Pengakuan Ibu Muda Korban Sekapan soal Mayat yang Dikubur Suaminya: Saya Nggak Bisa Teriak, Diancam
Ibu muda korban sekapan memberi pengakuan soal mayat wanita yang dikubur suaminya. Ia mengaku tak bisa berteriak saat pelaku tengah beraksi.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM- Kasus ibu muda yang disekap dan dianaya suaminya kini menemui fakta baru.
Ibu muda korban sekapan tersebut memberi pengakuan soal mayat wanita yang dikubur suaminya.
Ia mengaku tak bisa berteriak saat pelaku tengah beraksi.
Warga bersama petugas berhasil membongkar makam di belakang rumah kontrakan AA (37) di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Di dalam makam tersebut, ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin wanita dengan usia sekira 25 tahun.
Adanya makam misterius ini dibongkar oleh SM, korban penyekapan dan penganiayaan suaminya, AA.
SM dihadirkan oleh petugas saat proses pembongkaran berlangsung.
SM juga menunjukkan di mana lokasi makam misterius tersebut.
Baca: Sosok Mayat Wanita yang Dikubur Pria Penyekap Ibu Muda, Terlilit Sarung dan Dikubur Sejak Februari
Baca: Ibu Muda Kabur dari Sekapan Suaminya, Berkata pada Polisi Ada Makam Misterius di Belakang Rumah
Baca: Fakta Kasus Mutilasi Elvina di Sumut: sang Kekasih dan Ibu Kandungnya Jadi Tersangka Pembunuhan
Saat hadir di lokasi, SM tampak masih trauma atas kekerasan yang dialaminya.
Perihal sosok mayat tersebut, SM mengaku tak bisa berteriak saat kejadian penguburan berlangsung.
SM mengaku diancam oleh sang suami.
"Iya dikuburkan di situ, tapi saat kejadian saya enggak bisa teriak karena diancam," katanya, Jumat (8/5/2002) dikutip Tribunnews dari Tribunnews Bogor.
SM tak mengetahui siapa sosok perempuan yang dikubur oleh suaminya tersebut.
SM juga mengaku tak bisa bernapas saat itu.
"Saya enggak bisa nafas jadi saya juga lupa," katanya.
Sementara itu, kepada petugas kepolisian, SM mengaku pernah melihat kekerasan yang dilakukan suaminya kepada perempuan tersebut.
Penganiayaan berlangsung secara terus menerus hingga membuat korban sakit dan meninggall dunia.
"Hasil pemeriksaan tersangka maupun saksi, pernah saksi melihat bahwa tersangka itu melakukan kekerasaan tapi tidak sampai meninggal dan karena berlangsung terus kekerasan itu, sehingga pertengahan Februari karena sakit, meninggal dunia," kata Kapolsek Parungpanjang Kompol Nundun Radiaman, Jumat (8/5/2020), dikutip dari Tribunnews Bogor.
Lebih lanjut, Nundun mengatakan, dari pendalaman sementara, sosok mayat perempuan adalah orang dengan gangguan jiwa yang dibawa pulang ke rumah oleh pelaku.
Tujuannya adalah untuk diobati.
Nundun menduga, perempuan tersebut adalah korban penganiayaan AA yang pertama sebelum SM.
Saat ditemukan, si mayat sudah dalam kondisi membusuk.
Diduga mayat telah dikubur selama 3 bulan, sejak bulan Februari.
"Dikubur sejak pertengahan Februari, berarti sampai sekarang sudah 3 bulan. Perempuan, perkiraan usia 25 tahun," kata Kompol Nundun Radiaman kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (8/5/2020).
Hal senada juga diungkapkan oleh Yatno (56), warga yang ikut menggali kubur.
"Mayat sudah membusuk, rambut juga udah gak ada," kata Yatno kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (8/5/2020).
Untuk diketahui, kasus ini berawal dari aksi SM yang nekat meloncat dari plafon toilet kamar tempat dirinya di sekap di kontrakan sang suami.
SM berhasil keluar lewat terowongan dan tembok yang dijebolnya.
Ia ditemukan dalam kondisi terluka terutama di bagian pelipis.
Aksi tersebut dilakukan SM pada Sabtu (2/5/2020) sore sekira pukul 16.30 WIB.
Kepada warga, SM mengaku tak boleh keluar kamar dan tak diberi makan.
Setelah melapor kepada polisi, suami berinisial AA (37) ditangkap oleh petugas.
(Tribunnews.com/Miftah, Tribunnews Bogor/Naufal Fauzy)