulo."

"Saya lihat air sudah rata dengan jembatan, pagi jam 7.30, tapi di Pasar Jatinegara yang dekat wihara itu sudah terendam," paparnya.

Padahal genangan sudah cukup tinggi, namun Azas Tigor menyebut belum ada petugas yang menangani.

Baca: Pengamat Tata Kota Sebut Klaim Anies Baswedan soal Banjir Salah: Kita Enggak Ngerti, Belum Belajar

"Di jalan air sudah ada sekitar 10 cm, di jalan raya Jatinegara Barat," ujar Azas Tigor.

"Saya lihat pagi itu baru satu bus dari pemadam kebakaran menangani bencana, yang stay di situ, baru satu," sambungnya.

Tak hanya itu, warga setempat juga belum diarahkan untuk mengungsi.

"Saya coba masuk ke dalam, saya tanya sama warga di sana 'Gimana? Sudah siap belum mau ngungsi?' 'Belum tuh pak, belum ada arahan'," kata Azas Tigor.

Azas Tigor yang geram langsung mengunggah informasi banjir itu di media sosialnya.

"Terus saya posting di media sosial saya. Dapat (komentar) ada yang lucu," kata Azas Tigor sambil membuka ponselnya.

Warga beraktivitas di lingkungan RW 07 Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang terendam banjir, Sabtu (8/2/2020). Kawasan permukiman ini terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi dan luapan Sungai Ciliwung.  Warta Kota/Alex Suban
Warga beraktivitas di lingkungan RW 07 Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang terendam banjir, Sabtu (8/2/2020). Kawasan permukiman ini terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi dan luapan Sungai Ciliwung. Warta Kota/Alex Suban (Alex Suban/Alex Suban)

Teman Azas Tigor berkomentar bahwa banjir sudah menggenangi rumahnya, namun peringatan bencana dari toa sangat terlambat.

Azas Tigor langsung menyorot fungsi toa yang harusnya menjadi peringatan dini bencana namun malah terlambat.

"Ini teman saya yang korban banjir di Kebon Pala RW 05, dia tulis begini, dia jawab postingan saya, 'Pagi ini ketika air di dalam rumah sudah setinggi lutut, tiba-tiba saya mendengar suara cukup lantang alias toa: Banjir di RW 5 hampir 2 meter'," ungkapnya.

"Saat itu saya langsung berkomentar 'Guna enggak sih?'," imbuhnya.

Teman kerja Azas Tigor bahkan sampai terkurung dalam rumahnya lantaran tak ada peringatan banjir dan air sudah menggenang tinggi.

"Artinya masih saja lambat, ini baru satu, terus saya juga dapat respons dari teman saya di Kelapa Gading, itu cukup parah juga," ungkap Azas Tigor.

"Saya baca di WA group kantor, ada teman kantor bilang 'Loh mbak jadi gimana?' 'Ya sudah deh saya stay saja di atas, enggak bisa ngapa-ngapain', lagi-lagi informasinya enggak ada," ujarnya.

"Terus saya coba jalan lagi, saya tanya lagi 'Sudah ada belum bantuan?' katanya belum ada bantuan."

Berikut video lengkapnya:

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas