Bagikan Paket Makan Gratis di Kampung Pemulung Cipeucang, Mega Waty: Kita Gandeng UMKM
Distribusi makanan gratis ini juga diikuti pembagian masker bagi para pemulung yang sehari-hari mengais rezeki dari timbunan sampah warga Tangsel.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ratusan paket makan gratis dibagikan kepada ratusan pemulung di perkampungan pemulung sekitar TPA Cipeucang, Tangerang Selatan, Sabtu (29/8/2020).
Distribusi makanan gratis ini juga diikuti pembagian masker bagi para pemulung yang sehari-hari mengais rezeki dari timbunan sampah warga Tangerang Selatan tersebut.
Untuk program bantuan ini, Indonesia Care menggandeng UMKM, Maryam Chicken.
"Alhamdulillah dengan dukungan donatur dan UMKM Maryam Chicken kami dapat membantu mendistribusikan makan siang gratis hingga 500 porsi ini kepada para warga di kampung pemulung Cipeucang," tandas Direktur Program Indonesia Care, Mega Waty yang ditemui di sela-sela kegiatan.
"Kondisi ekonomi yang kian sulit saat ini berdampak bagi semua lapisan masyarakat, dan yang paling terasa adalah mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan," tambah Mega.
Makan siang gratis ini, lanjut Mega insya Allah akan terus dilanjutkan sampai situasi ekonomi masyarakat membaik pasca wabah covid mendera di tanah air sejak awal tahun 2020.
Karena itu wanita berhijab ini mengungkapkan dukungan para donatur penting untuk bisa terus berkelanjutan program distribusi makan gratis untuk masyarakat miskin ini.
"Tanpa dukungan masyarakat, program berbagi ini tidak dapat berjalan rutin," imbuhnya.
Salah satu pemulung, Solikhin (49), mengaku senang dengan bantuan makan gratis ini.
"Alhamdulillah terima kasih Indonesia Care dan donatur yang masih peduli pada kami disini, masih mau berbagi," katanya.
Menu makanan ala resto yang disuguhkan, satu porsi ayam geprek plus nasi dan air mineral tersebut sangat jarang mereka nikmati.
"Paling kita oseng kangkung sama ikan asin. Kadang sama tempe pun cukup," ungkapnya.
Beberapa pemulung yang menerima bantuan makan siang gratis tersebut langsung menyantap dengan lahap di atas keranjang-keranjang mereka.
Beberapa lainnya membawa pulang makanan itu ke gubuk-gubuk kardus mereka yang berdiri di antara tumpukan barang-barang rongsokan yang dikais dari sampah.