Bocah Korban Pembakaran Rumah di Ciputat Meninggal Dunia Setelah Dirawat Intensif Selama 14 Hari
KW (12), korban pembakaran rumah di Jalan Purnawarman, Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, meninggal dunia
Editor: Adi Suhendi
Keluarga adiknya diserang sesaorang dengan cara dibakar.
Laporan bersambut, Unit Reskrim Polsek Ciputat bergerak, mengumpulkan bukti dan keterangan saksi.
Benar saja, seorang pria bernama Sutanto (ST) ditangkap aparat Reskrim Ciputat terkait dugaan pembakaran rumah Herman, di bilangan Cinere, Depok, Kamis (6/8/2020).
Dari penangkapan Sutanto terungkap bahwa rumah Herman bukan terbakar, melainkan dibakar.
Kapolsek Ciputat, Kompol Endy Mahandika, mengungkapkan, motif dari Sutanto membakar rumah Herman karena urusan percintaan.
Baca: Cinta Segitiga, Motif Pelaku Bakar Rumah Berisi Satu Keluarga di Ciputat Timur
Endy memaparkan, Herman memiliki istri bernama Sumarni.
Namun, hubungan mereka tidak berjalan baik hingga pisah ranjang dan sudah dalam pengajuan cerai di Pengadilan Agama Tigaraksa.
Sementara, Sutanto adalah teman SMP Sumarni yang pernah cinta monyet dan kembali bertemu pada tahun 2017.
Sejak saat itu, hubungan Herman dan Sumarni renggang, Sutanto masuk dan menjalin asmara.
Mulai 2017 sampai awal 2020 ini, Sutanto dan Sumarni sempat tinggal satu atap meskipun belum menikah, karena belum ada putusan cerai.
Baca: Heboh Bocah di Ciputat Disunat Jin, Ibunya Kaget Bentuk Kelamin Anaknya Berubah
"ST (Sutanto) dan SM (Sumarni) ketemu itu di tahun 2017 kemudian di tahun 2018 bulan Mei mereka hidup bersama sampai bulan Juni 2018. Kemudian SM meninggalkan ST pelaku, kemudian kembali ketemu lagi di 2018 November sampai Januari 2019 itu hidup bersama."
"Kemudian Januari SM meninggalkan ST lagi, kembali lagi ketemu di januari 2020, jadi satu tahun dari januari 2019 sampai januari 2020 tidak ketemu, sampai hidup bersama Juni 2020 kemarin," papar Endy saat gelar rilis kasus pembakaran tersebut di Mapolsek Ciputat, Jumat (7/8/2020).
Setelah Juni 2020 itu, Sumarni kembali menghilang, Sutanto pun kesulitan mencari.
Pesan singkat dan teleponnya tidak pernah digubris, walaupun Sutanto sudah menyatakan serius mencintai dan akan mengajak Sumarni ke pelaminan usai urusan perceraiannya rampung.