Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pangdam Jaya Dudung Abdulrachman Tak Gentar Jabatannya Dicopot

Saat ini, nama Dudung ramai diperbincangakan lantaran pencopotan baliho HRS yang menimbulkan pro kontra.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pangdam Jaya Dudung Abdulrachman Tak Gentar Jabatannya Dicopot
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Profil Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Orang yang memerintahkan penurunan baliho Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, menyataka tak takut jabatannya dicopot terkait langkah tegasnya menangani polemik Habib Rizieq Shihab.

Saat ini, nama Dudung ramai diperbincangakan lantaran pencopotan baliho HRS yang menimbulkan pro kontra

Meski begitu, ia mengatakan tak pernah takut bila hal tersebut justru berdampak pada jabatannya saat ini sebagai Pangdam.

"Dulunya (saya) tukang koran. Jadi kalau saya jadi Pangdam (sudah) bersyukur banget dan Bapak saya cuma PNS. Jadi misalnya dicopot gara-gara ini, copot lah, saya nggak pernah takut, benar saya nggak takut," jelasnya di Makodam Jaya, Senin (23/11/2020).

Kehidupan sewaktu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung yang dijalani sebagai loper koran, membuatnya tak takut bila sewaktu-waktu ia harus kehilangan jabatannya.

Pasalnya, ia sudah terbiasa menjalani hidup secara sederhana hingga harus memilih masuk sekolah siang demi berjualan koran di pagi harinya.

Baca juga: Sejumlah Warga Sengaja Datang Melihat Ratusan Karangan Bunga di Kantor Pangdam Jaya Mayjend Dudung

Baca juga: Fakta Dudung Abdurachman, Pangdam Jaya yang Usul FPI Dibubarkan, Jadi TNI Gara-gara Sumpah Ini

Baca juga: Sosok Mayjen TNI Dudung, Perintahkan Pencopotan Baliho Habib Rizieq: Jangan Seenaknya Sendiri

Berita Rekomendasi

"Sepeninggalan bapak itu bisa jualan pasar keliling warung-warung ke Kodam, ke kantin. Pas ke sekolah SMA kelas X harusnya saya masuk SMA yang pagi, saya bilang ke ibu saya kalau bisa masuknya siang karena saya mengatakan ingin jadi loper koran. Jadi dapatnya siang,"

"Nah jadi kita masuk siang, tapi pagi dari pukul 04.00 WIB sudah berangkat yang beli koran sampai pukul 08.00 WIB. Ada 270 buah koran, ada majalah dan segala macam. Nah setelah itu antar lagi makanan ke Kodam,ke warung-warung dan habis itu biasa nyari kayu bakar. Sebab cara masak apa kayu bakar," jelasnya.

Menurutnya, langkah tegasnya ini sudah sesuai dengan aturan yang ada.

Pihaknya hanya membantu pemerintah daerah untuk melakukan pencopotan terhadap spanduk, poster hingga baliho yang ilegal.

Sehingga bukan hanya baliho HRS saja melainkan baliho lainnya yang memang jelas ilegal. (Nur Indah Farrah Audina)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pernah Jadi Loper Koran, Pangdam Jaya Tak Takut Jabatannya Dicopot Karena Baliho Rizieq Shihab

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas