Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies Baswedan Perpanjang PSBB Transisi Jakarta hingga 17 Januari 2021

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang PSBB Masa Transisi menuju masyarakat sehat, aman, dan produktif hingga Minggu (17/1/2021).

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
zoom-in Anies Baswedan Perpanjang PSBB Transisi Jakarta hingga 17 Januari 2021
istimewa
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang PSBB Masa Transisi menuju masyarakat sehat, aman, dan produktif hingga Minggu (17/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi menuju masyarakat sehat, aman, dan produktif hingga Minggu (17/1/2021).

Kebijakan itu tertuang pada Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1295 Tahun 2020.

Pemprov DKI fokus menekan penambahan kasus Covid-19, satu di antaranya akibat libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, persentase pertambahan total kasus aktif terkonfirmasi positif menunjukkan tren kenaikan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, menyebut per 2 Januari 2021, kasus aktif di Jakarta mencapai 15.471 kasus, meningkat 18 persen dari dua pekan sebelumnya yakni 13.066 kasus pada 20 Desember 2020.

“Kenaikan persentase kasus aktif ini patut kita waspadai bersama terlebih pascalibur Natal dan Tahun Baru 2021 yang berpotensi terjadi penambahan kasus,” ujarnya, dikutip dari ppid.jakarta.go.id, Minggu (3/1/2021).

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti (BNPB)

Kewaspadaan yang ditekankan oleh Widyastuti juga didasarkan dari incidence rate (IR) dan penambahan RW rawan yang ada di DKI Jakarta.

BERITA REKOMENDASI

Sebelumnya RW rawan berjumlah 21 RW, per 27 Desember bertambah menjadi 55 RW.

Artinya, tidak ada kota/kabupaten Administrasi sekaligus Kecamatan di DKI Jakarta tanpa penambahan kasus, dan hanya dua Kelurahan, yakni Pulau Kelapa dan Pulau Pari saja yang tak ada penambahan kasus.

“Peningkatan ini terjadi dengan laju IR per wilayah sebesar 19,58, pada tingkat Kecamatan rata-rata sebesar 25,43 dan Kelurahan sebesar 30,64,” jelasnya.

Baca juga: Pemerintah Minta Masyarakat Mengacu Informasi Vaksin Corona dari Situs Resmi

Selain itu, tingkat mortalitas akibat Covid-19 juga terbilang mengkhawatirkan, karena ada penambahan signifikan terhadap angka kematian akibat Covid-19.

Pada 20 Desember 2020 total pasien yang meninggal sebanyak 3.087 orang, dan dalam kurun waktu dua pekan bertambah menjadi 3.334 orang.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)

Sementara itu, Widyastuti menjelaskan, keterpakaian tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) maupun ruang ICU di 98 RS Rujukan Covid-19 di DKI Jakarta yang cenderung meningkat.

Meskipun, Pemprov DKI Jakarta telah menambah tempat tidur isolasi dari 6.663 tempat tidur isolasi pada 20 Desember 2020 menjadi 7.379 tempat tidur isolasi pada 3 Januari 2021.

Kapasitas tempat tidur isolasi tersebut sudah menyentuh persentase 87 persen dengan telah ditempati 6.385 pasien isolasi per 3 Januari 2021.

“Untuk kondisi ruang ICU per 3 Januari 2021, kita telah menambah kapasitasnya menjadi 960 dan telah terisi 762."

"Sehingga, kini kapasitasnya sudah mencapai 79 persen, turun 1 persen dari dua minggu sebelumnya di mana persentase keterisiannya 80 persen, karena kapasitas ICU saat itu masih 907 dan terisi 722,” terang dia.

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 3 Januari 2021: Tambah 6.877 Kasus, Total 765.350 Positif

Ia memaparkan, nilai reproduksi efektif (Rt) yang menjadi indikasi tingkat penularan di masyarakat menunjukkan skor 1,06 per 2 Januari 2021.

Berdasarkan penilaian indikator dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), DKI Jakarta berhasil memperbaiki nilai menjadi risiko sedang per 27 Desember 2020 yang sebelumnya risiko tinggi pada 20 Desember 2020.

Secara detail, skor penilaian DKI Jakarta oleh BNPB setiap pekannya adalah 1,8025 (risiko tinggi) pada 20 Desember; 1,8275 (risiko sedang) pada 27 Desember 2020; dan 1,8475 (risiko sedang) pada 3 Januari 2021.

Adapun skor penilaian berdasarkan indikator pengendalian Covid-19 dari FKM UI adalah 59 per 2 Januari 2021.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Sedangkan, jika dibandingkan pekan-pekan sebelumnya mengalami penurunan, yaitu skor 61 pada 19 dan 26 Desember 2020.

Skor di atas 60 ini artinya PSBB dapat dilakukan relaksasi atau pelonggaran di beberapa sektor melalui penilaian (assessment) secara bertahap.

Jika dibawah 60, tentunya beberapa pengetatan di sektor tertentu perlu dilakukan.

Baca juga: Cegah Varian Baru Virus Corona, DPR Dukung Pemerintah Larang Sementara WNA Masuk Indonesia

Berdasarkan berbagai data tersebut, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menekankan fokus Pemprov DKI pada perpanjangan PSBB Masa Transisi kali ini, yakni lebih meningkatkan 3T guna mengidentifikasi kasus aktif melalui testing dan tracing sekaligus secepat mungkin melakukan treatment jika ditemukan kasus positif, terlebih usai libur Natal dan Tahun Baru 2021.

“Berdasarkan penilaian dari BNPB maupun FKM UI, kami memutuskan untuk memperpanjang PSBB Masa Transisi hingga 17 Januari 2021."

"Kami di Pemerintahan akan konsisten jalankan 3T yakni testing, tracing, treatment, sedangkan masyarakat jalankan disiplin 3M, yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, serta menjaga jarak agar dampak penyebaran Covid-19 dapat kita tanggulangi bersama, terlebih setelah libur Natal dan Tahun Baru,” kata Anies Baswedan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas