Manajemen RS Ummi Minta Maaf kepada Satgas Covid-19 Kota Bogor
Permintaan maaf ini disampaikan dalam acara konferensi pers di teras Balai Kota Bogor, Minggu (29/11/2020).
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pihak Rumah Sakit (RS) Ummi Kota Bogor meminta maaf terkait permasalahan kesan tertutup soal dirawatnya pasien atas nama pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).
Permintaan maaf ini disampaikan dalam acara konferensi pers di teras Balai Kota Bogor, Minggu (29/11/2020).
Direktur Utama RS Ummi Kota Bogor Andi Tatat menjelaskan bahwa pihaknya sama sekali tak bermaksud untuk menutup-nutupi.
Baca juga: Polisi Akan Panggil Rizieq Shihab 1 Desember, Ini Tanggapan FPI
Namun dia mengakui bahwa ada beberapa kendala dalam hal komunikasi dan koordinasi.
"Kami akui memang ada kelemahan dalam komunikasi dan koordinasi internal sehingga kesannya menghalang-halangi," kata Andi Tatat.
Dia menuturkan bahwa tes Covid-19 yang dilakukan HRS seharusnya dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor namun tidak terjadi.
"Untuk itu kami menyampaikan permohonan maaf pada Satgas Covid-19 Kota Bogor dan insya Allah ke depannya kami siap untuk bersinergi dalam penanggulangan Covid-19 di Kota Bogor," katanya.
Dia menjelaskan bahwa terkait laporan kepada Satgas Covid-19 yang kurang lengkap terkait swab Habib Rizieq memang keterbatasan informasi yang didapat RS Ummi sendiri.
Sebab, swab tersebut melibatkan tim medis yang ditunjuk oleh HRS sendiri yakni Mer-C.
"Yang terjadi kami pun sampai saat ini belum mendapat informasi terkait hal itu dan sampai saat ini kami masih mengusahakan kepada pihak Mer-C tapi sampai saat ini belum mendapatkan hasil," katanya.
Selain itu, Andi Tatat juga membantah kabar beredar bahwa HRS kabur dari rumah sakit yang mana sebenarnya pasien HRS pulang atas permintaan keluarga.