PDIP Minta Anies Klarifikasi Nasib Anggaran Formula-E Rp 560 Miliar
Menurutnya, persoalan ini akan terus menjadi bola panas dan tak akan tuntas bila Anies tak memberikan klasifikasinya.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali didesak untuk segera memberi Klarifikasi soal anggaran Rp 560 miliar yang telah digelontorkan untuk penyelenggaraan Formula E.
Pasalnya, Pemprov Jakarta kembali menunda gelaran balap mobil listrik bertaraf internasional itu untuk musim 2021 ini.
Desakan tersebut kali ini datang dari anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak.
Ia meminta mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu terbuka soal penggunaan APBD untuk ajang Formula E.
"Sebenarnya ini hal sederhana. Sampaikan saja, terbuka berapa APBD yang sudah terpakai dan buat apa saja," ucapnya, Selasa (2/2/2021).
Baca juga: Politikus PDIP: Anggaran Formula E Bisa untuk Biaya Vaksin Corona 18,3 Juta Orang
Dengan hanya diam, Gilbert menilai, persoalan ini justru menimbulkan polemik dan isu negatif.
"Ini seharusnya dibuka dengan jelas, jadi publik mengerti dan tidak jadi tuduhan lagi," tuturnya.
Menurutnya, persoalan ini akan terus menjadi bola panas dan tak akan tuntas bila Anies tak memberikan klasifikasinya.
"Selama (Anies Baswedan) tidak mau klarifikasi, maka ini akan jadi masalah sampai kapan pun. Jadi isu negatif selama tidak diklarifikasi," ujarnya.
Terlebih, uang yang digunakan untuk menggelar ajang balap Formula E itu berasal dari APBD.
"Buat saja press conference, lalu buka data. Seharusnya itu uang rakyat, jadi harus dipertanggungjawabkan," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani lebih dulu mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk segera memberi klarifikasi soal dana penyelenggaraan Formula E yang tahun ini kembali ditunda.
Pasalnya, banyak pihak mempertanyakan uang commitment fee Rp 560 miliar yang sudah dibayarkan Anies kepada pihak penyelenggara ajang balap mobil listrik itu.
Rinciannya, Rp 360 miliar dibayar untuk Commitment Fee Formula E tahun 2020 yang dibayar pada Desember 2019 dan Rp 200 miliar sisanya untuk Commitment Fee Formula E 2021.
"Saya berharap gubernur mau menjawab itu, sembari kita semua tabayyun. Saya yakin pak Anies pasti punya alasan kuat dan akan memberikan klarifikasi," ucapnya, Jumat (29/1/2021).
Menurutnya, langkah Pemprov DKI yang hanya mengumumkan penundaan ajang balap Formula E di Jakarta tahun ini dirasa masih menimbulkan tanda tanya besar.
Terlebih, uang miliaran yang disetorkan Anies tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Pemprov tidak bisa hanya menginformasikan penundaan penyelenggaraan, dan menjamin Comitment Feenya tidak hangus," ujarnya dalam keterangan tertulis.
"Sebab rakyat butuh kepastian angka, dan statusnya bagaimana," tambahnya menjelaskan.
Terlebih pengumuman penundaan itu hanya disampaikan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku BUMD yang ditunjuk sebagai penyelenggara Formula E di Jakarta.
Politisi muda PAN ini pun berharap, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyampaikan dan menjelaskan secara langsung ihwal penundaan ini.
"Lebih bijak kalau Gubernur yang langsung klarifikasi saja, jawab pertanyaan publik dengan data dan fakta. Jangan sampai rakyat hanya menerka-nerka, akhirnya timbul hoaks," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Anies Diminta Klarifikasi Anggaran Formula E Rp 560 M, PDIP: Terbukalah, Biar Tak Jadi Isu Negatif
https://jakarta.tribunnews.com/2021/02/02/anies-diminta-klarifikasi-anggaran-formula-e-rp-560-m-pdip-terbukalah-biar-tak-jadi-isu-negatif?page=all