Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi: Sebelum Tewas Bunuh Diri, Yodi Prabowo Lakukan Tusukan Percobaan di Dada dan Leher

Pada tubuh Yodi ditemukan beberapa tusukan dengan kedalaman luka yang berbeda - beda.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Polisi: Sebelum Tewas Bunuh Diri, Yodi Prabowo Lakukan Tusukan Percobaan di Dada dan Leher
Youtube channel Kompas tv
Rekaman cctv saat Yodi Prabowo di toko membeli pisau 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengungkap editor Metro TV Yodi Prabowo sempat melakukan tusukan percobaan sebelum benar - benar meninggal dunia.

Polisi sendiri menduga kuat Yodi bunuh diri.

Tusukan percobaan itu dilakukan sebanyak tiga kali pada bagian dada. Serta, luka tusukan di leher pada bagian tenggorokan.

Tusukan di leher hanya membuat tenggorokan Yodi sobek. Tusukan tersebut tak membuat pembuluh darah arterinya putus.

Baca: Polisi Duga Yodi Prabowo Bunuh Diri karena Depresi, Sempat Konsultasi ke Dokter Kulit dan Kelamin

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil forensik. Pada tubuh Yodi ditemukan beberapa tusukan dengan kedalaman luka yang berbeda - beda.

"Kami tidak menemukan tanda kekerasan lain selain luka tusuk di dada sebanyak 4 kali, dimana gambaran kekerasan tajam ini bermacam-macam. Ada yang sampai jaringan otot," ungkap Dokter Ahli Forensik Arif Wahyono dalam konferensi pers, Sabtu (25/7/2020).

Berita Rekomendasi

"Di leher kami juga menemukan kekerasan tajam di leher di tenggorokan tapi tidak memotong pembuluh utama," ucapnya.

Usai mencoba tiga tusukan percobaan, Yodi kemudian mengakhiri hidupnya dengan tusukan pada bagian dada yang mengakibatkan terpotongnya bagian dalam paru - paru.

Polisi menunjukkan barang bukti kasus tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020) pagi.
Polisi menunjukkan barang bukti kasus tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020) pagi. (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)

"(Tusukan) yang terakhir luka itu menembus sampai memotong bagian dalam paru - paru," terangnya.

Baca: Yodi Prabowo Disimpulkan Bunuh Diri, Keluarga Kecewa: Harusnya 3 Hari Sudah Kelar

Direktur Reserse Kriminal Umum PMJ Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan perilaku tusukan percobaan yang menggunakan senjata tajam umumnya akan selalu ada pada kasus bunuh diri.

"Ini juga kami dasari pada ahli, tiap bunuh diri pakai senjata tajam akan selalu bukti permulaan dan luka percobaan," ungkap Tubagus.

Ayah Tak Percaya

Suwandi, ayahanda Yodi Prabowo, tak percaya anaknya melakukan bunuh diri, seperti hasil penyidikan yang disampaikan oleh kepolisian.

Ia merasa janggal dengan pemaparan polisi dalam jumpa pers mengenai kematian anaknya.

Terlebih, soal alasan bunuh diri editor Metro TV tersebut karena depresi.

Semasa hidupnya, Suwandi tak pernah melihat Yodi menunjukkan gelajat orang yang sedang depresi.

Baca: Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri, Editor Metro TV Sempat Konsultasi ke Dokter Kelamin

Yodi, lanjut Suwandi, bahkan membantu ibunya hingga berencana mencari tambahan biaya untuk pernikannya dengan sang kekasih, Suci Fitri.

"Dia baru beli laptop. Untuk apa? Untuk cari uang tambahan karena dia ingin menikah," kata Suwandi dalam wawancara dengan Metro TV dikutip TribunJakarta.com.

"Kalau orang depresi pasti malas. Mandi saja malas, apalagi bekerja?" kata dia lagi.

Bahkan di hari Yodi menghilang, sebut Suwandi, anaknya itu masih menyelesaikan pekerjaan di Metro TV dengan baik.

