Tren Pejabat Blusukan: Risma Temui Para Gelandangan, Anies ke Rumah Sakit
Berbeda dengan Risma, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga melakukan blusukan.
Editor: Hasanudin Aco
“Akan dibuat mural, bisa buat anak-anak bermain juga. Menjadi tempat rekreasi dan interaksi. Kami tak mau kolong jembatan ini jadi kumuh, nanti ditempati tunawisma lagi,” ujarnya.
30 Desember 2020
Dua hari berselang dari blusukan pertama, Risma kembali blusukan ke kawasan kumuh kolong Tol Gedong Panjang, Pluit, Penjaringan, Jakarta Pusat.
Dalam blusukannya, Risma bertemu dengan anak-anak yang tinggal di lingkungan itu.
Risma kemudian menjanjikan sekolah dan beasiswa untuk anak-anak di kawasan tersebut.
Menurut Risma, pendidikan merupakan satu langkah untuk merubah nasib.
"Nanti Ibu carikan sekolah, nanti Ibu carikan beasiswa, ya? Wis, iso pasti kok, ya? Nanti kalau sudah itu buktikan pada dunia," kata Risma melalui tayangan video Kompas TV, Kamis (31/12/2020).
Risma pun mengajak warga yang tinggal di kolong tol untuk lebih berdaya dengan menerima program pendampingan dari Kementerian Sosial.
Dia berjanji untuk memberdayakan para wanita melalui usaha mikro seperti membuka usaha warung pecel lele.
Sementara itu, kaum laki-laki tetap mencari nafkah sebagai pemulung. Dengan demikian, penghasilan keluarga bisa bertambah dan kondisi ekonomi warga menjadi lebih baik.
"Ibunya nanti kita ajari cari uang. Di belakang itu ada lele, nanti bisa saya ajari gimana buat pecel lele, atau buat yang lain, nanti kita bisa jual," ujar Risma.
4 Januari 2021
Risma kembali menyapa gelandangan atau penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) saat menyusuri jalur pedestrian di Jalan MH Thamrin, tepatnya di sisi kanan Plaza UOB, Jakarta Pusat.
Di sana, dia menemui tiga PMKS dan menanyakan asal kampung halaman. Risma kemudian mengajak mereka untuk mengikuti pembinaan.
Dalam perbincangan dengan Mensos, salah satu warga PMKS diketahui bernama Fitri.
Kepada Fitri, Mensos menyampaikan berbagai pertanyaan seputar nama dan tempat tinggal.
“Tinggal dimana?” tanya Risma. Fitri hanya menjawab pendek. “Tidak punya rumah” jawab dia.
selebihnya pertanyaan Mensos tidak banyak dibalas oleh perempuan yang diduga menderita kusta ini.
Risma juga menemukan sejumlah gelandangan yang tak memiliki rumah di Jakarta.
Ia kemudian menghampiri dan mengajak para tunawisma tersebut untuk berdialog.
"Ikut saya ya Pak, nanti saya carikan Balai. Nanti ada temannya banyak, nanti masih bisa mulung. Saya bantu cari kerjaan, supaya bisa makan, supaya bisa tidur, enggak kehujanan," kata Risma mengajak salah seorang gelandangan.
“Ibu mau ikut saya ya. Nanti saya kasih tempat tinggal. Mau ya? Mau? Tapi ibu jangan kemana-mana. Nanti ada yang jemput,” kata Risma.
Menanggapi gelandangan yang ditemukan Risma di kawasan Sudirman-Thamrin itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan mereka merupakan gelandangan musiman.
"Musiman, itu musiman seperti itu terjadi juga waktu awal-awal (pandemi) Covid-19, itu awal (memasuki bulan) Ramadhan juga terjadi beberapa tempat," ujar Ariza saat ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (5/1/2021).
Ariza mengatakan, gelandangan musiman ini tidak hanya terlihat di kawasan Sudirman-Thamrin, tetapi juga ada di beberapa pinggir jalan trotoar lainnya.
"Kejadiannya persis seperti kalau bulan Ramadan, berharap warga yang mampu yang lewat memberikan bantuan," tutur Ariza.
Pemprov DKI Jakarta sendiri, lanjut Ariza, sudah melakukan upaya maksimal untuk mengurangi bahkan menghilangkan adanya gelandangan di Jakarta.
Namun, mereka tetap kembali lagi ke kawasan semula hingga ditemukan oleh Risma.
Anies Minta Dinsos Cek
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Dinas Sosial DKI Jakarta untuk memeriksa pengemis yang ditemukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di kawasan Sudirman-Thamrin.
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
"Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ," ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Ariza juga mengaku heran dengan keberadaan tunawisma yang ditemukan oleh Mensos Risma.
Dia mengaku sudah puluhan tahun hidup dan tinggal di Jakarta, akan tetapi tidak pernah mendengar ada tunawisma hidup di kawasan jalan protokol Sudirman-Thamrin.
"Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman Thamrin," kata dia.
Dia tidak memungkiri di DKI Jakarta memang ada tempat-tempat yang mungkin dijadikan tempat tinggal para tunawisma.
Tapi tempat tersebut biasanya berada di pinggir kota Jakarta, tidak langsung berada di tengah kota seperti di Jalan Sudirman Thamrin.
"Kalau ada (tunawisma) di pinggiran-pinggiran (kota) ada betul, kalau ada di kolong jembatan ada betul," ucap dia.
Namun hal tersebut juga tidak hanya terjadi di Jakarta saja.
Di kota-kota besar di Indonesia, bahkan di negara lain pun memiliki masalah yang sama seperti Jakarta soal tunawisma. (*)