Polisi Tindak 6 Pengikut Rizieq Shihab, NU DKI Dukung Sikap Tegas Polri
Hal itu terkait dengan kejadian yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, yang diduga dilakukan oleh anggota ormas itu kepada sejumlah personel polisi.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta angkat bicara terkait penyerangan pengikut Muhammad Rizieq Shihab (MRS) kepada personel atau anggota Polri.
Hal itu terkait dengan kejadian yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, yang diduga dilakukan oleh anggota ormas itu kepada sejumlah personel polisi.
Ketua PWNU DKI Jakarta Samsul Ma'arif menyatakan pihaknya mengecam keras semua bentuk kekerasan baik dalam bentuk fisik maupun intimidasi. Selain itu juga kekerasan dalam pemberitaan di media-media massa dan media sosial.
Baca juga: Insiden Berdarah Rombongan Rizieq Shihab Versi FPI dan Polisi, Ada Bukti Rekaman
Baca juga: Komnas HAM Gelar Pertemuan dengan Pimpinan FPI Dalami Informasi Tewasnya 6 Pengikut MRS
Baca juga: Beda Keterangan Polisi dan FPI Soal Tewasnya 6 Orang Diduga Pengikut HRS karena Serang Polisi
"PWNU DKI Jakarta mengecam seluruh aktifitas maupun gerakan premanisme yang dilakukan oleh ormas terutama yang terjadi di jalan Tol Jakarta-Cikampek berupa penyerangan terhadap anggota Polri sehingga menimbulkan bentrok fisik antara kedua belah pihak," kata Samsul, dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).
Samsul menambahkan pihaknya mendukung sikap tegas Polri, dalam hal ini yang dilakukan oleh Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya.
Sikap tegas yang dimaksud, kata dia, berupa penindakan terhadap siapapun dalam upaya penegakan hukum di Indonesia dengan tetap berpedoman pada prinsip 'justice before the law'.
PWNU DKI juga mendukung investigasi atas peristiwa itu secara transparan. Serta mengajak masyarakat untuk tetap menjaga suasana agar tetap kondusif.
"Mendukung investigasi secara independen atas insiden anggota masyarakat dengan anggota Polri secara transparan. Mengajak kepada semua stakeholder dan semua elemen bangsa terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jakarta, agar dapat menciptakan suasana yang kondusif dan tidak terprovokasi umat," kata Samsul.
Dia juga mengajak kepada semua stakeholder dan semua elemen bangsa, terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jakarta, agar dapat menciptakan suasana yang kondusif dan tidak terprovokasi serta memprovokasi umat.
"Mengajak semua elemen masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 dan terus berdoa demi kebaikan bangsa khususnya keamanan dan kedamaian di Ibukota Jakarta," kata Samsul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.