Pendapatan Berjualan Bubur Ayam Menurun karena Corona, Sunarti Boyong Keluarga Pulang Kampung
Sejumlah orang hilir mudik mencari bus yang dituju. Terlihat di sisi terminal, seorang ibu tengah menggendong anaknya
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deretan bus antar kota antar provnsi (AKAP) berjejer di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (23/4/2020) sore.
Sejumlah orang hilir mudik mencari bus yang dituju.
Terlihat di sisi terminal, seorang ibu tengah menggendong anaknya.
Dua buah tas berukuran besar dan sebuah kardus berisi barang-barang tampak diletakan dekat kakinya.
Badannya terus diayun-ayunkan agar sang anak tetap tenang dalan dekapannya.
Tiga anak lainnya tapak duduk dekat ibu itu.
Ia tampak memperhatikan setiap bus yang berhenti di Terminal Kampung Rambutan.
Baca: Satu Keluarga di Magetan Kabur ke Kalbar Saat Harus Isolasi Mandiri, Begini Nasibnya Saat Ditemukan
Baca: Ramadan di Masjid Agung Al Azhar, Ada Tausiah Online Ustaz Abdul Somad dan Kajian Via Podcast
Baca: Ikuti Aturan PSBB Selama Wabah Corona, Verrell Bramasta Siapkan Buka Bersama dengan Panggilan Video
Matanya hanya tertuju pada bagian kaca depan bertuliskan Jakarta-Cilacap.
Ibu itu bernama Sunarti (36). Ia bersama sang suami serta keempat anaknya hendak meninggalkan ibu kota Jakarta untuk kembali ke kampung halaman di Cilacap, Jawa Tengah.
Keputusan Sunarti bukan tampa alasan. Pasalnya, kebutuhan tinggal di Jakarta sudah tak bisa ditutupi lagi.
Semenjak mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia, khususnya Jakarta sebagai zona merah penyebaran virus, ia bersama sang suami tak mampu lagi memenuhi kebutuhan hariannya.
Sunarti bercerita, semenjak adanya Covid-19, pendapatannya berjualan bubur ayam di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur terus menurun.
Ia berkisah bahkan beberapa hari terakhir dagangannya tidak laku sama sekali.
"Pulang kampung karena sudah dari semenjak ada virus gini, pendapatan menurun udah mendingan sekalian nengok orang tua lagi sakit di kampung, jadi sekalian aja," ucapnya saat berbincang dengan Tribunnews, Kamis (23/4/2020).
Ia pun belum bisa memastikan sampai kapan berada di Cilacap dan kembali ke Jakarta. Sunarti bahkan berencana mensekolahkan anaknya di Cilacap jika pandemi ini tak kunjung berakhir.
Untuk memenuhi kebutuhan harian keluarganya, ia berencana meneruskan usaha warung milik orang tuanya di kampung halaman.
"Saya memang di rumah orang tua ada usaha kecil-kecilan warungan, Insya Allah buat makan bisa," katanya.
Sesampainya di Cilacap, ia bersama anggota keluarganya berniat melaporkan kondisi kesehatan ke Puskesmas terdekat. Lalu, melapor ke pihak RT dan RW.
Hal itu dilakukannya sesuai anjuran pemerintah daerah agar warga yang baru datang dari wilayah zona merah virus corona (Covid-19) segera melaporkan diri serta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Informasinya sampai Cilacap disuruh ke Puskesmas lapor diri," jelasnya.