Lima Jenazah ABK yang Ditemukan dalam Freezer Diduga Tewas Usai Pesta Miras
pesta miras itu dilakukan kelima korban sebagai bentuk selebrasi setelah dua bulan tidak pulang karena harus berkegiatan penangkapan ikan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan kelima jenazah Anak Buah Kapal (ABK) yang ditemukan meninggal di dalam freezer diduga tewas usai pesta minuman keras oplosan.
Diketahui, kelima jenazah ABK itu ditemukan di dalam freezer kapal penangkap ikan KM Starindo Jaya Maju V saat kepolisian tengah menggelar patroli laut.
Kapal itu diamankan di 3 mil dari Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Menurut Yusri, pesta miras itu dilakukan kelima korban sebagai bentuk selebrasi setelah dua bulan tidak pulang karena harus berkegiatan penangkapan ikan.
"Hasil keterangan awal 5 ABK itu dua minggu lalu (Meninggal, Red) sekitar tanggal 3 September pada saat kapal akan pulang. Karena setelah dua bulan penangkapan, melakukan pesta miras oplos dan mengakibatkan 5 orang itu meninggal dunia," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Baca: Pasutri Jual Miras Oplosan Tewaskan 3 Warga Blitar, Campur Alkohol, Air Galon, hingga Air Sumur
Namun demikian, pihaknya masih tengah melakukan otopsi terhadap 5 korban yang ditemukan di dalam freezer. Sebaliknya, pihak kepolisian masih mencari apakah ada indikasi korban mengalami kekerasan.
"Belum (indikasi kekerasan, Red), makanya kita otopsi untuk memastikan. Saat ini kapal itu diamankan di Pelabuhan Dekat Ancol untuk dilakukan pemeriksaan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan alasan nahkoda kapal penangkap ikan KM Starindo Jaya Maju V memasukkan lima mayat ke dalam lemari pendingin atau freezer.
"Inisiatif dari nahkoda nya untuk dititipkan di freezer kapal itu karena diduga masih ada jarak dua minggu untuk sampai daratan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Yusri mengatakan pengakuan tersebut diketahui pasca kepolisian memeriksa nahkoda dan beberapa Anak Buah Kapal (ABK). Total, ada 6 saksi yang telah diperiksa oleh penyidik.
"Sekarang kita lakukan pemeriksaan saksi sudah ada 6 saksi termasuk nahkoda dan beberapa ABK," jelasnya.
Menurut Yusri, kelima jenazah itu diduga telah meninggal dunia pada 3 September 2020 lalu. Seluruhnya meninggal usai pesta minuman keras oplosan.
"Sekarang jenazah sudah dibawa ke rumah sakit polri untuk autopsi. Kita menunggu hasil dari autopsi dan pemeriksaan penyidik dari RS Polres Kepulauan Seribu," pungkasnya.