TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, mulai Jumat (5/2/2021) membuka layanan screaning awal pendeteksi Covid-19, dengan mengunakan alat GeNose C19 buatan anak bangsa.

Dengan adanya tes GeNose ini, cukup mengundang antusias calon penumpang KAI yang ingin menggunakan alat tersebut.

Tarif GeNose lebih murah yaitu hanya Rp 20.000 salah satu alasannya.

Pantauan Wartakotalive.com (Tribunnews.com Network) para penumpang yang akan menggunakan tes GeNose pun cukup banyak diminati.

Baca juga: Syarat Naik Kereta Api Bisa Pakai GeNose, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Baca juga: Kalau Hasil Tes GeNose Positif Covid-19, Penumpang KA Tidak Boleh Lanjutkan Perjalanan

Antrean para penumpang yang menjajal alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu terlihat.

Sebelum menjalani tes GeNose mereka menunjukkan tiket kereta api mereka, selanjutnya dapat memilih metode pengunaan tes Covid-19, menggunakan GeNose atau test antigen.

Sementara di pemeriksaan tes antigen, nampak tidak terdapat antrean penumpang, meski ada beberapa diantaranya masih memilih proses tes Antigen.

Salah satu penumpang, Nurdin Alam (23) mengatakan dengan adanya tes GeNose cukup membantu dirinya, terlebih harga yang murah, prosesnya cukup cepat, sehingga tidak membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Tes GeNose ini lebih mudah ya, sebelumnya saya tes swab itu lebih mahal juga dan juga tes rapid juga lumayan mahal dan itu harus di rumah sakit," kata Nurdin di Stasiun Pasar Senen, Jumat (5/2/2021).

Dikatakan Nurdin, dengan adanya layanan tes GeNose di Stasiun seperti ini, membuat kemudahan bagi masyarakat yang tidak perlu datang ke rumah sakit untuk melakukan tes Covid-19.

"Lebih mudah sih sebenarnya, sampel juga caranya sehingga kita bisa lebih cepat mendapatkan hasilnya nanti. Cuma 10 menit langsung keluar, harga pun hanya Rp 20.000," katanya.

Tak berbeda jauh, hal serupa juga dikatakan oleh Ria (27). Ia mengatakan tes GeNose cukup murah sehingga ia tidak perlu mengerluarkan uang yang cukup banyak seperti halnya PCR maupun antigen.

"Kalo aku sih lebih efektif aja ya terus biayanya juga lebih murah cuma Rp 20.000, jadi dengan ini merasa lebih terbantu aja," ujarnya.

Ia pun juga berharap alat tes GeNose ini bisa diperbanyak dan bisa digunakan tak hanya di Stasiun maupun Terminal. Sehingga dapat mendeteksi secara dini terkait kesehatan penggunanya.

"Ya harapan sih ini bisa diperbanyak aja sih, jadi ngak hanya buat orang yang mau berpergian keluar kota aja sih," ungkapnya. (Wartakota/Joko Supriyanto)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Penumpang Kereta Api Pilih Tes GeNose Ketimbang Antigen karena Harga yang Terjangkau,