Suasana Demo di Balai Kota: Demonstran Naik Pagar, Aksi Lempar Tomat Hingga Ditemui Staf Anies
Berkali-kali massa aksi yang telah menggelar demo sejak pukul 14.00 WIB meminta Anies membatalkan tiga proyek tersebut
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat digeruduk massa, Rabu (19/2/2020).
Massa yang mengatasnamakan diri Presidium Gerakan Jaga Indonesia itu membawa tiga tuntutan.
Adapun tiga tuntutan itu yakni menolak penyelenggaraan Formula E di Jakarta, menolak revitalisasi Monas, dan menolak revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Bahkan, sempat terdengar teriakan dari massa aksi yang meminta mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mundur dari jabatannya.
"Lengserkan Anies. Anies harus mundur," ucap mereka kompak, Rabu (19/2/2020).
Massa pun meminta Gubernur Anies untuk keluar dari kantornya dan menemui mereka di luar.
Namun, permintaan mereka tak digubris Anies, massa pun menjadi beringas dan mencoba merangsak masuk ke dalam halaman Balai Kota Jakarta.
Tampak beberapa peserta aksi memanjat pagar Balai Kota dan masuk ke halaman kantor Anies.
Para petugas keamanan pun sibuk membentuk pagar betis untuk menghalau massa yang mencoba merangsak masuk.
Bahkan, ada seorang wanita paruh baya yang langsung berlari ke arah kantor Anies begitu berhasil melonpati pagar Balai Kota.
Langkahnya pun terhenti saat beberapa orang petugas menghalang-halangi wanita itu.
"Jangan sentuh saya, jangan sentuh. Saya mau ketemu Anies," ucapnya dengan nada tinggi.
Tak berhasil mendekat ke kantor Anies, massa aksi lainnya yang berada di luar Balai Kota pun melempari petugas dengan tomat.
Tomat itu pun sempat mengenai beberapa orang petugas yang membentuk pagar betis.
Melihat demo semakin memanas, salah satu staf Gubernur Anies Baswedan pun langsung datang menghampiri massa aksi.
• Noah Peluk Erat Sang Bunda & Nenek saat Ziarah, BCL Termenung di Depan Pusara Ashraf Sinclair
• Anak-anak Rentan Terkena Virus, Berikut Tips Tingkatkan Imunitas Anak
Ia pun langsung bernegosiasi dengan koordinator aksi dan meminta mereka untuk segera keluar dari halaman Balai Kota.
Jika massa aksi memenuhi permintaan tersebut, staf Anies ini pun berjanji akan mengizinkan perwakilan massa untuk bertemu dengan orang nomor satu di DKI itu.
Persyaratan itu pun langsung dipenuji massa aksi, mereka pun langsung kembali mundur dan demo kembali berjalan kondusif.
Anies bakal dipanggil DPR pekan depan
Komisi X DPR RI direncanakan memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait dugaan cacat prosedural revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Rencananya Komisi X DPR akan menggelar rapat dengan Anies pada 27 Februari 2020.
"Kalau tidak salah tanggal 27 Februari (rapat dengan Anies)," kata Wakil Ketua Komisi X DPR fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf, Rabu (19/2/2020).
Diketahui, Komisi X DPR mendukung revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) untuk ditunda sementara atau dimoratorium.
Hal itu dikatakan Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda usai menerima audiensi dari Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM), Senin (17/2/2020).
Baca: Hasil Survei Sebut Ahok Lebih Baik dari Anies, DPRD Gerindra M Syarief: Upaya Jatuhkan Gubernur DKI
Syaiful mengatakan Komisi X melihat ada cacat prosedural dan sejumlah regulasi yang tidak terpenuhi dalam revitalisasi ini.
"Karena itu Komisi X setuju dan mendukung supaya revitalisasi TIM ini dimoratorium dulu, dihentikan dulu sampai ada kejelasan terkait dengan prosedur dan terkait dengan adanya kompromi terhadap pelaku yang selama ini ada di sana, yaitu para seniman dan budayawan," ujarnnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Sebelumnya, Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR, Senin (17/2/2020).
Kedatangannya para seniman itu untuk mengadu lantaran mereka kecewa dengan revitalisasi TIM.
Pimpinan Forum Seniman Peduli TIM Radhar Panca Dahana mengakui para seniman tidak pernah diajak bicara terkait revitalisasi TIM.
"Berangkat dari satu kebijakan itu seperti komet yang menghantam bumi. Mendadak kita hancur berantakan, kira-kira gitu. Tanpa ada kompromi, kayak ketetapan Tuhan aja. Nggak ada bicara sama sekali dengan kami, kebijakan itu, tahu-tahu sudah diberlakukan," katanya di Ruang Rapat Komisi X DPR, Senayan, Jakarta.
Radhar menhatakan para seniman setuju revitalisasi agar TIM menjadi lebih baik.
Namun, seharusnya para seniman dilibatkan dan diajak bicara soal rencana revitalisasi itu.
Ia mengungkapkan pihaknya sudah melayangkan protes dan meminta moratorium revitalisasi tersebut.
"Kami protes, karena cuma satu masalahnya. Revitalisasi atau revitalisasi atau rehabilitasi TIM, kita tidak peduli namanya, kita setuju TIM menjadi lebih baik, lebih baru, setuju, tapi ya ngomong," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Demo di Balai Kota DKI Jakarta, Massa Aksi Lompati Pagar dan Lempar Petugas Pakai Tomat