Ibunda editor Metro TV Yodi Prabowo menepis dugaan bunuh diri terkait kasus kematian anaknya. Turinah mengatakan, Yodi sempat bercerita memiliki keresahan terkait isu bunuh diri.
Ibunda editor Metro TV Yodi Prabowo menepis dugaan bunuh diri terkait kasus kematian anaknya. Turinah mengatakan, Yodi sempat bercerita memiliki keresahan terkait isu bunuh diri. (Kolase TribunnewsWiki/ Kompas tv)

Suwandi pun heran dengan penjelasan polisi soal empat kali tusukan di tubuh Yodi dan indikasi bunuh diri.

Menurut Suwandi, jika ada empat kali tusukan di dada dan leher, seharusnya bercak darah juga ditemukan baik di jaket hingga masker yang dikenakannya.

Sementara itu dari hasil pemeriksaan forensik, jenazah Yodi Prabowo, ditemukan empat luka yang diakibatkan senjata tajam.

Empat di antaranya adalah luka tusuk di bagian dada.

Sebelumnya, penyebab kematian Yodi Prabowo diungkap pihak kepolisian, dalam jumpa pers, Sabtu (25/7/2020).

Polisi menduga Editor Metro TV yang jasadnya ditemukan di pinggir Tol Jorr, Pesanggrahan itu tewas karena bunuh diri.

Kesimpulan itu didasari keteragan saksi, olah TKP, keterangan ahli, dan petunjuk lain. Termasuk keterangan ahli.

"Maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ucap Dirreskrimum Polda Petro Jaya, Kombes Tubagus Ade dikutip TribunJakarta.com di YouTube Humas Polda Metro Jaya.

Tubagus Ade mengatakan seseorang yang mencoba untuk bunuh diri, pasti akan melakukan percobaan melukai diri.

Hal tersebut terbukti dari ditemukannya dua luka dangkal di dada Yodi Prabowo.

"Ahli mengatakan setiap orang yang melakukan bunun diri dengan senjata tajam akan selalu ada bukti permulaan ada luka percobaan," kata Tubagus Ade.

"Ditemukan empat luka di dada, yang dua luka dangkal yang tidak samapi 2 cm,"

"Itulah yang dianggap luka percobaan," imbuhnya.

Mengapa Yodi Prabowo nekat mengakhiri hidup dengan cara tersebut?

Berdasarkan hasil forensik ditemukan bahwa urine Yodi Prabowo mengandung amphetamine.

"Kemudian dilakukan tes narkoba, hasilnya urine ada amphetamine positif," jelas Tubagus Ade.

Tubagus Ade mengatakan amphetamine dapat memengaruhi keberanian seseorang.

Ia meminta masyarakat untuk tak membandingkan pemikiran orang normal, dengan yang mengkonsumsi amphetamine.

"Amphetamine, kalau diperiksa urinenya amphetaminemya positif berarti dia mengkonsumsi, lalu apa pengaruhnya terhadap kejiwaan seseorang?" kata Tubagus Ade.

"Yaitu meningkatnya kebeneranian yang sedekiamn luar biasa, jangan pernah membandingkan pemikiran orang normal dengan orang yang sedang tidak normal."

"Maka yang harus diukur adalah bagaimana amphetamine itu mempengaruhi keberanian seseorang untuk melaikan tindakann yang menurut orang normal tidak mungkin," tegasnya.

Tubagus memaparkan soal pisau yang ditemukan di bawah badan Yodi Prabowo yang ditemukan dalam kondisi telungkup.

Menurut Tubagus, pisau itu dibeli korban di Ace Hardware di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan.

Yodi Prabowo membeli pisau itu sebelum berangkat ke kantornya pada Selasa (7/7/2020) sekitar pukul 14.20.

"Dari hasil pemeriksaan CCTV, didapat fakta yang membeli pisau tersebut adalah korban sendiri," kata Tubagus, Sabtu (25/7/2020).

"Saat membeli pisau, orang yang tertangkap CCTV, dan pakaian yg digunakan agak sama saat jenazah diemukan. Bukti lainnya adalah, bon, struk, sampai CCTV di tempat parkir," tambahnya.

Ia menambahkan, Yodi Prabowo hanya sekitar delapan menit berada di Ace Hardware.

(Tribunjakarta/Nawi/Annas)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas