Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buntut Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Wagub DKI Komentar, Gerindra Pamer Penghargaan Milik Anies

Wagub DKI hingga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta bereaksi menyikapi pernyataan Megawati Soekarnoputri soal Jakarta amburadul.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Buntut Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Wagub DKI Komentar, Gerindra Pamer Penghargaan Milik Anies
wow.tribunnews.com
Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah ramai melontarkan pernyataan kaum milenial jangan dimanjakan.

Kini pernyataan Megawati Soekarnoputri soal Jakarta amburadul juga berbuntut panjang.

Gerindra Bereaksi Pamer Penghargaan Internasional Milik Anies

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik bereaksi soal pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut pembangunan di Jakarta amburadul.

Ia pun menyinggung penghargaan internasional yang baru saja diterima Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas kinerjanya setahun terakhir.

Adapun penghargaan internasional yang dimaksud ialah Sustainable Transport Award (STA) yang diberikan oleh Institute for Transportation & Development Policy (ITDP).

Baca juga: Megawati : Jakarta Sekarang Amburadul, Begini Pembelaan Wagub DKI Ahmad Riza Patria

"Dalam waktu yang hampir bersamaan, DKI Jakarta mendapatkan penghargaan. Orang memberikan penghargaan berdasarkan pertimbangan dan penilaian," ucapnya, Rabu (11/11/2020).

Berita Rekomendasi

Menurutnya, penghargaan itu merupakan bukti nyata kinerja Anies membangun Jakarta hingga bisa disandingkan dengan kota-kota lain di luar negeri.

Untuk itu, politisi Gerindra ini tak sepakat dengan pernyataan Megawati yang disebutnya tidak memiliki pembanding yang jelas.

"Saya kira penghargaan dari berbagai kelompok, seperti kemarin soal transportasi itu juga harus dilihat sebagai satu bentuk upaya perbaikan," ujarnya saat dihubungi.

Megawati : Jakarta Sekarang Amburadul

Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menilai kondisi DKI Jakarta saat ini telah amburadul atau berantakan.

Megawati mengatakan seharusnya Jakarta dapat menjadi kota intelektual dengan perencanaan tata kota.

"Tetapi persoalannya sekarang, saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," ujar Megawati dalam sambutannya pada Dialog Kebangsaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang digelar secara daring, Selasa (10/11/2020).

Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga menyayangkan Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta, belum masuk kategori city of intellect.

Padahal, menurut Megawati, prasasti yang pertama kali menyampaikan visi itu justru berada di sana.

"Sayang kan kalau Rawamangun belum berhasil jadi city of intellect. Jadi para akademisi, saya mohon sangat, secara akademis kita melihat kita ini tujuannya mau kemana," ucap Megawati.

Baca juga: Tol Jakarta-Cikampek Eksisting dan Elevated Bakal Terintegrasi, Ini Rinciannya Tarifnya

Baca juga: Sebaran Virus Corona Indonesia Kamis (12/11/2020): DKI Jakarta Catat 831 Kasus Baru, Jabar 733

Menurut Megawati, visi mengenai Kota Mahasiswa atau City of Intellect dinyatakan pertama kali oleh ayahandanya, proklamator Sukarno atau yang dikenal dengan panggilan Bung Karno pada 15 September 1953.

Megawati menilai pemikiran Bung Karno tersebut sangat visioner untuk dunia pendidikan.

"Hal ini berarti pemikiran Bapak Soekarno 50 tahun lebih maju dibandingkan dengan perkembangan pemikiran internasional saat ini yang baru melakukan pemeringkatan Kota Mahasiswa," kata Megawati.

Bung Karno pertama kali menyebutkan Kota Mahasiswa saat menandatangani prasasti gedung UNJ tahun 1953.

Wagub DKI Ahmad Riza Patria jawab pernyataan Megawati

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Jakarta amburadul, seharusnya Jakarta menjadi City of Intellect.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun merespons pernyataan Megawati.

