Cegah Virus Vorona, PT MRT Jakarta Pasang Thermal Scanner di Setiap Stasiun
Jika ada penumpang yang memperlihatkan gejala demam tinggi, maka yang bersangkutan tak disarankan naik moda transportasi ini.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT MRT Jakarta mengeluarkan kebijakan berkaitan upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di stasiun MRT Jakarta.
Satu di antara upaya mereka, yakni memasang thermal scanner untuk memeriksa suhu badan penumpang di setiap stasiun. Pemeriksaan dilakukan di area pintu masuk.
Jika ada penumpang yang memperlihatkan gejala demam tinggi, maka yang bersangkutan tak disarankan naik moda transportasi ini.
Baca: Pejabat Tinggi Iran Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Baca: Rempah-rempah yang Diyakini Bisa Cegah Penularan Virus Vorona Menurut Profesor dari Unair
Baca: Siapa yang Rentan Tertular Virus Corona?
"Pemeriksaan akan dilakukan di area pintu masuk stasiun dan diharapkan penumpang yang menunjukan gejala demam tinggi tidak disarankan (masuk area stasiun MRT)," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (2/2/2020).
Di samping itu, pihak MRT Jakarta juga akan menyediakan cairan pembersih tangan di dalam stasiun. MRT Jakarta turut meningkatkan edukasi publik soal pentingnya kebersihan tangan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona.
"Adapula edukasi publik ke penumpang secara berkelanjutan mengenai virus korona melalui iklan layanan publik di stasiun dan media sosial MRT Jakarta," ucap dia.
Pembersihan secara kontinu akan diberlakukan oleh PT MRT Jakarta di setiap stasiun dan kereta milik mereka.
Baca: Terkait Virus Corona, Moeldoko Minta Kapolri Tertibkan Masyarakat yang Beli Barang Berlebihan
Bagi penumpang yang mengalami flu, batuk diharapkan menggunakan masker atau menerapkan etika yang benar, yakni menutup mulut.
Jika tak ada kepentingan mendesak, diharapkan masyarakat yang alami gejala flu atau batuk untuk tidak berkegiatan di transportasi publik.
"Disarankan tidak berkegiatan lah di transportasi publik, lebih bagus itu," kata William.