Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir Kiriman Rendam 8 Perumahan di Bekasi, di Villa Jatirasa Warga Evakuasi Bayi Pakai Bak Mandi

Kasi Rehabilitasi, Rekontruksi BPBD Kota Bekasi, Hendra mengatakan banjir di delapan kompleks perumahan itu mencapai lebih dari satu meter.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Banjir Kiriman Rendam 8 Perumahan di Bekasi, di Villa Jatirasa Warga Evakuasi Bayi Pakai Bak Mandi
Tribun Jakarta
Banjir di Perumahan Villa Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu, (25/10/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR) 

"Pakai air sumur aja sama air sisa banjir kami langsung bersihin barang-barangnya,
kalau yang rusak langsung dipisahkan dibuang,"tegasnya.

Adapun untuk banjir kali ini, sejumlah warga mayoritas bertahan di rumahnya masing-
masing.

Terdapat sebagian warga yang memilih mengungsi dan ikut dievakuasi oleh
Tim SAR gabungan.

Mereka yang dievakuasi tinggal untuk sementara waktu di rumah
saudara atau kerabat, sedangkan yang tetap bertahan tinggal di lantai dua rumah.

Air Cepat Naik

Warga di Perumahan Villa Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi menceritakan
aliran air mulai masuk perumahan pada Sabtu dinihari.

Tinggi air kian meningkat hingga
mencapai puncaknya yakni dua meter.

Berita Rekomendasi

Anita warga Perumahan Villa Jatirasa mengatakan, banjir kali ini merupakan
pengalaman pertama baginya sejak satu bulan lalu memilih bermukim di perumahan
tersebut.

"Saya baru pertama kali ngerasain banjir, kebetulan saya baru pindah satu
bulan lalu dari Jatikramat ke sini (Perumahan Villa Jatirasa),"kata Anita.

Malam sebelum banjir melanda, Anita sejatinya sudah mendapatkan kabar terkait
kenaikan volume air di Pertemuan Cileungsi dan Cikeas (P2C).

P2C merupakan titik pertemuan dua aliran sungai yang selanjutnya membentuk Daerah Aliran Sungai Kali Bekasi.

Lokasi P2C berada di Bendung Koja, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Sedangkan Perumahan Villa Jatirasa berada di aliran Sungai Cikeas dekat titik pertemuan sungai tersebut.

Mitigasi bencana sejatinya sudah berjalan di komunitas penduduk sekitar P2P,
namun hanya sebatas peringatan dini berupa informasi kenaikan muka air.

Anita pun mengaku, sebelum air meluap, ia sudah mendapat informasi terkait kenaikan
muka air di P2P dan Sungai Cikeas dekat pemukimannya.

"Jam 10 malam sudah ada info tapi saya pikir hoax dan jam 11 kami udah mulai panik, air dari tanggul udah mulai ke jalan," ujar Anita.

Warga yang baru bermukim satu bulan di Perumahan Villa Jatirasa ini langsung
bergegas mengungsikan diri beserta keluarga.

"Keluarga dari semalam sudah mengungsi, sementara tinggal di rumah orangtua yang di Jatikramat," ungkapnya.

Banjir kiriman yang datang begitu cepat seketika merendam pemukimannya, ia bahkan
tak sempat menevakuasi barang-barang di dalam rumah.

"Pengalaman pertama karena enggak ngerti jadi enggak sempat menyelamatkan barang-barang kaya kasur meja kursi, lemari kebanyakan enggak sempat diselametin,"tuturnya. (Tribun Network/suf/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas