Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PSBB Jakarta Mulai Membuahkan Hasil, Anies Baswedan: Jangan Diartikan Kita Sudah Selesai

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan kepada warganya, PSBB Jakarta yang mulai membuahkan hasil jangan diartikan kita sudah selesai.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in PSBB Jakarta Mulai Membuahkan Hasil, Anies Baswedan: Jangan Diartikan Kita Sudah Selesai
dok. Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2020)/dok. Pemprov DKI 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta tak memungkiri penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya sudah mulai membuahkan hasil.

Namun, Anies juga mengingatkan kepada warga DKI untuk tidak menyalahartikan hasil yang mulai tampak itu.

"Jangan diartikan kita sudah selesai," ujar Anies Baswedan melalui telewicara dalam tayangan siaran tvOne, Selasa (28/4/2020).

Anies mengatakan, meski membuahkan hasil, namun lonjakan kenaikan kasus corona di DKI Jakarta bisa saja terjadi.

Ia pun mencontohkan lonjakan yang terjadi di negara tetangga, Singapura.

"Mereka sudah merasa bisa mengendalikan, tapi ternyata melonjak tinggi."

"Jadi ada klaster yang tidak terdeteksi," ungkapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2020)/dok. Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2020)/dok. Pemprov DKI (dok. Pemprov DKI)
BERITA REKOMENDASI

Untuk itu, Anies menyampaikan, kerjasama dari masyarakat, terlebih di level terkecil seperti RT dan RW amatlah penting.

"Warga Jakarta yang level tugas seperti RT dan RW harus terus menjaga satu sama lain."

"Karena bila terjadi paparan akan besar potensinya dan bisa membuat angka melonjak tinggi," ungkapnya.

Anies mengaku khawatir, apabila yang terjadi di Singapura menimpa warga Jakarta.

"Kami menyaksikan kejadian serupa di Singapura yang punya iklim sama dengan kita, mereka mengalami kelonjakan," tuturnya.

Tuna wisma beristirahat di GOR Tanah Abang, Jakarta, Minggu (26/4/2020). Pemprov DKI Jakarta menyiapkan seluruh GOR di DKI Jakarta untuk ditempati warga yang tidak punya tempati tinggal akibat terdampak COVID-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tuna wisma beristirahat di GOR Tanah Abang, Jakarta, Minggu (26/4/2020). Pemprov DKI Jakarta menyiapkan seluruh GOR di DKI Jakarta untuk ditempati warga yang tidak punya tempati tinggal akibat terdampak COVID-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Daftar Sebaran Virus Corona di Indonesia Selasa (28/4/2020): Kasus di DKI Jakarta Capai 4.002


Terkait PSBB Jakarta yang sudah membuahkan hasil, Anies mendapatkan catatan, terdapat 60 persen warganya yang berada di rumah.

"PSBB mulai menampakan hasil, ada catatan masyarakat yang menunjukan 60 persen warga Jakarta berada di rumah sejak pertengahan Maret."

"Mereka menggunakan pergerakan HP dan 60 persen warga Jakarta tidak bergerak dan itu angkanya stabil," ungkapnya.

Kendati demikian, Anies mengaku tidak ingin memberikan prediksi kapan berakhirnya Covid-19 di DKI Jakarta.

"Bagian kami memastikan semua langkah untuk menekan penyebaran dapat terlaksana dengan baik."

"Prediksi bukan bagian kami, hal itu akan diserahkan pada ahli," terang Anies.

PSBB DKI Jakarta mulai membuahkan hasil

Sebelumnya diberitakan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai menunjukkan hasil.

Hal itu dapat terlihat dari adanya penurunan jumlah kasus baru setiap harinya.

"Kami jelaskan juga khusus DKI, perkembangan yang terakhir kasus positif telah mengalami perlambatan yang sangat pesat," tutur Doni Monardo melalui konferensi video usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Senin (27/4/2020).

Suasana sepi pembeli terlihat pada deretan penjual takjil di Pasar Benhil Jakarta, Sabtu (25/4/2020). Berbeda dengan tahun lalu kawasan Benhil yang dipenuhi dengan pedagang takjil dan pembeli selama bulan Ramadan, pandemi Covid-19 membuat kawasan tersebut sepi. Pemprov DKI Jakarta juga mengatur aktifitas penjualan takjil dengan mengikuti aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). TRIBUNNEWS/HERUDIN
Suasana sepi pembeli terlihat pada deretan penjual takjil di Pasar Benhil Jakarta, Sabtu (25/4/2020). Berbeda dengan tahun lalu kawasan Benhil yang dipenuhi dengan pedagang takjil dan pembeli selama bulan Ramadan, pandemi Covid-19 membuat kawasan tersebut sepi. Pemprov DKI Jakarta juga mengatur aktifitas penjualan takjil dengan mengikuti aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca: 4.948 Kendaraan Terjaring Razia Pelarangan Mudik, Seluruhnya Diminta Putar Balik ke Jakarta

"Saat ini sudah mengalami flat dan kita berdoa semoga tidak terlalu banyak lagi kasus positif yang terjadi," sambungnya.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, berdasarkan data di situs resmi Pemprov DKI, penambahan kasus baru awalnya mengalami kenaikan.

Pada 15 April, penambahan kasus baru menunjukkan jumlah tertinggi, yakni 223 orang.

Penurunan jumlah kasus baru secara perlahan menurun sejak 21 April hingga 26 April.

Pada 27 April, jumlah kasus baru sedikit dibandingkan hari sebelumnya.

Emplasemen Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kampung Rambutan, Jakarta Timur, tampak sepi setelah dihentikan sementara pengoperasiannya, Jumat (24/4/2020). Penghentian operasional ini mengacu pada Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pemutusan mata rantai virus corona (Covid-19). Hanya bus trayek dalam kota yang bisa beroperasi di terminal ini. Warta Kota/Alex Suban
Emplasemen Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kampung Rambutan, Jakarta Timur, tampak sepi setelah dihentikan sementara pengoperasiannya, Jumat (24/4/2020). Penghentian operasional ini mengacu pada Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pemutusan mata rantai virus corona (Covid-19). Hanya bus trayek dalam kota yang bisa beroperasi di terminal ini. Warta Kota/Alex Suban (Warta Kota/Alex Suban)

Baca: 603 Kantor Perusahaan Langgar PSBB di Jakarta, 89 di Antaranya Ditutup Sementara

Pada 26 April, penambahan kasus baru sebanyak 65 orang.

Adapun jumlahnya meningkat menjadi 70 orang pada 27 April.

Doni menyebutkan, perlambatan penularan di DKI ini terjadi karena penerapan PSBB telah berjalan dengan baik.

Doni menilai, dengan pemberlakuan PSBB, maka kegiatan masyarakat yang berpotensi menularkan virus dapat dibatasi.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas