Terdengar Seperti Petir, Dentuman di Jakarta Terkait Gempa? Ini Jawaban BMKG
Suara dentuman keras kembali didengar oleh warga Jakarta dan sekitarnya pada Senin (21/9/2020) pagi.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Suara dentuman keras kembali didengar oleh warga Jakarta dan sekitarnya pada Senin (21/9/2020) pagi.
Sebelumnya, pada Minggu malam dan Senin dini hari, suara dentuman juga terdengar.
Di akun Twitter, sejumlah warganet melaporkan mendengar adanya dentuman selama dua kali, sekitar pukul 05.32 WIB.
"Ada yg merasa mendengar #dentuman ngga warga sekitaran #jatibening ? Tadi saya dengar -/+ sekitar pukul 05:30-05:32, ada 2 kali. Pada pukul 05:32 jelas banget suara nya," tulis akun @MelatiAndra.
"Semalam ngedenger suara dentuman yg awalnya mikir petir karena memang kemarin seharian hujan, tapi suaranya terdengar berkali² sampe pagi ini juga (5:35 AM. Lokasi: Klender-Jaktim," tulis @reshtfd
"Barusan aja kedengeran di rumah gw #dentuman jam 05.33 pagi. gila kenceng bgt," tulis @insomniaczs
Pada Minggu malam, dentuman keras juga terdengar khususnya untuk warga Jakarta Selatan.
Bunyi dentuman bahkan menyebabkan kaca rumah sampai bergetar.
Baca: Senin Pagi Warga Jakarta Kembali Dengar Dua Kali Suara Dentuman, Mirip Benda Jatuh
Baca: Peringatan Dini BMKG Senin 21 September 2020: 10 Wilayah Berpotensi Hujan Petir & Angin Kencang
Penjelasan BMKG
Terkait adanya dentuman pada Minggu malam, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan terkait suara dentuman tersebut, pihaknya mengaku menangkap adanya aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak, Bogor.
"Hasil monitoring petir oleh BMKG menggunakan peralatan lightning detector menunjukkan adanya beberapa aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak Bogor antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/9/2020) malam.
Pihaknya belum dapat memastikan apakah ada keterkaitan antara aktivitas tersebut dengan sumber suara dentuman yang terdengar di Jakarta Selatan dan sebagian Jakarta Timur.
Meski begitu, BMKG tetap menggunakan acuan dari hasil monitoring dengan terdengarnya suara dentuman.
"Acuan kami adalah data hasil monitoring peralatan kami yang menunjukkan bahwa memang ada beberapa aktivitas petir yang terjadi saat rentang waktu terdengarnya suara dentuman yang dilaporkan oleh warga," lanjut dia.
Selain itu, Daryono juga memastikan bahwa suara dentuman malam ini tidak bersumber dari aktivitas gempa bumi.
Baca: BMKG: Suara Dentuman Tidak Bersumber dari Gempa Bumi, Ada Dugaan Akibat Petir di Gunung Salak
Tidak ada gempa
Sementara, terkait adanya suara dentuman, Daryono menambahkan, biasanya gempa dengan kedalaman sangat dangkal dapat menimbulkan suara dentuman.
Namun, saat warga melaporkan adanya suara dentuman malam ini, BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik di Jakarta dan sekitarnya.
"Hasil monitoring BMKG menggunakan sensor gempa yang terpasang dekat Jakarta, yaitu di Citeko, Bogor dan Pondok Aren, Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB," jelas Daryono.
Mengenai kejadian ini, tidak ada tanda atau penamaan khusus dari fenomena ini.
Daryono mengungkapkan, faktor penyebab bunyi dentuman yang terdengar warga Jakarta dan sekitarnya diduga berasal dari petir. Mengenai kejadian ini, pihaknya menyebut tidak menutup kemungkinan fenomena ini akan berulang.
Dentuman pada April belum terungkap
Dentuman di wilayah Jabodetabek juga pernah terjadi pada April lalu.
Hingga kini, suara dentuman itu masih belum terjawab.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM belum bisa memastikan asal suara dentuman yang terdengar oleh warga di Jabodetabek pada Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Kepala Bidang Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan, mengatakan, suara dentuman keras yang terdengar berkali-kali itu kemungkinan bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakakatau di Selat Sunda.
Meski Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sejak Jumat (10/4/2020) malam, namun menurut Hendra letusannya relatif kecil.
Dentuman keras di Jabodetabek kemungkinan bukan berasal dari letusan tersebut.
Video detik-detik Gunung Anak Krakatau erupsi, Jumat tengah malam hingga Sabtu (11/4/2020) dinihari.
"Saya kira bukan (karena Gunung Anak Krakatau). Itu terlalu jauh," kata Hendra dalam wawancaranya di Radio Elshinta, Sabtu (11/4/2020).
(Feryanto Hadi)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Senin Pagi, Warga Jakarta dan Sekitarnya Kembali Mendengar Dentuman Misterius,