Imam Tarawih di Tambora Sempat Tak Percaya Positif Corona & Menolak Dibawa ke RS: Saya Gejala Tipes
Imam Tarawih di Tambora sempat tidak percaya dirinya positif corona. Ia bahkan menolak dibawa ke rumah sakit.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
"Jadi saya mintanya swab bukan rapid lagi karena mereka sudah kontak dengan orang yang positif," terangnya.
Baca: Tokopedia Klaim Tak Ada Transaksi Atas Produk Surat Keterangan Bebas Corona
Baca: 54 Warga Jembatan Besi Jalani Swab Test Menyusul Ada Warganya yang Positif Corona Ikut Tarawih
Baca: Update 14 Mei 2020: Peta Sebaran Pasien Positif Virus Corona di 34 Provinsi Indonesia
Rencananya swab test tersebut akan dilakukan bertahap kepada warga lainnya di RW 07 atau yang pernah kontak fisik dengan O.
Pasien Tetap Beraktivitas
Dikutip dari TribunJakarta.com, setelah tahu cucunya positif Covid-19, O sebelumnya tetap beraktivitas seperti biasa.
Ia tetap pergi ke musala untuk salat berjamaah, lalu O sakit pada Jumat lalu.
Hasil swab O kemudian menunjukkan positif virus Corona.
Petugas kesehatan beserta lurah meminta agar pasien itu dirawat.
28 Warga Jalani Karantina
Bambang menyebut, saat ini pihaknya telah menyemprot disinfektan ke wilayah RW 07.
"Kemarin lingkungannya sudah kita semprot, rumahnya pasien sudah kita semprot, Musala juga sudah kita semprot," ungkapnya, Senin.
Kini, 27 dari 28 warga tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing sembari menunggu hasil tes keluar.
"Sementara Wakil RW punya sakit paru-paru sekarang dirawat di RS Pelni, mungkin dikategorikan PDP," kata Bambang.
Baca: Update Corona di DKI Jakarta: Penambahan Pasien Sembuh Lebih Banyak Dibanding Kasus Positif Baru
Baca: Eks Kapolda Bengkulu Positif Covid-19, Peserta Sertijab Termasuk Kapolri Dites Corona
Baca: Polisi Perkuat Personel Untuk Awasi Pemudik Hingga Aktivitas Malam Takbiran di Tengah Corona
(Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra/Wahyu)