Trek Formula E di Monas Punya 2 Lapisan yang Mudah Dibongkar
Pemprov DKI Jakarta harus membayar Rp 1,6 triliun demi menghadirkan balapan Formula E di ibu kota pada 6 Juni 2020 mendatang.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta harus membayar Rp 1,6 triliun demi menghadirkan balapan Formula E di ibu kota pada 6 Juni 2020 mendatang.
Biaya tersebut termasuk membuat lintasan sepanjang 2,6 kilometer dengan 11 tikungan yang melintang di kawasan Monas dan Jalan Medan Merdeka Selatan.
Tapi trek yang dibuat bukan permanen, melainkan dibongkar lagi setelah hajatan balap itu selesai.
"Khusus lintasan yang di tengah (kawasan Monas) yang dibongkar lapisan atasnya saja karena sifatnya tidak permanen," kata kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho saat dikonfirmasi, Kamis (13/2/2020).
Adapun pembuatan sirkuit ditargetkan rampung dua bulan sebelum jadwal Formula E dilangsungkan.
Dijelaskan Hari, lintasan sirkuit dalam kawasan Monas yang menggunakan bahan cobblestone alias batu alam akan dilapisi membran geotekstile.
Peruntukannya supaya memperkuat tanah sekaligus sebagai separator atau pemisah susunan material yang satu dengan lainnya.
Baca: Esteban Vizcarra Beberkan Alasan Ganti Nomor Punggung 10 di Persib
Setelah itu lapisan tersebut kembali dilapisi aspal hotmix.
Usai balapan rampung, aspal hotmix dan membran geotekstile tinggal diangkat.
"Rencananya batu alamnya kita lapis dengan membran atau geotekstile, baru setelah itu kita layer hotmix. Setelah selesai event nanti bisa dibongkar lagi lapisannya," ungkap dia.
Sementara lintasan yang ada di Jalan Medan Merdeka Selatan, Hari menyebut akan kembali dilakukan standarisasi trek sesuai pemegang lisensi Formula E, Federasi Otomotif Internasional (FIA).
"Akan dilakukan perbaikan lagi sesuai standar lintasan balap," pungkas dia.