Menurut Ahmad Riza Patria, Pemprov DKI Jakarta berusaha sebaik mungkin membangun Jakarta sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Bahkan, pembangun yang telah dilakukan di ibu kota pun disebut Ariza sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Kami terus berbuat sesuai dengan ketentuan undang-undang RPJMD, capaian-capaiannya sudah bisa dilihat masyarakat," ucapnya, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Wagub DKI Ingatkan Warga Tetap Patuhi Prokes dan Tidak Berkerumun

Baca juga: Wagub DKI Harap Lautan Massa di Petamburan Selasa Kemarin Tak Munculkan Klaster Baru Corona

Politisi Gerindra ini menambahkan, pihaknya selalu melibatkan masyarakat dalam pembangunan kota Jakarta, mulai dari remaja, komunitas, hingga tokoh-tokoh agama.

Ia pun mengklaim, selalu menjalin komunikasi dengan DPRD DKI sebelum mengeluarkan kebijakan.

"Masyarakat bisa melihat kemajuan daripada kota Jakarta yang kita cintai ini yang dibangun bersama dengan segala kelebihan dan kekurangannya," ujar Ahmad Riza Patria.

"Kami terus membangun untuk kepentingan masyarakat banyak, termasuk kepentingan bangsa negara," ia menambahkan saat ditemui di Balai Kota DKI.

Kririk Megawati jadi masukan Pemprov DKI

Ahmad Riza Patria menyebut, kritikan Megawati itu bakal menjadi masukan yang berarti supaya Pemprov DKI Jakarta bisa berbenah ke depannya.

"Siapapun memberikan masukan dan kritik, kami anggap sebagai obat untuk menyemangati kami, memotivasi kami untuk terus berbuat dan meningkatkan kinerja, perbaikan, dan kualitas daripada kota Jakarta ke depan," tuturnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, saat ditemui Warta Kota di meja kerjanya, Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2020). Ahmad Riza Patria hari ini mulai bekerja di kantor pada hari pertama usai dilantik Presiden RI Joko Widodo pada Rabu (15/4) kemarin. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, saat ditemui Warta Kota di meja kerjanya, Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (16/4/2020). Ahmad Riza Patria hari ini mulai bekerja di kantor pada hari pertama usai dilantik Presiden RI Joko Widodo pada Rabu (15/4) kemarin. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Melansir Kompas.com, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan semestinya Jakarta bisa menjadi "Kota Mahasiswa" atau "City of Intellect" jika ditata dengan baik.

Hal ini Megawati sampaikan saat menerima penghargaan "City of Intellect" dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk Kota Semarang yang dipimpin oleh kader PDIP Hendrar Prihadi.

"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa? Ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplannya, dan lain sebagainya," ujar Megawati dalam pidato yang ditayangkan secara daring, Selasa (10/11/2020).

Ia mengatakan tujuan penataan Jakarta harus dirumuskan secara jelas.

Megawati pun berharap para akademisi turut terlibat dalam pembangunan DKI Jakarta.

"Siapakah yang buat hal ini? Tentunya para akademisi, insinyur dan lain sebagainya," katanya.

Megawati kemudian mengenang masa lalunya saat pertama kali datang ke Jakarta.

Dia mengaku kesulitan belajar berbahasa Indonesia yang baik karena pengaruh teman-teman di lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Cerita Megawati yang Sedih karena Dibully soal PKI

"Dulu waktu baru pindah dari Yogyakarta tahun 50-an, saya tidak bisa bahasa Indonesia yang baik, yang proper."

"Teman-teman saya ngomongnya selalu lo-gue, karena dulu masyarakat Betawi jadi lo-gue."

"Jadi bapak dan ibu saya, apalagi ibu saya suka pusing," tuturnya.

Penghargaan "City of Intellect" itu diberikan UNJ berdasarkan riset tim yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar UNJ Hafid Abbas.

Ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian City of Intellect, di antaranya faktor keamanan dan keterjangkauan biaya hidup. (tribun network/thf/fah/Tribunnews.com/Kompas.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas