TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga RT 11 RW 12, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat ternyata sempat menolak Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Tambora menjadi tempat isolasi pasien Covid-19.

Ketua RT 11 Sofi mengatakan penolakan tersebut terjadi ketika pihak Puskesmas, Kecamatan, Kelurahan dan pengurus RT berembuk.

"Awalnya warga sini sempat menolak karena takut tertular. Setelah dijelaskan akhirnya mereka menerima," ujar Sofi ditemui di dekat rumahnya Selasa (25/8/2020).

Baca: Positif Covid-19, Lurah Petukangan Utara Menjalani Isolasi Mandiri

Warga menerima setelah akhirnya diadakan rapat bersama antara warga, Kecamatan, Kelurahan, dan Puskesmas.

Ketika rapat itu, pihak Puskesmas dan Kecamatan menjamin bahwa pasien Covid-19 tidak akan keluar halaman GOR Tambora.

"Jadi kami tidak takut karena katanya pasien tidak akan keluar GOR. Sehingga kami akan aman tidak tertular," paparnya.

Selama sepekan ini, Sofi  menjelaskan warga tidak masalah dengan keberadaan pasien Covid-19 di GOR Tambora.

Sebab selama sepekan ini para pasien terbukti tidak ada yang keluar GOR.

"Paling keluarga pasien saja yang kerap jenguk di depan pagar. Tapi mereka kan tidak positif Covid-19 jadi tidak masalah," jelasnya.

Baca: Sembuh dari Covid-19 dan Selesai Isolasi Mandiri, Bupati Aceh Singkil Dulmusrid Kembali Bekerja

Diketahui sebelumnya GOR Tambora menjadi tempat isolasi Covid-19 sejak Sabtu (15/8/2020).

Dijadikannya GOR sebagai tempat isolasi karena Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet yang sudah mencapai 80 persen dari kapasitas pasien.

Saat ini sudah ada 11 pasien yang ditampung di GOR tersebut.

Mereka adalah pasien Covid-19 klasifikasi OTG yang memiliki rumah tidak layak untuk isolasi mandiri.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Warga Sekitar Sempat Menolak GOR Tambora Dijadikan Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19,