Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Covid-19 Memaksa Riza jadi Tukang Cukur Keliling

Ia berinovasi dan memberikan jasa pangkas rambut keliling karena toko pangkas rambutnya tutup, terdampak Covid-19.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Covid-19 Memaksa Riza jadi Tukang Cukur Keliling
TRIBUNNEWS.COM/LUCiUS GENIK
Tukang Cukur Keliling Riza Pahlefi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus Covid-19 yang mewabah di Indonesia memaksa masyarakat terdampak harus terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Begitu juga dengan yang dilakukan Riza Pahlefi (30), seorang penyedia jasa pangkas rambut keliling.

Ia berinovasi dan memberikan jasa pangkas rambut keliling karena toko pangkas rambutnya tutup, terdampak Covid-19.

Pahlefi, panggilan akrabnya, menggeluti bisnis pangkas rambut keliling sejak awal bulan April tahun 2020 ini.

Ia berkeliling menggunakan sebuah sepeda motor pribadi. Jangkauan Pahlefi baru untuk wilayah Bogor Jawa Barat dan Jakarta.

Pahlefi kini biasa menerima pesanan pangkas rambut keliling di kawasan Cijujung, Ciluar, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok.

"Jakarta juga pernah, itu yang paling jauh," kata Pahlefi kepada Tribun.
Pahlefi sebelumnya aktif bekerja di barber shop miliknya yang berada di kawasan Bogor Jawa Barat.

Berita Rekomendasi

Namun barber shop Pahlefi sepi pengunjung ketika kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) resmi berlaku.

Sepi pengunjung, Pahlefi kemudian menutup toko pangkas rambutnya sampai waktu yang belum ditentukan.

"Ada pandemi ini kebetulan pangkas rambut saya akhirnya harus offline karena sepi,
terdampak kebijakan PSBB mungkin," ungkap Pahlefi.

Pahlefi mengaku tak bisa berdiam diri dengan kondisi paceklik yang dihadapinya. Ia punya empat orang anak dan seorang istri untuk dinafkahi.

Dirinya pun berinovasi untuk bertahan hidup, yakni dengan cara membuat pangkas rambut keliling.

Target pelanggannya yakni mereka yang menjalankan Work From Home (WFH) di tengah PSBB akibat Covid-19.

"Jadi saya mencoba bertahan hidup dengan berinovasi membuat pangkas rambut keliling. Untuk pangkas rambut keliling sasarannya yaitu bapak-bapak yang Work From Home," ungkap Pahlefi.

Pahlefi bercerita, dalam satu hari, pesanan pangkas rambut keliling yang datang padanya bisa dua hingga tiga pesanan. Mayoritas pesanan berasal dari wilayah Bogor Jawa Barat dan sekitarnya. 

Dalam satu pesanan Pahlefi biasanya mencukur rambut hampir seluruh anggota keluarga yang memesan jasanya.

Mencukur rambut seorang ayah, hingga anak-anak.

"Itu biasanya 1 keluarga gitu. Ayah dan anak-anaknya, atau sama tetangga mereka. Dan alhamdulillaah hari ke hari ada saja yang booking," kata Pahlefi bercerita.

Wabah virus Covid-19 membuat banyak masyarakat takut menerima orang luar untuk datang ke rumahnya. Hal ini kemudian mendorong Pahlefi untuk mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) ketika memberikan jasa pangkas rambut keliling.

Ide mengenakan APD tentunya untuk membangun rasa kepercayaan antara Pahlefi dan juga para pelanggannya. Khususnya saat ini masih masa pandemi Covid-19.

"Sekarang ini lagi musim virus gini. Orang rada riskan menerima orang lain ke rumah. Jadi saya mencoba membuat pelanggan percaya pelayanan saya aman dan bersih dengan pakai APD," katanya.

"Kalau masker dan sarung tangan saya dari awal juga pakai sih. Tapi APD ini baru pas pandemi saja," sambung Pahlefi.

Berbagai alat dan keperluan memangkas rambut yang dimiliki Pahlefi dipastikan steril sebelum digunakan. Alat-alat pangkas rambut tersebut disemprot alkohol sebelum dan sesudah digunakan.

Pahlefi mengungkapkan, bisnis pangkas rambut keliling yang dilakoninya lebih menjanjikan ketimbang sebelumnya. Khususnya karena ia tak perlu lagi membayar biaya operasional ketika beroperasi di barber shop.

"Kalau untung mungkin karena sekarang masih musiman dan kalau dihitung ya untung pangkas keliling. Karena tidak ada beban sewa tempat, listrik dan lain-lain," kata Pahlefi.

Memangkas rambut keliling, lanjut Pahlefi, memberikannya kesempatan bertemu orang-orang baru dengan latar belakang yang berbeda-beda.

"Mulai dari memangkas rambut tokoh masyarakat, anggota DPRD Bogor hingga ustaz-ustaz. Semuanya berkesan," kata Pahlefi bercerita.

Pahlefi bercerita, dirinya saat ini berkeinginan untuk memiliki tim pangkas rambut keliling. Agar ketika pemesan di luar jangkauannya, bisa dijangkau oleh anggota timnya.

"Saya ingin memiliki tim agar yang tidak terjangkau untuk saya datangi, bisa dipenuhi oleh tim saya," jelas Pahlefi.

Selain itu, Pahlefi pun mengaku sangat senang melakoni pangkas rambut keliling.

Menurutnya, dengan memberikan jasa pangkas rambut keliling, ia turut membantu masyarakat menjaga penampilan tetap ganteng walau di rumah saja."Saya sangat senang saja karena mereka terbantu untuk tetap ganteng walau di rumah saja. Karena walau di rumah kan mereka masih ada conference call, live sosmed gitu-
gitu," ujarnya.

Meski senang, katanya menjelaskan, bila Covid-19 sudah berlalu, Pahlefi tidak ingin terus berkeliling dan menjajakan jasa pangkas rambut. Pahlefi pun masih enggan membeberkan alasan tak ingin melanjutkan bisnis pangkas rambut keliling.

"Untuk terus pangkas rambut keliling saya memilih untuk tidak terus di jalan ini kalo Covid-19 berlalu. Lihat dulu," katanya singkat. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas