DPRD DKI Jakarta Akan Segera Kirim Surat Kepada Jokowi Atas Terpilihnya Riza Patria Sebagai Wagub
DPRD DKI Jakarta segara mengirimkan hasil pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad Riza Patria terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarata untuk masa jabatan 2017-2022.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan pihaknya akan segera menyampaikan berita acara dan hasil pemilihan kepada Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Dalam Negeri.
"Selanjutnya hasilnya akan kami sampaikan kepada Presiden RI melalui Kementerian Dalam Negeri," kata Prasetio Edi Marsudi dari kursi pimpinan rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2020).
Selaku ketua sidang, Prasetio kembali membacakan perolehan suara pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Baca: Respons Anies Baswedan Sikapi Terpilihnya Ahmad Riza Patria Sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta
Dari total 100 hak suara, Ahmad Riza Patria mengantongi 81 suara, sementara Nurmansjah Lubis hanya mengantongi 17 suara.
Sedangkan suara tidak sah sebanyak dua (2) suara, dengan jumlah suara sah 98 suara.
Ia juga meminta persetujuan dari seluruh anggota dewan yang hadir soal hasil penghitungan suara pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Baca: Profil Ahmad Riza Patria yang Terpilih Jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta
Seluruh anggota dewan yang hadir di ruang rapat paripurna kompak menyatakan persetujuannya.
"Ahmad Riza Patria memperoleh 81 suara. Nurmansjah Lubis memperoleh 17 suara. Berdasarkan hasil pemilihan wakil gubernur. Ditetapkan Ahmad Riza Patria menjadi calon wakil gubernur DKI terpilih sisa masa jabatan 2017-2022," kata Prasetio.
Biodata Ahamad Riza Patria
Ahmad Riza Patria terpilih menjadi wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta dalam pemilihan wagub oleh DPRD DKI Jakarta, Senin (6/4/2020) siang.
Mantan anggota DPR RI dari Gerindra itu menang telak dalam proses pemilihan suara yang dilakukan di Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta.
Sosok yang diusung oleh Gerindra ini mendapat 81 suara dari 100 anggota DPRD DKI yang menggunakan haknya.
"Nomor urut satu Ahmad Riza Patria dengan perolehan suara 81," ucap Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Wagub DKI Farazandy Fidinansyah, Senin (6/4/2020).
Baca: Riza Patria Terpilih Jadi Wagub DKI, Anies Ucapkan Selamat: Insya Allah Kita Bisa Kerja Sama
Sementara rivalnya, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansjah Lubis, mendapatkan 17 suara.
"Nomor urut dua, Nurmansjah Lubis dengan perolehan suara 17," ujarnya dalam rapat paripurna pemilihan Wagub.
Adapun surat suara sah berjumlah 98, sedangkan yang tidak sah ada 2 surat suara.
Terpilih menjadi pengganti Sandiaga Uno dan akan mendampingi Anies Baswedan, berikut profil lengkap Ahmad Riza Patria.
Lahir : 17 Desember 1969, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Fraksi : Partai Gerindra
Daerah Pemilihan: JAWA BARAT III
Riwayat Pendidikan
- SD Negeri 08 Kedaung Kaliangke Jakarta tahun (1977 - 1983)
- SMP Islam Al Azhar Pusat tahun (1963 - 1986)
- SMA Islam Al Azhar tahun (1986 - 1989)
- Teknik Sipil, ISTN tahun (1989 - 1997)
- Master in Bussines Adminitration, ITB Bandung (2004 - 2008)
Riwayat Pekerjaan
- PT Indoproperti Galaraytama, sebagai: Komisaris (2001 - 2015)
- PT Penta Derma Gala, sebagai: Komisaris (1999 - 2010)
- PT Gala Ray Pratama, sebagai: Direktur Utama (1999 - 2015)
- Ray White Casablanca, sebagai: Principal (1998 - 2003)
- PT Gala Ariatama, sebagai: Direktur Utama (1997 - 2015)
Riwayat Organisasi
- DPP Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI), sebagai Sekjen (2011- 2016)
- DPN Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia, sebagai Sekjen (2010 - 2015)
- KADIN Indonesia, sebagai Ketua Komtap Organisasi (2010 - 2015)
- DPN Garda Muda Merah Putih (GMMP), sebagai Ketua Umum (2009 - 2014)
- DPP Partai Gerindra, sebagai Ketua (2008 - 2015)
- PB Persatuan Bukutangkis Indonesia (PBSI), sebagai: Wakil Ketua Humas (2008 - 2013)
- Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia, sebagai Komandan (2006 - 2014)
- Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sebagai: Wakil Sekretaris Jenderal (2006 - 2011)
- Indonesia Council of World Affair (ICWA), sebagai Anggota (2006 - 2015)
- DPP KNPI, sebagai Ketua (2002 - 2005)
- DPD KNPI DKI Jakarta, sebagai Ketua (2002 - 2005)
- BPD Hipmi Jaya, sebagai Wakil Ketua (2001 - 2003)
- DPP GEMA MKGR, sebagai Ketua (2001 - 2006)
- DPP BPKPRMI, sebagai Bendahara (2000 - 2003)
- Ikatan Alumni SMA Islam Al Azhar, sebagai Wakil Ketua Umum (1992 - 1995)
- Senat Mahasiswa ISTNA, sebagai Bendahara (1992 - 1993)
- Remaja Mesjdi Darul Muttaqien, sebagai Ketua Umum (1988 - 1990)
- OSIS SMA Islam Al Azhar, sebagai Ketua (1987 - 1988)
Daftar Kekayaan
Berdasarkan situs elhkpn.kpk.go.id, Ahmad Riza Patria telah tiga kali melaporkan harta kekayaannya, yaitu pada 2012, 2016, dan 2019.
Padahal, ia telah menjadi anggota DPR sejak 2014.
Tercatat, Ahmad Riza Patria memiliki harta kekayaan Rp 19.423.179.684.
Tanah dan bangunan menyumbang sebagian besar aset yang dimiliki putra Drs H Amidhan, Ketua MUI Bidang Produk Halal tersebut.
Tercatat, Ahmad Riza Patria memiliki empat tanah dan bangunan dengan nilai Rp 17,2 miliar.
Tiga bidang tanah dan bangunan Ahmad Riza Patria berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat serta satu tanah warisan di Islamic Village.
Sayangnya, tidak diketahui alamat tanah seluas 390 m2 itu yang nilainya Rp 2.379.000.000.
Selain tanah dan bangunan, Ahmad Riza Patria memunyai tiga unit mobil dengan nilai Rp 1.008.000.000.
Ahmad Riza Patria masih memiliki aset harta lain syang menyumbang kekayaannya.
Yaitu harta bergerak lainnya Rp 401.661.400; kas dan setara kas Rp 13.518.284; dan harta lainnya Rp 800 juta.
Sebelumnya, Partai Gerindra dan PKS telah mengusulkan dua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno kepada DPRD DKI Jakarta.
Dua nama itu adalah politikus Gerindra Ahmad Riza Patria dan politikus PKS Nurmansjah Lubis.
Riza dan Nurmansjah merupakan cawagub baru yang diusulkan Gerindra dan PKS.
Mereka menggantikan dua nama cawagub sebelumnya, yakni kader PKS Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Gerindra dan PKS mengganti nama cawagub karena nama Agung dan Syaikhu tak kunjung diproses oleh DPRD DKI Jakarta.
Padahal, dua nama itu sudah diserahkan ke DPRD pada Maret 2019.