Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Dishub DKI Agar Antarpenumpang Transportasi Saling Jaga Jarak: Lencang Depan

Namun, sistem social distancing measure akan tetap diterapkan pada stasiun atau halte maupun di dalam unit armada

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cara Dishub DKI Agar Antarpenumpang Transportasi Saling Jaga Jarak: Lencang Depan
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/11/2019). 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembatasan tiga moda transportasi massal di Jakarta kembali dilonggarkan.

Namun, sistem social distancing measure akan tetap diterapkan pada stasiun atau halte maupun di dalam unit armada.

Baca: Pemprov DKI Beri Insentif untuk Tenaga Medis yang Terlibat Penanganan Virus Corona

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan bakal menerapkan cara sederhana dengan lencang depan, atau meluruskan tangan ke depan untuk membuat jarak.

Harapannya, dengan jarak satu rentang tangan sudah cukup untuk meminimalkan potensi penyebaran virus corona di transportasi umum.

"Jadi semuanya kita imbau lencang depan satu lengan ke depan pola ini kita harapkan potensi penyebaran virus ini minimal bahkan kita hilangkan," kata Syafrin dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube Pemprov DKI, Senin (16/3/2020) malam.

Tak cuma itu, Dishub juga menyiapkan petugas dan unsur Satpol PP untuk mengatur masyarakat yang antre di halte dan stasiun.

Berita Rekomendasi

Sebagai upaya menghilangkan penumpukan penumpang di area dalam halte TransJakarta, Dishub hanya mengizinkan sejumlah orang yang sesuai kapasitas tampung bus untuk masuk.

Jika kuota single bus TransJakarta dibatasi hanya 30 orang, maka mereka yang masuk halte hanya dibolehkan sejumlah angka tersebut.

"Selebihnya kita imbau untuk antre di luar halte, kemudian menjaga jarak. Biasanya kita ada namanya lencang depan," ungkap Syafrin.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya mengoreksi kebijakan pembatasan transportasi publik.

Anies mengembalikan frekuensi kedatangan armada, baik itu pada MRT Jakarta, LRT maupun Bus TransJakarta jadi 5 menit sekali seperti semula.

Pemprov DKI juga mengembalikan jam operasional ketiga moda transportasi itu seperti sediakala.

Angkutan malam hari turut diberlakukan lagi.

Operasional MRT akan kembali pada pukul 05.00 - 24.00 WIB.

Jumlah rangkaian kembali menjadi 16 namun kapasitas isi penumpang dibatasi.

Di mana dalam satu rangkaian MRT yang biasanya mengangkut 1.200 penumpang kini dibatasi 360 penumpang.

Operasional LRT juga normal yakni pukul 05.00-23.00 WIB, dengan pembatasan kuota penumpang dari normal 270 menjadi 80 orang.

Begitu pula dengan bus TransJakarta.

Jam operasional kembali normal 24 jam dengan pembatasan penumpang.

Suasana penumpang mengantre di stasiun MRT Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin pagi (16/3/2020).
Suasana penumpang mengantre di stasiun MRT Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin pagi (16/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Baca: Tekan Penyebaran Virus Corona, BNI Atur Sistem Kerja

Untik articulated bus atau bus gandeng semula kapasitas 150 orang kini dicukupkan mengangkut 60 penumpang.

Sedangkan TransJakarta unit single bus hanya dibolehkan mengangkut 30 orang dari normalnya 80 penumpang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas