PKS Siapkan "Tentara Siber" untuk Menangkan Pilkada Kota Depok
Pilkada Depok dengan pemungutan suara pada 9 Desember 2020 kemungkinan hanya akan punya dua pasangan calon.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pandemi Covid-19 yang terus merebak di Depok membuat mekanisme kampanye jelang Pilkada 2020 mendatang mau tak mau berubah.
Meskipun KPU Kota Depok mengaku tidak melarang kampanye di lapangan tetapi diprediksi kampanye secara daring (dalam jaringan) akan jadi senjata utama menggaet pemilih di masa pandemi.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku sudah siap memenangkan 'pertarungan' lewat dunia maya untuk merebut pemilih.
Pemetaan target pemilih yang akan disasar melalui kampanye online juga diklaim telah disiapkan.
Anggota tim pemenangan pemilu PKS, Ade Supriatna menyebutkan, jajarannya sudah menyiapkan 'tentara siber'.
"Sudah dipersiapkan mulai dari segmentasi pemilih, saluran kampanye online, konten (grafis, video, jingle)," kata Ade kepada Kompas.com, Rabu (19/8/2020).
"Juga cyber troops (tentara siber), jadwal (tanggal dan jam tayang) serta bujet iklannya," ujar dia.
Baca: Petugas Bawaslu Dilarang Ambil Foto dan Video Saat Deklarasi Muhamad-Saraswati di Pilkada Tangsel
Meski demikian, ia tak mau membocorkan bagaimana siasat partainya menghadapi dalam kampanye online nanti.
Ade hanya berujar, kampanye online ini kemungkinan akan menyedot porsi yang cukup besar dalam upaya pemenangan calon yang mereka usung, yakni Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono (IBH).
Ia tak menampik bila masih ada sejumlah penduduk Depok yang belum bisa mengakses internet.
Akan tetapi, Ade mengklaim, pihaknya juga sudah mengantisipasi hal itu.
"Dalam prosentase yang kecil yaitu warga yang tidak terakses internet, pasukan darat yang simpatik, siap mengetuk pintu dan hati para pemilih, serta menjaga kesetiaannya sampai hari pencoblosan," kata dia.
"Kalau ada konstituen 'di air', juga akan kita hampiri," tambah Ade berseloroh.
Dua pasangan
Pilkada Depok dengan pemungutan suara pada 9 Desember 2020 kemungkinan hanya akan punya dua pasangan calon.
Satu kubu adalah PKS, petahana yang telah 15 tahun berkuasa di Depok, dan akan mengusung kembali Wali Kota Depok Mohammad Idris didampingi salah satu kadernya, Imam Budi Hartono.
Kubu lain adalah Gerindra yang menempatkan wakil Idris saat ini di pemerintahan, yaitu Pradi Supriatna sebagai calon wali kota didampingi kader perempuan PDI-P, Afifah Alia.
Mundur dari Jabar
Sebelumnya, keputusan maju sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Depok di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok 2020 membuat Imam Budi Hartono harus mundur dari jabatannya sebagai Ketua Komisi IV dan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Mundurnya Imam Budi Hartono mengharuskan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencari pengganti untuk mewakili PKS, utamanya warga Depok di DPRD Provinsi Jawa Barat.
Ir Asep Arwin, M.Eng pun menjadi sosok pengganti Imam sebagai perwakilan warga Depok dalam menyalurkan aspirasinya di ranah Legislatif Jawa Barat.
Nama Asep aRWIN muncul lantaran dalam pertarungan di pemilihan legislatif (Pileg) lalu, Asep yang mendapat daerah pemilihan (Dapil) Bekasi-Depok menduduki urutan keempat pemenang Pileg.
Namun ketika itu, dirinya harus bersabar lantaran belum berhasil mengisi kursi dewan di Provinsi Jawa Barat lantaran PKS hanya memiliki jatah 3 kursi.
Dengam begitu, dengan mundurnya Imam, Asep naik menggantikan Imam di DPRD Provinsi Jabar atau dikenal dengan pergantian antar waktu (PAW).
"Yang mengantikan atau PAW saya sebagai anggota DPRD Jawa Barat Kang Asep Arwin," kata Imam Budi Hartono kepada wartawan di kediamannya, Grand Depok City, Kamis (13/8/2020).
PAW sedianya akan dilakukan secepatnya bila proses pengunduran diri Imam telah selesai dan dikabulkan oleh PKS dan Ketua DPRD Provinsi Jabar.
"Begitu juga dengan proses PAW nya Kang Asep, kira kira 2 sampai 3 bulan sudah selesai, kang Asep mengantikan saya sebagai anggota DPRD Jabar," papar Imam.
Imam yang juga menjabat anggota DPRD Kota Depok selama dua periode dari 1999-2009 ini menambahkan, selesai proses PAW, masyarakat Kota Depok jangan takut kehilangan perwakilan legislatif di DPRD Jabar.
Sebab kata Imam, Asep akan bertempat tinggal di Depok dan menyalurkan aspirasi di Kota Depok dan Bekasi.
"Kang Asep tinggal di Depok nanti setelah sah menjadi anggota DPRD Jabar dari PKS. Karena memang itu yang saya minta ke Kang Asep ini sebagai pengganti saya," kata Imam.
Imam menjelaskan alasan Asep Arwin tinggal di Depok dan menyalurkan aspirasinya, karena sudah ada tiga anggota legislatif dari PKS daerah pemilihan Kota Depok dan Bekasi.
Di mana, Kota Bekasi ada dua orang anggota legislatif dari PKS yaitu Nur Suprianto dan Hery Koswara.
"Sedangkan untuk yang di Depok itu saya, nanti yang gantikan kang Asep Arwin," akunya.
Asep Arwin mengaku bersyukur atas dirinya ditunjuk oleh PKS mengantikan posisi Imam Budi Hartono sebagai anggota DPRD Jabar.
Menurut dia, hal itu sebuah amanah dan beban berat yang harus dijalankan karena perintah partai dan untuk masyarakat Depok dan Bekasi.
"Ini amanah partai yang diintruksikan ke saya. Ini beban berat dan saya ngga kebayang sebagai penganti Pak Imam Budi di DPRD Jabar,"
"Saya akan pindah ke Depok dari Bekasi untuk menjalankan tugas sebagai legislatif Jabar menggantikan pak Imam. Saya mengenal Pak Imam sebagai guru dan akan belajar soal Depok denganya," ujarnya saat bertandang ke rumah Imam. (vin)