Kerjasama Pedagang, Pasar Jaya Turunkan Harga Masker dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 125 Ribu Per Box
Perumda Pasar Jaya membantah isu yang menyebut mereka menjadi spekulan masker seiring hebohnya kabar mengenai virus corona (Covid-19).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perumda Pasar Jaya membantah isu yang menyebut mereka menjadi spekulan masker seiring hebohnya kabar mengenai virus corona (Covid-19).
Hal ini merujuk kepada rencana awal BUMD DKI tersebut yang akan menyediakan 1.450 box masker dengan banderol Rp 300 ribu per box.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan pihaknya bekerja sama dengan para pedagang farmasi Pasar Pramuka untuk menjual masker dengan harga Rp125 ribu per box-nya.
Baca: Senin Besok, Komisi VIII dan Menteri Agama Bahas Nasib Jemaah Umrah dan Haji
Harga itu diketahui turun setengah harga dari rencana awal dan jumlah masker yang disediakan pun menjadi satu juta masker.
"Jadi buat teman-teman semuanya, mudah-mudahan ini bisa meluruskan berita yang saat ini simpang siur. Kami bukan bermaksud hadir kemudian jadi spekulan buat jual masker mahal. Tapi kami hadir memang ingin tahu market di pasar itu luar biasa," ujar Arief, ditemui di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020).
Baca: Hampir 500 Orang Telah Melapor ke Pos Pemantauan Corona RSPI Sulianti Saroso
Arief mengatakan nantinya masker berjumlah satu juta tersebut akan disebar melalui seluruh toko gerai retail yang tersebar di pasar, kantor walikota, kecamatan, kelurahan dan lainnya.
Baca: Pasien Terjangkit Virus Corona Diisolasi, Bagaimana Mereka Komunikasi dengan Keluarga?
Demi menghindari spekulan, Arief mengatakan masker akan dijual 1 box per orang dengan harga Rp125.000 atau Rp2.500 per pcs. Nantinya pembeli harus memperlihatkan KTP, sehingga transaksinya dapat dikontrol dan dicatat pedagang.
Sementara di gerai milik Perumda Pasar Jaya, penjualan masker akan dibatasi 2 pcs per orang. Harganya pun berbeda dengan di Pasar Pramuka, di gerai Perumda Pasar Jaya satu masker dibanderol Rp1.950.
Selain itu, Arief meminta agar masyarakat tidak perlu panik dengan ketersediaan stok masker. Karena kedepannya stoknya akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ada dilapangan.
"Kita nggak perlu panik-panik mencari masker sehingga maskernya jadi melambung luar biasa. Ini buktinya, ini adalah stok yang kita punya dan ini stok yang memang masker tiga lapis. Kemudian ada ISO, ada departemen kesehatannya, ada izin Kemenkes-nya yang memang menjadi salah satu prioritas untuk kemudian bisa dijual di masyarakat," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, PD Pasar Jaya menyediakan 1.450 boks masker yang didistribusikan pada gerai-gerai mereka.
"Kalau sekarang kan isunya stok masker habis. Nah, kami sedang dalam upaya untuk bisa menghadirkan itu. Kurang lebih, kita sedang mengadakan 1.450 boks masker," kata Manajer Bidang Umum dan Humas PD Pasar Jaya Gatra Vagansa, Rabu (4/3/2020).
Tapi BUMD DKI ini membanderol harga satu boks masker merek Wellbest sebesar Rp300 ribu, dengan isi 50 lembar masker. Sedangkan harga eceran untuk satu masker dihargai Rp6.500.
Harga ini bukan harga normal. Karena biasanya masker merek Wellbest dibanderol kisaran Rp30 ribu. Artinya ada kenaikan 10 kali lipat dari harga normal.
Namun Gatra menjelaskan tingginya harga yang dibanderol Pemprov DKI lantaran pihaknya membeli dari pihak pertama. Sehingga harga yang dijual ke konsumen PD Pasar Jaya menyesuaikan dengan harga beli awal.
"Kalau yang paling biasa yang warna hijau itu mungkin kurang lebih harganya cuma 30.000-an kalau nggak salah di Pramuka," ucap Gatra.
"Betul (harganya naik). Memang harga perolehannya sendiri saat ini naik," jelas dia.