Fraksi Gerindra Dukung Rencana Pembukaan Kembali Bioskop di DKI Jakarta
Berdasarkan perkiraannya, usaha ini bisa menyetorkan pajak hingga Rp 10 triliun secara nasional.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tribunnews.com/Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta mendukung rencana dibukanya kembali bioskop di Jakarta.
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Purwanto menilai penyedia jasa menonton film di layar lebar itu dianggap memberikan kontribusi besar pada ibu kota.
Baca: Satgas Covid-19: Pembukaan Bioskop Masih Rencana
Apalagi, ekonomi masyarakat sangat terdampak karena pandemi virus Corona.
"Kita melihat sudah banyak perusahaan melakukan pemecatan terhadap karyawannya, jangan sampai karyawan bioskop yang juga memiliki keluarga lebih terbebani," kata Purwanto saat dihubungi, Kamis (27/8/2020).
Baca: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, DPRD DKI Minta Anies Pikir Ulang Rencana Buka Bioskop
Menurut Purwanto, pembukaan bioskop juga akan memberikan tambahan bagi negara.
Berdasarkan perkiraannya, usaha ini bisa menyetorkan pajak hingga Rp 10 triliun secara nasional.
"Padahal, pada satu sisi bioskop memiliki kontribusi nilai ekonomi sekitar Rp 10 triliun per tahun untuk Indonesia. Hal ini tentunya akan membawa banyak manfaat jika bioskop diizinkan kembali dibuka," ucapnya.
Namun, yang terpenting menurutnya adalah penerapan protokol kesehatan dalam pembukaan bioskop.
"Penonton tidak berbicara satu sama lain, penonton tidak berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal. Udara di dalam auditorium terus disirkulasi dengan baik, bioskop dapat melakukan protokol pembersihan menyeluruh saat jeda," kata Purwanto.
Sebagaimana diketahui Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan rencana pembukaan bioskop di ibu kota dalam waktu dekat.
Hal tersebut ia sampaikan usai melakukan pembahasan bersama Satgas Penanganan Covid-19 tingkat pusat, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan.
Anies merujuk studi dan kajian dari 47 negara yang telah membuka bioskop bahkan ketika pandemi Covid-19 melanda negara tersebut.