Pemprov DKI Siagakan Ribuan Petugas Sikapi Prediksi Cuaca Ekstrem Dari BMKG
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiagakan ribuan petugas guna mengatasi permasalahan sampah.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiagakan ribuan petugas guna mengatasi permasalahan sampah.
Penyiagaan ribuan orang selama 24 jam tersebut dilakukan guna menyikapi pengumuman BMKG yang memprediksi cuaca ekstrem akan terjadi hingga Maret 2020.
Setidaknya ada 4.000 personel UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI yang diturunkan di sejumlah lokasi rawan timbunan sampah ketika terjadi banjir kiriman.
Adapun personel dan armada organik juga siap dimobilisasi.
Baca: Politisi PDIP Ini Sebut Anies Baswedan Kaget Lihat Banjir DKI, Najwa Shihab: Anda Menyerang?
"Ribuan petugas ditempatkan untuk memantau perkembangan situasi dan melakukan penanganan sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih kepada wartawan, Kamis (27/2/2020).
Sarana yang disiagakan diantaranya 44 mobil pickup angkut sampah, 50 truk sampah, lima (5) ekskavator spider, enam (6) ekskavator long arm, 20 ekskavator jenis biasa, dan satu (1) eskavator Liebherr.
Baca: Ryan Ernest Sebut Anies Baswedan Tak Kerja Nyata Atasi Banjir, Gerindra: Ryan aja yang Nggak Tahu
Alat-alat itu dioperasikan 23 orang petugas mobilisasi dan 12 orang petugas mekanik.
Bila perlu, armada pelayanan dari daerah lain juga akan dimobilisasi ke lokasi terdampak.
Hal ini dilakukan demi mewujudkan target yang diberikan Gubernur Anies Baswedan.
"Target kita penanganan cepat sesuai arahan Gubernur," kata dia.
Tak Hadiri Rapat Soal Banjir, Anies Mengaku Tengah di Lapangan Membantu Warga
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan buka suara soal ketidak hadirannya dalam rapat pembahasan penanganan banjir Jabodetabek di Komisi V DPR pada Rabu (26/2/2020).
Anies menuturkan saat itu dirinya tengah berada di lapangan untuk meninjau banjir.
Pernyataan ini ia sampaikan setelah menghadiri sebuah acara di Ancol, Rabu kemarin.
"Sebenarnya dari malam kami terus di lapangan bersama dengan warga," ujarnya yang dikutip dari YouTube Kompas tv, Kamis (27/2/2020).
"Sampai dengan tadi pagi itu masih banyak genangan-genangan jadi saya memang di lapangan terus," imbuhnya.
Sehingga Anies meminta agar diberikan waktu untuk dapat fokus bekerja dalam menangani masalah banjir ini.
"Karena itu saya sampaikan kepada semua, izinkan saya bekeja besrsama warga dulu sekarang," kata Anies.
Ia juga meminta pembahasan terkait penanganan banjir bersama DPR ini agar dilaksanakan setelah warga dapat kembali ke rumah masing-masing.
"Pembahasan mengenai banjir dan lain-lain kita lakukan sesudah warga bisa kembali ke rumahnya masing-masing," ujarnya.
Dari pantauan Instagram yang diunggah pada Rabu siang, Anies mengaku bearada di Rawa Indah, Pulau Gadung, Jakarta Timur.
Dalam unggahannya yang berupa video pendek itu, Anies memberi caption pada Instagram story-nya 'meninjau penuntasan penanganan banjir'.
Sementara itu, menurut Asisten Deputi Bidang Tata Ruang DKI Jakarta Vera Revina Sari menuturkan kegiatan peninjauan di lokasi titik banjir yang dilakukan Anies memang tidak bisa ditinggalkan.
Ia mengungkapkan Anies akan memenuhi undangan DPR andai banjir tidak melanda Jakarta.
"Enggak bisa (ditinggal), karena kan dampak-dampaknya masih terasa sekarang," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
Baca: Soal Banjir, Sekda DKI: Dinikmati Saja, Itu kan Soal Manajemen Air
"Jadi pas saja, mungkin undangannya sebelumnya. Tapi pas tiba-tiba kemarin ada banjir. Kalau kemarin enggak banjir, Insya Allah Pak Anies hadir," imbuh Vera.
Vera mengatakan undangan untuk Anies itu sudah diterima sejak 11 Februari 2020.
Namun undangan tersebut untuk membahas penanganan banjir Jabodetabek yang terjadi pada Januari 2020.
Di sisi lain, Anies bukan satu-satunya gubernur yang tidak menghadiri rapat tersebut.
Terdapat pula dua gubernur lainnya juga absen dalam rapat dengar pendapat (RDP) soal banjir di Komisi V DPR.
Mereka adalah Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Baca: Bukan soal Banjir, Geisz Chalifah Ungkap Prestasi Luar Biasa Anies Baswedan, Guntur Romli Nyengir
Dari pantauan Instagram Ridwan Kamil, saat itu ia sedang melakukan dinas perjalanan ke Australia.
Adapun kedatangannya itu, guna menandatangani sejumlah kerjasama dengan Australia.
Namun dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya, Gubernur Jawa Barat ini terpaksa membatalkan setengah agendanya dan pulang ke Tanah Air untuk mengatasai banjir di daerahnya.
Ridwan Kamil tampak mengunggah beberapa foto soal jadwal dan aktivitasnya di Australia.
"Saya memutuskan untuk membatalkan setengah agenda kerja terkait di finalisasi bantuan Australia untuk Citarum, pembangunan 23 rumah sakit, promosi investasi, dan penandatanganan kerjasama ekspor komoditas,
dan kembali ke tanah air, untuk mengoordinasikan para kepala daerah yang daerahnya terdampak bencana banjir," tulis akun @ridwankamil.
Menurutnya pembatalan tersebut tengah dikoordinasikan dengan pihak Australia agar tidak menimbulkan ketersinggungan diplomatik.
Dalam unggahannya itu, ia juga menuturkan terkait ketidak hadirannya yang dapat diwakilkan dalam rapat tersebut.
"Jika Gubernur berhalangan, sebenarnya ada Wakil Gubernur yang memiliki kekuatan mengambil keputusan yang setara dalam membantu walikota dan bupati sebagai kepala daerah terdepan jika terjadi situasi emergency di daerahnya," jelasnya.
Di akhir caption-nya, Ridwan Kamil juga menuliskan soal rincian agenda kunjungannya ke Australia.
Dimana terdapat 18 agenda yang sudah dijadwalkan Gubernur Jawa Barat untuk hadir. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Tsarina Maharani)