Barang Dagangannya Diserbu Pembeli, Susanna: Ada Juga yang Ambil Barang Enggak Bayar
Meskipun toko sembakonya diserbu pengunjung yang rela memborong dengan harga lebih tinggi, perempuan itu membatasi barang yang boleh dibeli.
Editor: Hasanudin Aco
"Kemarin (2 Maret) ada itu kan, Pak Presiden umumkan soal penyakit corona. Nah jadi semua pada itu (datang). Saya pun nggak nyangka tiba-tiba kok banyak orang datang," ucap Susanna.
Menurut Susanna, para pembelinya kebanyakan adalah warga biasa yang bahkan sebagian tak dikenalnya.
Setelah tahu virus corona menyerang WNI, para pembeli yang datang ke Toko Erwin melakukan panic buying dan mengambil barang-barang kebutuhan pokok dengan jumlah banyak.
Mereka kebanyakan mengambil beras, mie instan, biskuit, dan kebutuhan pokok lainnya dalam jumlah banyak.
Bahkan, kata Susanna, penjaga toko sampai kewalahan menangani pembeli yang membludak.
Tak sedikit pula barang dari toko Susanna yang raib lantaran pembeli begitu banyak.
"Ada orang enggak sabar dia ambil sendiri loh sampai ke dalam. Saya sudah nggak bisa jaga sampai dua begini," kata Susanna.
"Saya pun ada hilang barangnya. Ada yang ambil enggak bayar, ada juga," ucapnya.
Melihat para pembelinya seperti orang kepanikan, Susanna pun coba menenangkan.
Dia lalu mengimbau pembelinya untuk mengambil barang dalam jumlah sewajarnya sambil mengingatkan mereka untuk tidak panik dan tidak takut dengan wabah virus ini.
"Setiap orang beli, saya bilang kalian harus banyak berdoa. Ini barang tetap ada. Asal penyakit ini kalian doakan supaya cepat hilang, itu barang tetap ada," kata Susanna.
"Enggak usah panik, enggak usah takut, barang masih banyak. Saya gituin, biar orang tenang," imbuh dia.
Aksi Susanna yang mencoba menenangkan dan mengimbau pembelinya membuahkan hasil.
Para pembeli akhirnya membeli barang-barang dari toko tersebut dalam jumlah sewajarnya.